7 Legenda dari Banten yang Paling Terkenal di Indonesia

Bagi anak-anak zaman dulu, pasti selalu mendengar banyak tentang legenda masa lalu seperti  Legenda dari Banten yang mungkin kini mulai hilang. Bukan tak mungkin, semakin majunya teknologi saat ini, membuat anak-anak kecil tidak tertarik dengan legenda. Padahal harus tetap dilestarikan. 

Meski legenda tak selalu cerita nyata, tapi bukankah menjaga Indonesia juga dengan melestarikan legenda yang ada di dalamnya.

7 Legenda dari Banten yang Paling Terkenal di Indonesia

Sebab itu, kali ini akan diulas mengenai beberapa Legenda dari tanah Banten yang bisa diceritakan pada anak-anak. Berikut adalah beberapa legendanya. 

1. Telaga Warna

telaga warna

 

Pada urutan pertama, salah satu legenda atau dongeng yang sering diceritakan oleh orang Banten adalah legenda telaga warna. Kisah dari legenda ini bermula dari sebuah kerajaan. Dimana terdapat seorang putri yang begitu cantik dan mendapatkan cinta dari keluarga beserta rakyatnya. 

Semua begitu menyayangi sang putri hingga dalam kisahnya diceritakan sangat putri akan merayakan ulang tahun yang ke-17 tahun. Rakyat yang juga begitu menyayangi sang putri tentu juga ikut menyiapkan kado untuknya. Kado yang berbentuk kalung emas, bertahtakan Berlian dan permata. 

Rakyat menyerahkan kalung itu pada raja dahulu, hingga tepat pada hari ulang tahunnya, raja memberikan kado itu  kepada sang putri di hadapan para rakyat. Sayangnya putri sama sekali tidak tertarik dan tidak menyentuhnya. Hingga sang ratu mencoba memandangkan pada putrinya. 

Namun putri justru membuang kalung itu, hingga membuat raja, ratu dan rakyat menangis menyayangkan sifat putri. Tak berselang lama muncullah air di tempat putri membuang kalung, hingga air itu semakin melebar. Hingga pada akhirnya tempat itu menjadi telaga warna. 

2. Putri Candasari Dan Ki Pande Gelang 

Legenda selanjutnya adalah berkisah tentang putri Candasari yang menangis karena dipaksa untuk menerima lamaran pangeran Cunihin yang angkuh. Di tengah tangisnya, ada seorang laki-laki datang dengan memikul karung. Orang tersebut memperkenalkan dirinya sebagai Ki Pande gelang, atau pembuat gelang. 

Mendengar cerita sang putri, akhirnya Ki Pande Gelang menyuruh sang putri memberikan syarat pada Cunihin dimana harus membuat lubang pada batu keramat di pantai tersebut dalam kurun 72 jam saja. Awalnya tak setuju karena dianggap terlalu gampang, namun sang putri akhirnya menurut. 

Pada akhirnya Cunihin hanya menempelkan tangannya dan berhasil melubangi, batu. Setelahnya Ki Pande gelang memasang gelang pada yang dibuat. Saat Cunihin mengajak Candasari melewati lubang tiba-tiba Cunihin menjadi pria tua, sedang Ki Pande gelang menjadi laki-laki yang gagah. 

Ki Pande gelang menjadi sesosok laki-laki yang gagah nan tampan. Hingga pada akhirnya putri Candasar menikah dengan Ki Pande gelang. Keduanya meninggalkan Cunihin si angkuh yang telah menjadi kakek tua. 

3. Batu Kuwung – Mata Air Panas

Batu Kuwung

 

Legenda dari Banten yang ketiga adalah legenda batu Kuwung yang bermula dari saudagar kaya yang sangat kikir. Hingga kekikirannya itu terdengar oleh orang sakti, kemudian orang tersebut menyamar menjadi pengemis dan pincang. Benar saja, saudagar itu mengusirnya.

Mendapat perlakukan itu, di pengemis mengutuh saudagar kikir akan merasakan kelaparan dan merasakan derita seperti yang dialaminya. Benar saja, keesokan harinya kaki saudagar kikir tidak bisa digerakkan. Hingga semua tabib pun tidak bisa menyembuhkannya. 

Disaat yang tepat, pengemis datang dan mengatakan bahwa itu adalah hasil dari kekikirannya. Mendengar hal itu saudagar mengatakan akan menyerahkan seluruh hartanya bagi yang membutuhkan. Hingga pengemis itu menyarankan saudagar untuk bertapa selama tujuh hari di batu cekung di gunung karang. 

