Debat bahasa Inggris adalah salah satu jenis kompetisi yang cukup populer. Baik di level sekolah menengah maupun perguruan tinggi, lomba debat selalu menjadi ajang gengsi yang seru sekaligus menegangkan. Layaknya debat calon presiden yang berhasil mengundang atensi banyak orang.
Kedengarannya memang sulit. Debat dengan bahasa Indonesia saja memerlukan kemampuan berpikir dan berbicara yang mumpuni, apalagi menggunakan bahasa Inggris. Perlu kombinasi kemampuan menulis (writing), mendengarkan (listening), dan berbicara (speaking).
Tapi ternyata debat tidaklah sesulit itu. Ini hanya soal berlatih secara konsisten. Tentunya dengan memperhatikan cara main, peraturan, tips & trik, serta teknik penilaian yang diterapkan di perlombaan. Semuanya akan kita bahas di seri artikel debat bahasa Inggris.
Apa itu Debat Bahasa Inggris?
Debat bahasa Inggris adalah adu argumentasi antara dua pihak yang berbeda pendapat. Dari pengertian tersebut, ada dua kata kunci yang menjadi syarat mutlak sebuah debat, yaitu:
- Dua kelompok: debat selalu terdiri dari pihak pro versus kontra / affirmative versus negative. Di Indonesia sendiri, setiap tim umumnya terdiri dari tiga orang. Pada beberapa parlemen, debat bisa dimainkan oleh lebih dari dua tim dengan fungsi yang lebih kompleks.
- Berbeda pendapat: syarat terjadinya debat adalah perbedaan pendapat. Setiap tim memperjuangkan posisinya antara mendukung mosi (affirmative) atau menentang mosi (negative).
Debat hanya bisa terlaksana jika dua syarat di atas terpenuhi. Masing-masing tim menyampaikan argumentasi, memperkuat argumentasi dengan data, serta menyanggah argumentasi lawan untuk meyakinkan juri bahwa pendapat dan posisi merekalah yang benar.
Ada banyak sistem / parlemen dalam debat. Yang paling sering dipakai di Indonesia adalah Asian Parliamentary System. Selain Asia, ada juga parlemen Australia, Amerika, British, dan World Schools. Perbedaan antara parlemen satu dengan yang lain terletak pada jumlah pembicara, urutan berbicara, pembagian tugas, durasi debat, dan lain sebagainya.
Dalam beberapa perlombaan, penyelenggara mungkin saja memodifikasi sistem debat sesuai kondisi di lapangan. Contohnya seperti sistem debat dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Jawa Timur tahun 2019 dimana setiap tim hanya terdiri dari dua pembicara.
Tata Cara Debat Bahasa Inggris
Di artikel ini, kita akan mempelajari tata cara debat bahasa Inggris yang umum digunakan di Indonesia. Sistem debat yang kita pakai adalah parlemen Asia.
Pihak yang Terlibat dalam Debat Bahasa Inggris
Debat bahasa Inggris memerlukan beberapa pihak dengan fungsi dan tugas yang berbeda, yaitu:
- Chairperson: pembawa acara yang bertugas memperkenalkan pihak-pihak yang terlibat dalam debat dan memandu jalannya debat sampai selesai.
- Time keeper: pengawas waktu untuk memantau dan mencatat durasi berbicara masing-masing tim.
- Adjudicator: dewan juri yang terdiri dari satu hingga tiga orang.
- Affirmative team: tim yang pro/setuju terhadap mosi.
- Negative team: tim yang kontra/tidak setuju terhadap mosi.
- Audiens: penonton debat.
Tugas Pembicara dalam English Debate
Debat bahasa Inggris adalah adu argumentasi antar kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga pembicara. Setiap pembicara umumnya memiliki waktu maksimal 5 menit 20 detik untuk berbicara. Durasi di bawah 3 menit adalah undertime yang berarti bahwa materi terlalu sedikit. Sedangkan durasi lebih dari 5 menit 20 detik adalah overtime yang berarti materi terlalu banyak atau manajemen waktu kurang strategis. Pada beberapa perlombaan, durasi berbicara bisa mencapai 7 menit 20 detik.
Tugas setiap pembicara dan urutannya adalah sebagai berikut:
1. First Speaker affirmative
- Limitation: memberikan batasan pada mosi agar tidak terlalu luas. Contohnya pada mosi “That house would ban TikTok”. Mosi ini terlalu luas karena istilah TikTok bisa mengacu pada aplikasinya, penggunanya, jenis kontennya, dan masih banyak lagi. First speaker affirmative harus memberikan limitasi yang logis, bisa diperdebatkan, tidak terlalu luas tapi juga tidak terlalu sempit, serta tidak mengandung unsur SARA.
- Definition: mendefinisikan mosi agar dipahami dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat dalam debat. Pada contoh mosi di atas misalnya, affirmative harus mendefinisikan dengan jelas siapa pengguna TikTok yang dimaksud. Apakah pengguna yang membuat konten berbau pornografi, penonton di bawah usia 17 tahun, penonton yang berkomentar tidak sopan, dan lain sebagainya.
