Pengertian E-Commerce, Sejarah, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

pengertian e-commerce

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya E-Commerce. Berkembangnya jaman membuat sekarang ini transaksi sangat mudah untuk dilakukan. Buat kamu yang memiliki bisnis atau sedang mencari jasa, kamu cukup membuka smartphone. Kamu bisa menemukannya semua keinginan kamu di E-Commerce. Lantas apa pengertian e-commerce?

Di artikel ini kami akan membahas secara detail pengertian e-commerce secara umum, menurut para ahli, sejarah e-commerce, nilai kapitalisasi e-commerce di indonesia, jenis-jenis e-commerce, manfaat e-commerce, dan contoh e-commerce. Jadi simak artikel ini sampai habis ya. 

pengertian e-commerce

 

Pengertian E-commerce Secara Umum

Pengertian E-Commerce adalah transaksi jual-beli secara daring melalui internet. E-Commerce terbentuk karena terjadinya proses globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan mudahnya manusia dalam bertukar informasi dan berdagang. Dalam arti luas, e-commerce mencakup segala jenis transaksi bisnis yang melibatkan pertukaran informasi, barang, layanan, dan uang melalui jaringan elektronik.

Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli

Selain pengertian e-commerce secara umum, kita akan membahas pengertian e-commerce menurut para ahli. Mungkin sekilas pengertian e-commerce sama semua. 

  1. Laudon dan Traver (2009) E-commerce adalah penggunaan internet dan web untuk melakukan transaksi bisnis dan secara lebih spesifik, membeli dan menjual produk dan layanan.
  2. Kalakota dan Whinston (1997) E-commerce adalah segala bentuk transaksi bisnis dalam mana proses pertukaran bisnis terjadi dengan teknologi elektronik.
  3. Rayport and Jaworski (2004) E-commerce adalah bagian dari e-business yang berfokus pada transaksi.
  4. Turban et al. (2002) E-commerce adalah proses membeli, menjual, mentransfer, atau bertukar produk, layanan, dan/atau informasi melalui jaringan komputer termasuk internet.
  5. Chaffey (2009) E-commerce adalah segala bentuk transaksi atau pertukaran informasi komersial yang dilakukan menggunakan teknologi informasi digital.

Sejarah E-Commerce

Bermula dari tahun 1960-an, e-commerce awalnya hanya terbatas pada bisnis yang melakukan transaksi elektronik. Seiring perkembangan teknologi informasi, bentuk e-commerce berubah dan berevolusi menjadi apa yang kita lihat sekarang. Konsep e-commerce saat ini meluas mencakup berbagai jenis transaksi, dari bisnis besar hingga individu.

E-commerce memiliki peranan penting dalam era digital saat ini. Dengan kemudahan akses internet dan perangkat mobile, lebih banyak individu dan bisnis yang beralih ke e-commerce untuk kebutuhan transaksi mereka. E-commerce memberikan peluang bagi bisnis untuk mencapai pasar yang lebih luas dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Di sisi lain, konsumen mendapatkan keuntungan dari kenyamanan berbelanja kapan saja dan di mana saja, serta akses ke berbagai produk dan layanan yang mungkin tidak tersedia di lokasi mereka.

E-Commerce di Indonesia

Menurut data Wearesocial dan Hootsuite, sekitar 90% pengguna internet di Indonesia pernah berbelanja online. Pada tahun 2022, industri e-commerce di indonesia mencapai nilai $40 miliar (nilai kapitalisasi pasar)

Angka 40 miliar USD itu sangatlah besar, jadi jangan sampai kita melewatkan kesempatan untuk berkembang di tengah arus perkembangan E-Commerce Indonesia. Paling tidak, kita harus bisa mengikuti trend berjualan online, membangun bisnis secara online, dan menjangkau lebih banyak pelanggan secara online.

Jenis-jenis E-commerce

 Ada beberapa jenis model bisnis dalam e-commerce, yaitu Business-to-Business (B2B), Business-to-Consumer (B2C), dan Consumer-to-Consumer (C2C).

E-Commerce B2B

Model B2B mengacu pada transaksi yang dilakukan antara dua bisnis. Contohnya adalah produsen yang menjual barangnya ke distributor atau retailer. Karakteristik utama dari model ini adalah transaksi biasanya dilakukan dalam jumlah besar dan sering kali melibatkan negosiasi harga dan syarat pembayaran.

