Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri, Unsur, Jenis, dan Strukturnya

Pengertian Cerpen

Bagi Anda yang termasuk penggemar karya sastra, pasti sudah familier dengan cerpen atau cerita pendek. Akan tetapi, tahukah Anda apa itu pengertian cerpen dan bagaimana ciri-cirinya? Simak rangkumannya dalam artikel berikut ini!

 

Pengertian Cerpen

Cerpen adalah karya fiksi yang singkat, padat, serta dapat dibaca dalam sekali duduk, biasanya antara 20 menit – 1 jam. Tidak ada panjang maksimal, namun panjang rata-rata cerpen berkisar antara 1.000 – 7.500 kata per karya. Jika ditambah outlier, maka panjang rata-ratanya mencapai 10.000 – 15.000 kata. 

Jumlah halamannya pun hanya sekitar 10 hingga 25 halaman, sehingga jauh lebih pendek daripada novel. Karakteristik yang dimiliki cerpen pun berbeda dengan novel karena berfokus pada satu alur cerita yang terbatas, dengan karakter dan latar yang terbatas pula.

Ciri-Ciri Cerpen

Setelah memahami pengertian cerpen, selanjutnya ketahui juga ciri-ciri cerpen agar Anda lebih mudah mengenalinya:

  • Panjangnya tidak melebihi 10.000 kata.
  • Cerpen cenderung tidak sekompleks novel. Biasanya, cerita pendek hanya berfokus pada satu kejadian, memiliki satu plot, satu latar, jumlah karakter yang terbatas.
  • Cerita pendek biasanya hanya mencakup periode waktu yang singkat dalam ceritanya.
  • Plotnya tidak terlalu rumit, tetapi menciptakan kesan yang menyatu dan meninggalkan sensasi yang hidup daripada sejumlah fakta yang diingat.
  • Cerpen modern cenderung mendasarkan narasinya pada pengalaman pribadi.
  • Tidak mendeskripsikan adegan secara detail dan hampir tidak ada pengembangan karakter, tetapi Anda tetap bisa mendapatkan gambaran tentang alur maupun pesan moralnya.

Unsur-Unsur Cerpen

Cerita pendek memiliki dua jenis unsur yang membangun cerita, di antaranya unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen mencakup tema, tokoh, penokohan, alur, latar, amanat, dan sudut pandang. 

Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur di luar cerita yang meliputi latar belakang hidup penulis, kondisi sosial politik masyarakat, dll. Berikut ini penjelasannya:

1. Unsur Intrinsik

Elemen-elemen yang membentuk dan menggambarkan kualitas cerpen itu sendiri disebut unsur intrinsik, di antaranya:

  • Tema: ialah inti dari cerpen yang mencerminkan ide atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Tema bisa berupa nilai moral, kehidupan, cinta, persahabatan, politik, dan lain-lain.
  • Plot atau alur cerita: adalah urutan kejadian yang terjadi dalam cerpen dan biasanya terdiri dari pengenalan, konflik, klimaks, serta resolusi.
  • Tokoh: karakter daam cerita biasanya memiliki nama, watak, dan peran tertentu. Tokoh bisa berupa tokoh utama, tokoh pendukung, atau tokoh sampingan serta tokoh protagonis (baik) atau antagonis (jahat). 
  • Penokohan: adalah penggambaran atau karakterisasi tokoh dalam cerita. Penokohan bisa dilakukan dengan memberikan deskripsi fisik tokoh, tindakan atau percakapan yang dilakukan oleh tokoh, atau dengan memberikan pandangan atau pikiran tokoh dalam cerita.
  • Setting (latar): unsur cerpen berupa tempat, suasana, dan waktu di mana cerita berlangsung. 
  • Amanat: ialah pesan moral atau pembelajaran hidup yang ingin disampaikan oleh penulis melalui ceritanya. Unsur ini bisa ditemukan secara tersirat atau tersurat dalam cerpen.
  • Perspektif: mengacu pada sudut pandang yang digunakan oleh penulis dalam membuat cerpen. Sudut pandang tersebut bisa berupa sudut pandang orang pertama (saya, aku, gue, kita), kedua (Anda, kamu), atau ketiga (dia, nama orang, mereka). 
  • Gaya bahasa: mencakup pemilihan diksi, penggunaan kalimat, dan susunan kata yang membangun suasana dalam cerpen.

