Pengertian Tari Tradisional, Sejarah, Fungsi, dan Ciri-Ciri

Kebudayaan Indonesia sangatlah beragam. Mulai dari pakaian tradisional, makanan khas daerah, adat istiadat, hingga tarian tradisional. Sebelumnya, kami telah membahas tentang tarian daerah yang menjadi bagian dari tari tradisional Indonesia. Setelah itu, kita akan membahas pengertian tari tradisional secara luas dan menurut para ahli.

Setelah kamu baca artikel sebelumnya, kamu bisa baca artikel ini. Di artikel ini kami akan membahas tentang pengertian tari tradisional, sejarah, fungsi, dan ciri-ciri tarian tradisional.

Pengertian Tari Tradisional

Ada banyak sekali definisi tari tradisional yang bisa kita pahami. Kami akan memaparkan secara garis besar dan menurut para ahli.

pengertian tari tradisional

Pengertian Tari Tradisional Secara Umum

Pengertian tari tradisional adalah tarian yang berasal dari masyarakat suatu daerah, yang telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian integral dari budaya masyarakat setempat.

Tari tradisional sudah menjadi bagian dari masyarakat dan tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan ini bisa berubah namun tidak menghilangkan esensi utama dari setiap tarian daerah. Setiap daerah memiliki sejarah, sehingga mereka memiliki tarian tradisionalnya masing-masing.

Pengertian Tari Tradisional Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian tari tradisional menurut para ahli yang berhasil kami kumpulkan.

Tari tradisional adalah suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut. Dalam tari tradisional tersirat pesan dari masyarakatnya berupa pengetahuan, gagasan, kepercayaan, nilai dan norma. Karya tari yang dihasilkan sangat sederhana baik dari sisi gerak, busana maupun iringan (Jurnal UNY).

Sekarningsih & Hany (2006:11) mengemukakan tari tradisional adalah tari yang telah mengalami satuan perjalanan hidup yang cukup lama dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang mempunyai hubungan ritual.

Pengertian Tari Tradisional adalah Hidayat, R (2005:14) tari tradisional dapat dipahami sebagai sebuah tata cara yang berlaku di sebuah lingkungan etnik tertentu yang bersifat turun-temurun.

Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi. Dengan kata lain, selama tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh masyarakat pendukungnya termasuk tari tradisional (M.Jazuli, 2008:71).

Tari tradisional adalah suatu tarian yang berasal dari masyarakat suatu daerah yang sudah turun-temurun dan telah menjadi budaya masyarakat setempat.

Sejarah Tari Tradisional

Tari tradisional di Indonesia memiliki 4 sejarah besar, diantaranya ialah masa prasejarah, masa Indonesia-Hindu, masa kebudayaan Islam, dan masa perjuangan. Semua akan kita bahas satu per satu di artikel berikut ini.

Masa Prasejarah

Ternyata tari tradisional sudah ada sejak jaman prasejarah. Di jaman ini masyarakat masih menganut kepercayaan animisme, dinamisme, dan ateisme. Di jaman ini masyarakat juga masih melakukan tarian tradisional yang diiringi dengan bunyi alat musik Nekara. Tariannya pun terbilang sangat sederhana. 

Tarian mereka masih memiliki unsur sakral dan magis, jadi biasanya masyarakat memakai tarian ini untuk upacara dan kebahagiaan. Adapun tariannya pun hanya menirukan gerakan alam yang mereka temukan sehari-hari.

Masa Indonesia-Hindu

Setelah agama Hindu masuk ke Indonesia, tarian tradisional berkembang dengan cepat. Tidak hanya untuk hiburan, tarian mulai mengarah ke upacara keagamaan. Tarian tradisional di jaman Indonesia-Hindu banyak diperoleh dari cerita Ramayana dan Mahabarata dalam cerita Hindu.

Setiap gerakan tari tradisional ini memiliki makna yang mendalam. Adapun tariannya sendiri dibagi menjadi tari kerajaan dan tari rakyat. Jadi setiap golongan masyarakat memiliki tarian masing-masing.

Masa Kebudayaan Islam

Masuknya agama Islam, menggantikan pengaruh kebudayaan Hindu, terutama di wilayah Jawa. Seni tari mengalami perubahan dan perkembangan di bawah naungan Islam. Tari tradisional Islam di Indonesia merupakan pengembangan dari tari tradisional di jaman Indonesia-Hindu. 

Sebagai contoh, Sunan Kalijaga membuat tarian bernama Tari Bedoyo Sapto. Selain itu, jaman ini juga menjadi perkembangan tari seperti Srimpi, Bedoyo Ketawang, Gambyong, Wayang Orang, dan masih banyak yang lainnya.