E-Commerce B2C

Model B2C adalah model yang paling akrab dengan konsumen. Model ini mencakup bisnis yang menjual produk atau jasa langsung ke konsumen. Contoh utama dari model ini adalah toko online retail seperti Amazon atau Tokopedia. Karakteristik B2C meliputi berbagai macam produk, transaksi sederhana, dan interaksi yang biasanya terjadi melalui platform digital.

E-Commerce B2C

Model C2C memungkinkan konsumen menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen lain. Situs lelang online, seperti eBay, atau platform jual beli seperti OLX adalah contoh dari model ini. Karakteristik C2C meliputi interaksi langsung antara penjual dan pembeli dan transaksi yang biasanya melibatkan barang bekas atau handmade.

Masing-masing jenis e-commerce ini memiliki manfaat dan kegunaannya sendiri. Model B2B memfasilitasi efisiensi dan efektivitas dalam rantai pasokan, memungkinkan bisnis untuk melakukan transaksi besar dengan mudah dan efisien. Model B2C memberikan kenyamanan bagi konsumen untuk berbelanja dari mana saja dan kapan saja. Sementara itu, model C2C memberikan platform bagi individu untuk menjadi entrepreneur dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Manfaat E-Commerce Bagi Pebisnis dan Konsumen

Setidaknya terdapat 2 manfaat besar hadirnya E-Commerce di Indonesia, yaitu manfaat bagi pebisnis dan konsumen. Berikut penjabarannya.

Manfaat E-Commerce untuk Bisnis

membuka akses ke pasar global yang sebelumnya mungkin sulit atau mahal untuk dijangkau. Dengan toko online, bisnis dapat beroperasi 24/7, menjangkau pelanggan di seluruh dunia tanpa batasan geografis atau batasan waktu operasional. Selain itu, e-commerce juga memungkinkan pelaku bisnis untuk memahami perilaku pelanggan melalui analisis data, memungkinkan penyesuaian penawaran dan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Manfaat E-Commerce untuk Konsumen

E-commerce menawarkan kemudahan dan kenyamanan. Pelanggan dapat berbelanja kapan saja dan dari mana saja, dengan akses ke berbagai produk dan layanan yang mungkin tidak tersedia di area mereka. Selain itu, fitur seperti ulasan pelanggan dan perbandingan harga memungkinkan konsumen membuat keputusan belanja yang lebih berinformasi.

Contoh-Contoh E-commerce yang Ada di Internet

Ada banyak sekali contoh E-Commerce yang bisa kita temui di internet. Mulai dari B2B, B2C, dan C2C. Berikut ini adalah contoh e-commerce berdasarkan kategorinya.

E-commerce dalam model bisnis B2B (Business-to-Business):

  1. Alibaba
  2. Salesforce
  3. SAP
  4. IBM
  5. Cisco
  6. Adobe
  7. Oracle
  8. Microsoft Azure
  9. LinkedIn
  10. Intel

Contoh e-commerce dalam model bisnis B2C (Business-to-Consumer):

  1. Amazon
  2. eBay
  3. Zappos
  4. Walmart.com
  5. ASOS
  6. Booking.com
  7. Spotify
  8. Netflix
  9. Lazada
  10. Zalando

Contoh e-commerce dalam model bisnis C2C (Consumer-to-Consumer):

  1. eBay
  2. Craigslist
  3. Etsy
  4. Depop
  5. Vinted
  6. Poshmark
  7. Facebook Marketplace
  8. Carousell
  9. Grailed
  10. Airbnb

Mengapa ada E-Commerce B2B juga merangkap sebagai B2C ataupun C2C? Karena di dalam e-commerce tersebut memiliki fitur seperti jual-beli pada umumnya, namun juga terdapat program affiliate. Selain itu, mereka biasanya juga merangkap sebagai e-commerce model marketplace. Jadi sesama customer bisa saling jual beli.

Kesimpulan

Berkembangnya teknologi di abad 21 ini menciptakan peluang baru yang bernama E-Commerce. Kita bisa melakukan transaksi secara online tanpa melibatkan fisik. Ini membuat kita semakin efisien, entah untuk pebisnis ataupun konsumen.

Ada banyak sekali contoh e-commerce yang bertebaran di internet. Meskipun kebanyakan e-commerce adalah startup, tapi ada juga kok yang sudah menjadi corporate. Semua e-commerce memiliki tujuannya masing masing. Jadi gunakan e-commerce sesuai dengan tujuan kita ya.