2. Unsur Ekstrinsik

Adapun unsur ekstrinsik cerpen mencakup faktor-faktor luar dari cerita itu sendiri yang mempengaruhi cara pembaca memahami dan menafsirkan cerita tersebut. Berikut adalah beberapa unsur ekstrinsik cerpen yang umumnya diperhatikan:

  • Latar belakang hidup penulis: kehidupan, pengalaman, pengetahuan, dan latar belakang pribadi penulis dapat mempengaruhi gaya penulisan dan tema cerpen. Misalnya, cerpen-cerpen karya Ahmad Tohari biasanya berlatar kehidupan pedesaan seperti kehidupan beliau saat menulis cerpen.
  • Konteks sejarah dan budaya: mengacu pada latar belakang sejarah dan budaya di mana cerpen tersebut ditulis. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi tema, gaya penulisan, bahasa, dan sudut pandang yang digunakan dalam cerpen.
  • Kritik sosial: mencakup kritik terhadap masalah sosial atau kebijakan yang terkait dengan cerita.
  • Nilai dan norma masyarakat: dapat mempengaruhi plot cerita, pengembangan karakter, dan pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis.

Jenis-Jenis Cerpen

Hal-hal mendasar mulai dari pengertian cerpen, ciri-ciri, dan unsur-unsurnya sudah dipelajari. Selanjutnya, artikel ini akan membahas berbagai jenis cerita pendek, di antaranya:

  • Anekdot: kisah singkat tentang sesuatu yang menarik dan lucu, yang biasanya menceritakan kisah tentang orang dan/atau kejadian nyata. 
  • Drabble: karya fiksi yang sangat pendek, biasanya panjangnya hanya sekitar 100-an kata, tidak termasuk judul.
  • Fabel: cerita ringkas yang menampilkan makhluk antropomorfik (biasanya hewan, tetapi juga makhluk mitos, tumbuhan, atau benda mati) sebagai tokoh yang memerankan cerita. Misalnya saja, cerita si Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dll.
  • Flash fiction: mengacu pada karya sastra yang sangat singkat, yakni antara 300 – 1000 kata.
  • Mini-saga: cerita pendek yang hanya terdiri dari 50 kata. 
  • Vignette: karya pendek impresionistik yang berfokus pada satu adegan, karakter, ide, latar, atau objek. Jenis cerpen ini hanya memiliki sedikit penekanan atau pengembangan cerita. 

Struktur Cerpen

Susunan yang sistematis dari elemen-elemen cerita untuk menciptakan sebuah cerita yang baik dan teratur disebut struktur cerpen. Dan biasanya struktur cerpen terdiri dari 6 bagian utama, mulai dari abstrak, orientasi, hingga koda.

1. Abstrak

Ini adalah bagian pembuka cerita, yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca dan mengenalkan ide dasar cerita. Bagian ini biasanya terdiri dari beberapa kalimat singkat yang menggambarkan ide cerita secara umum.

2. Orientasi

Bagian ini memberikan informasi dasar tentang latar belakang cerita, seperti lokasi, waktu, dan karakter. Orientasi bertujuan untuk memberikan gambaran awal tentang dunia cerita dan membantu pembaca memahami konteks cerita.

3. Komplikasi

Ini adalah adalah bagian utama cerita, yang berisi konflik atau masalah utama yang dihadapi oleh karakter. Konflik ini dapat berupa masalah antara karakter atau masalah internal dalam diri karakter. Bagian ini biasanya menceritakan tentang aksi dan konfrontasi antara karakter dalam cerita.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah bagian di mana karakter mempertimbangkan pilihan dan memilih tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan konflik atau masalah. Bagian ini biasanya berisi refleksi dan pemikiran karakter tentang konflik dan tindakan yang perlu diambil.

5. Resolusi

Struktur cerpen selanjutnya adalah resolusi, yaitu bagian di mana konflik atau masalah dalam cerita terselesaikan. Bagian cerpen ini biasanya terdapat pada akhir cerita serta merupakan puncak cerita dan klimaks dari plot cerita.

6. Koda

Ini adalah bagian akhir cerita yang menutup dan memberikan penyelesaian yang baik untuk cerita. Koda biasanya terletak pada bagian paling akhir cerpen yang berisi penggambaran singkat tentang keadaan setelah puncak klimaks dan memberikan kesan terakhir pada pembaca.

Itulah informasi singkat seputar pengertian cerpen beserta ciri-ciri, jenis, hingga strukturnya. Apakah Anda termasuk orang gemar membaca cerpen atau merasa tertantang ingin membuat cerpen sendiri?