Akhirnya saudagar itu datang ke gunung karang dibantu oleh para bawahannya. Setelah pertama selama tujuh hari, batu cekung itu mengeluarkan air panas saudagar mandi dengan air tersebut, ajaibnya kaki yang semula lumpuh kembali sembuh dan menjadi asal-usung wisata batu Kuwung. 

Baca Juga: 5 Legenda dari Sulawesi Selatan yang Paling Terkenal

4. Tanjung Lesung 

Pada urutan keempat ada cerita Legenda dari Banten selanjutnya yakni berkisah tentang asal usul dari Tanjung Lesung. Di mana dahulu ada seorang pengembara yang gagah nan tampan bernama Raden Budog. Ia mengembara bersama dengan anjing dan kudanya, hingga pada suatu siang tertidur. 

Dalam tidur itu Raden Budog bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik, saat terbangun dari mimpinya ia langsung meneruskan perjalanannya. Pangeran mendapatkan firasat bahwa gadis itu ada di dekat jangkauannya. Hingga rela menerjang sungai yang deras dan meninggalkan anjing dan kudanya. 

Pada akhirnya pangeran menemukan gadis cantik itu dan sedang bermain lesung bersama gadis lainnya di suatu desa. Nama gadis itu adalah Sri poh haci. Keduanya saling mengenal, hingga singkat cerita keduanya melakukan pernikahan. 

5. Gunung Pinang 

Masih ada lagi legenda  dari tanah Banten yang mungkin sering di dengar, yakni tentang legenda gunung Pinang. Ceritanya kurang lebih seperti cerita Malin Kundang. Di mana Dampu Awang seorang laki miskin dan hidup bersama ibunya.

Hingga pada suatu saat Dampu Awang berkesempatan untuk berlayar bersama saudagar kaya, awalnya ibu Dampu Awang tidak mengizinkan karena takut di lupakan. Namun sang anak meyakinkan ibunya hingga mendapatkan izin. Karena kegigihan Dampu Awang dalam bekerja, akhirnya di nikahkan oleh saudagar kaya itu dengan anaknya. 

Setelah beberapa tahun, kapan yang di gunakan berlatar mendekat ke pantai di mana tempat ibunya berada. Namun Dampu Awang malah berlagak seolah yang mengingat ibunya yang menyapa dan hal tersebut mengundang murka sang ibu. Singkat cerita kapal terbalik dan menewaskan Dampu dan istrinya. 

6. Cikaputrian 

Pada urutan selanjutnya mengenai Legenda dari Banten ada legenda bernama Cikaputrian. Awal dari legenda ini adalah tentang keberadaan sang putri raja dengan wajah yang begitu cantik namun sifatnya begitu sombong. Hingga pada suatu hari memaksa ayahnya memberikan kado berupa puri. 

Ayahnya yang seorang raja akhirnya membautkan Puri sesuai dengan keinginan putrinya. Di dekatnya terdapat danau menjadi tempat di gunakan untuk mandi oleh putri dan tidak boleh seorang pun memasukinya. Hingga pada suatu waktu ada wanita tua ke danau. 

Merasa terganggu membuat putri mencaci wanita tua itu, dan si wanita tua tidak terima hingga mengutuk sang putri. Saat itu juga muncullah petir yang menyambar tubuh sang putri. Petir itu pun akhirnya mengubah putri dalam wujud ular hitam.

Karena malu, akhirnya si putri yang telah berubah menjadi seekor ular hitam dan bersembunyi di dasar danau tempatnya mandi. Tempat itu pun kini di namai dengan Cikaputrian. Dalam bahasa setempat Cikaputrian di artikan sebagai tempat mandi putri. 

7. Prasasti Munjul 

Legenda terakhir adalah bercerita tentang raja Purnawarman yang berhasil menangkap bajak laut yang berjumlah lebih dari 50 orang. Tentunya setelah perjalanan yang sangat berliku. Pada akhirnya sang raja Mengunduh pimpinan dari bajak laut tersebut dan di ciptakanlah prasasti  Munjul. 

Prasasti tersebut di tulis oleh raja tepat di atas baru khusus dan menggunakan tulisan sansekerta dan juga Pallawa. Sedang kaya manjul sendiri di ambil dari tempat di mana prasasti tersebut  berada. Yakni desa Lebak, Kecamatan Munjul, kabupaten Lebak, Banten. 

Demikian adalah beberapa Legenda dari Banten yang bisa pengguna simak. Di atas memang hanya di sebutkan tentang gajian inti dari legenda tersebut saja. Sehingga tidak menggambarkan secara keseluruhan legenda.