Masa Perjuangan

Tari tradisional hanya dilakukan di dalam istana karena terjadinya penjajahan. Pada masa ini, Indonesia dijajah oleh Belanda, tarian tradisional juga mengalami perubahan. Yang dulunya untuk persembahan, adat, dan mengandung makna magis, sekarang tari tradisional mengarah ke perlawanan dan perjuangan.

Meski begitu, banyak juga tari tradisional yang tercipta seperti tari Bondoyudo, tari Prawiroguno, tari Perang, dan lain sebagainya.

Fungsi Tari Tradisional 

Sebagai warisan budaya yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi, tari tradisional memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi dan peranannya dalam masyarakat bukan hanya sebagai manifestasi estetika, namun juga sebagai alat komunikasi, ritual, hingga hiburan. Berikut ini informasi lengkapnya.

Tari Sebagai Media Komunikasi

Tari tradisional seringkali menjadi cara masyarakat untuk menyampaikan pesan, cerita, atau sejarah kepada generasi muda. Setiap gerakan, langkah, dan ekspresi wajah penari bercerita tentang suatu kisah, tradisi, atau nilai-nilai yang dihargai oleh suatu komunitas. 

Melalui tari, masyarakat dapat berkomunikasi tanpa kata-kata, memperkaya pemahaman dan apresiasi terhadap kebudayaan mereka. Bahkan beberapa tari tradisional juga mengandung komunikasi dalam ajakan berperang, menunjukan ketangguhannya, dan lain sebagainya.

Tari Tradisional Sebagai Ritual Adat atau Keagamaan

Di berbagai daerah di Indonesia, tari tradisional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ritual adat dan upacara keagamaan. Tarian ini dianggap memiliki kekuatan magis yang bisa menghubungkan manusia dengan roh leluhur atau kekuatan alam semesta. 

Tarian ritual seringkali dilakukan dengan keseriusan dan ketaatan, sebagai bentuk penghormatan, doa, atau pengabdian kepada kepercayaan dan tradisi. Jadi fungsi tari tradisional juga bisa mengenang adat yang telah terbentuk sejak nenek moyang mereka.

Tari Sebagai Hiburan

Meskipun memiliki latar belakang spiritual dan historis, tari tradisional juga menjadi sumber hiburan bagi masyarakat. Penampilan yang penuh warna, gerakan yang dinamis, dan musik yang menghentak mampu menghipnotis penonton. Tari tradisional menjadi ajang apresiasi seni, di mana penonton dapat menikmati keindahan dan keragaman budaya bangsa melalui setiap gerak dan irama.

Di jaman dulu, tari tradisional memiliki fungsi untuk menghibur masyarakat yang lelah bekerja seharian atau acara hiburan musiman yang ada di suatu wilayah. Hiburan tradisional seperti ini akan membuat masyarakat menjadi betah tinggal di suatu wilayah.

Ciri-Ciri atau Unsur Tari Tradisional

Ada beberapa ciri-ciri khas yang membedakan tari tradisional dan tari modern. Tari tradisional lebih mudah dikenali, karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Menggunakan Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional patut mengiringi tarian tradisional. Setiap tarian tradisional memiliki alat musik pengiringnya masing-masing. Tergantung dari daerah tarian tradisional tersebut dimainkan. Semisal tari Saman diiringi dengan gendang tangan dan suara tangan penari.

Menggunakan Baju Khas

Pakaian tradisional khas patut melekat di tubuh penari. Esensi tarian tradisional ialah musik pengiring, baju adat, dan gerakan tarian berirama khas menjadi satu. Sebagai contoh, tarian tradisional Tor-Tor dari Sumatera Utara menggunakan pakaian Ulos.

Berkaitan dengan Budaya Daerah

Tarian tradisional tidak jauh-jauh dari kebudayaan daerah tersebut. Hal ini mencerminkan jika budaya yang dihasilkan akan identik satu sama lain. Semisal tari Saman dari Aceh, identik dengan islami yang tercerminkan pada tari Saman.

Mengandung Filosofi

Setiap tarian daerah, pasti memiliki unsur filosofi yang mendalam. Entah itu filosofi terhadap agama, kepercayaan, sosial masyarakat, atau filosofi kehidupan. Contohnya dalam tari Saman memiliki filosofi mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.

Kesimpulan

Tari tradisional memiliki ciri khas sendiri, yaitu menampilkan budaya suatu daerah. Sedangkan tari modern, lebih cenderung bergaya bebas, sesuai trend, dan semua wilayah mengadopsi. Inilah yang menjadikan perbedaan tari tradisional dan tari modern.

Kamu bisa baca pengertian budaya dan kebudayaan.

Alangkah baiknya jika kita melestarikan tari tradisional dari sekarang. Kamu bisa baca artikel kami tentang tari daerah yang sudah kami buat sebelumnya. Itulah artikel pengertian tari tradisional dan informasi lengkap lainnya.