- Argument: memaparkan argumentasi dari sudut pandang tertentu yang didukung dengan penalaran, alasan, data, atau apapun yang bisa memperkuat argumentasinya. Format argumen yang paling umum adalah materi AREL. Lebih jelasnya akan kita bahas di bawah.
2. First Speaker Negative
- Challenge (optional): menyatakan ketidaksetujuan terhadap limitasi mosi dari tim affirmative. Contohnya jika limitasi dari affirmative masih terlalu luas, terlalu sempit sehingga tidak menyisakan ruang perdebatan, mengandung unsur SARA, atau melenceng jauh dari mosi awal. Setelah menyampaikan challenge, pembicara pertama negative kemudian mengajukan limitasi baru. Tim negative harus berhati-hati karena jika mengajukan challenge padahal limitasi dari tim affirmative tidak bermasalah, hal ini justru menjadi skor minus untuk tim negative. Sebaliknya, jika limitasi affirmative bermasalah tapi negative tidak mengajukan challenge, skor tim negative juga akan berkurang.
- Rebuttal: menyanggah argumentasi pembicara pertama affirmative. Sanggahan sebaiknya mengandung logika dan data untuk mematahkan pendapat affirmative dan meyakinkan audiens bahwa negative adalah pihak yang benar.
- Argument: menyampaikan argumentasi.
3. Second Speaker Affirmative
- Rebuttal: menanggapi rebuttal pembicara pertama negative pada pembicara pertama affirmative. Kemudian menyanggah argumentasi pembicara kedua negative.
- Argument: menyampaikan argumentasi dari sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang first speaker.
4. Second Speaker Negative
- Rebuttal: sama seperti second speaker affirmative.
- Argument: sama seperti second speaker affirmative.
5. Third Speaker Affirmative
- Rebuttal: menanggapi rebuttal pembicara pertama dan kedua negative, kemudian menyampaikan rebuttal yang belum disampaikan oleh pembicara pertama dan kedua affirmative.
- Elaboration: menyampaikan elaborasi, yaitu ulasan dan perluasan argumentasi pembicara pertama dan kedua affirmative dengan menambahkan lebih banyak logika dan data. Third speaker tidak boleh mengambil sudut pandang baru.
6. Third Speaker Negative
- Rebuttal: sama seperti third speaker affirmative.
- Elaboration: sama seperti third speaker affirmative.
7. Reply Speaker Negative
- Conclusion: menyimpulkan jalannya debat dari awal sampai akhir dengan menonjolkan keunggulan tim negative dan kelemahan tim affirmative. Tidak boleh mengemukakan argumen atau rebuttal baru.
8. Reply Speaker Affirmative
- Conclusion: sama seperti reply speaker negative.
Apa itu AREL dalam Debat?
AREL adalah susunan materi debat bahasa Inggris. Komponen dan pengertian AREL adalah sebagai berikut:
- Argument: kalimat utama argumentasi. Contohnya seperti, “I agree with our motion today that the government will abolish national examinations”.
- Reason: alasan di balik argumentasi. Melanjutkan mosi di atas, maka contoh reasonnya adalah, “national exams have proven to be ineffective because they are very prone to cheating, both by students and teachers”.
- Evidence: bukti berupa data kredibel atau kejadian nyata untuk mendukung argumentasi. Contohnya seperti, “Ministry of Education records 126 cases of cheating during 2019 national exams”.
- Link Back to Motion: menyimpulkan posisi apakah setuju atau tidak setuju terhadap mosi. Contohnya seperti, “As the affirmative team, we agree with today’s motion that the government will abolish the national exam.”
Dengan format AREL, argumentasi akan lebih runtut, terstruktur, dan meyakinkan. Argumentasi yang disampaikan dengan AREL akan lebih kuat karena diawali dengan kalimat yang tegas, dijelaskan dengan penalaran logis, diperkuat dengan data dan fakta, lalu ditutup kembali dengan penegasan.
Tips Berlatih Debat Bahasa Inggris
Melatih kemampuan debat bahasa Inggris tidaklah sulit. Yang terpenting adalah kesungguhan dan konsistensi untuk terus berlatih. Kalau Anda tertarik untuk menjadi debater, Anda bisa mulai mencari rekan untuk membentuk dua tim. Lalu tentukan siapa yang akan menjadi first speaker, second speaker, dan third speaker.
Setelah itu, mulailah mencari referensi mosi debat di internet. Anda juga bisa membuat mosi sendiri menggunakan berita-berita yang sedang trending saat ini. Kemudian buatlah argumen tentang mosi tersebut sesuai posisi yang Anda pegang.
Jalankan debat sesuai alur yang kita bahas di atas. Rekam jalannya debat dari awal sampai akhir untuk evaluasi bersama. Akan lebih baik jika Anda memiliki guru pendamping atau mentor yang sudah berpengalaman dalam debat bahasa Inggris.
Selain itu, Anda juga bisa melihat banyak contoh debat bahasa Inggris di YouTube. Mulai dari tingkat sekolah sampai universitas, dari level daerah sampai internasional.
Awalnya mungkin terasa sulit. Namun setelah berlatih selama beberapa waktu, Anda akan menyadari bahwa debat bahasa Inggris adalah cara berlatih English yang efektif sekaligus menyenangkan.