Pengertian Osmosis: Sejarah, Mekanisme, Faktor, Contoh dan Manfaatnya

Pengertian Osmosis

Pengertian osmosis merupakan salah satu zat yang berpindah dari terlarut yang rendah menjadi yang tertinggi. Bahkan osmosis ini pun bisa saja membuat zat yang terlarut ke dalam dua bagian yang sama.

Ini semua tentu saja tentu karena pelarut dari yang rendah akan pindah ke yang tinggi dan bisa menjadi setara. Osmosis ini tentu memang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup dan mempelajari semua bagian-bagiannya.

Sejarah Osmosis Saat Ditemukan Pertama Kali

Mulai dari osmosis ini sudah ada sejak Mesir kuno saat pembangunan Piramida Mesir pada 1748. Osmosis ini berasal dari kata endosmode dan exosmose sehingga jika disatukan menjadi osmosis.

Tepatnya di tahun 1867 telah ditemukan alat untuk bisa mengukur osmosis yang memang sangat selektif. Dari alat itu pun tentu mampu membuktikan osmosis dan bisa mengukurnya sendiri.

Mengenal Bagaimana Mekanisme Osmosis

Osmosis adalah salah satu molekul pelarut dari yang terendah menjadi tertinggi begitu pengertiannya dan dikatakan osmosis ini perpindahan air ke hipertonik. Dari sana tentu akan membentuk larutan isotonic dan osmosis dikenal bisa terjadi pada air.

Namun, walaupun demikian, tentu peristiwa ini bukan hanya juga terjadi pada air saja karena bisa benda lainnya seperti gas. Untuk mekanisme dari osmosis ini secara sederhana dapat diamati dengan cermat setelah memasukkan sel ke air.

Baca Juga: Pengertian Isolator: Cara Kerja, Sifat, dan Bahan Isolator

Sifat dari osmosis ini memang koligatif atau secara lebih sederhananya adalah gabungan konsentrasi. Jadi, di dalamnya tentu bukan hanya konsentrasi pada satu jenis zat saja dan berikut contohnya:

1. Osmosis pada Tumbuhan

Kerja osmosis yang ada di dalam mekanisme, tentunya telah diketahui kalau tekanan osmosis ini sangat penting apalagi bagi sel tumbuhan. Bahkan saat sel tumbuhan yang diletakkan di air garam atau air laut bisa saja mengerut.

Jika bertambah mengerut, tentunya sel bisa saja terjadi proses plasmolisis atau justru selnya malah menjadi pecah. Namun, plasmolisis ini justru biasanya hanya akan terjadi karena membran terpisah dengan dinding selnya.

Hal ini tentu saja bisa terjadi karena tekanan air yang ada di dalam sel ini bisa juga disebut sebagai tekanan turgor. Bisanya tekanan ini juga bisa membantu mempertahankan bentuk sel pada tumbuhan.

Kemudian saat sel nanti diletakkan ke dalam larutan air tawar justru osmosis akan membuat selnya kemasukan air. Dari proses ini tentu akan membuat sel menjadi mengembang dan menjadi turgid.

Adapun proses osmosis pada tumbuhan ini saat ada di dalam larutan isotonic yang membuat osmosis tidak bisa berhenti. Namun, dari sana akan terjadi penukaran air masuk dan keluar sel sehingga hasilnya nol atau bersih.

2. Osmosis pada Hewan

Jika tadi sudah tahu bagaimana proses osmosis pada tumbuhan tentu kini saatnya tahu juga bagaimana pengertian osmosis pada hewan. Akan sedikit ada yang berbeda karena tadi sel dari tumbuhan dan ini adalah hewan.

Adapun biasanya proses osmosis pada hewan bisa saja sama dengan terjadi pada sel darah merah. Siapa sangka karena rupanya darah merah pun juga bisa mengalami proses osmosis.

Namun, tetap saja ada bedanya karena dengan hadirnya dinding sel akan menjaga tumbuhan sulit pecah. Adapun osmosis pada sel darah merah ini terjadi pada larutan air garam sehingga sel darah akan keluar.

Dalam proses ini tentu akan membuat sel darah merah justru mengecil kemudian akhirnya hancur. Namun, sebaliknya saat sel darah merah ada di dalam larutan air tawar, tentu sel-nya akan kemasukan air dan mengambang.

Jika terus seperti itu, tentu akhirnya sel darah merah akan pecah. Adapun dalam larutan isotonic, mekanisme osmosis ini seimbang antara air yang masuk dan keluar.

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Proses Osmosis?

Dalam terjadinya proses osmosis tentu saja ada faktor yang membuat osmosis itu bisa terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis ini tentu bukan hanya satu faktor melainkan ada banyak sekali faktornya.

Jika tidak mempelajari tentang osmosis tentu mungkin tidak akan tahu apa saja yang menjadi faktor utamanya. Adapun untuk tahu apa saja faktornya silahkan simak berikut ini:

  1. Konsentrasi zat di mana jika semakin tinggi terlarut dipisahkan membran maka kecepatan osmosisnya justru semakin meningkat. Dan jika sudah semakin dengan equilibrium atau membentuk larutan isotonic malah kecepatannya akan semakin lambat.
  2. Suhu rupanya faktor yang berpengaruh dalam pergerakan molekul. Mungkin di ambang batas normal, jika suhunya makin tinggi tentu tingkat kecepatan osmosis juga makin tinggi. Namun, sebaliknya jika semakin rendah suhunya justru cairan akan membeku yang mengakibatkan osmosis berhenti.
  3. Tekanan menjadi faktor yang mempengaruhi osmosis yang diperoleh dengan menambahkan tekanan yang ada di larutan air garam sehingga osmosis bertambah kecepatannya. Bisanya hal seperti ini malah sering dilakukan di permukaan air.
  4. Ukuran molekul menjadi faktor dari proses osmosis dimana semakin besar molekulnya tentu akan semakin sulit juga melintasi membran.
  5. Faktor terakhir yang mempengaruhi osmosis ini adalah luasnya membran yang kalau semakin cepat mengalami perpindahan molekul air.

5 Contoh Osmosis yang Biasa Kita Temui

Untuk contoh osmosis ini sendiri tentu saja ada banyak sekali contohnya yang bisa dilihat di alam sekitar. Dengan yang ada di alam sekitar ini tentu untuk bisa tahu osmosis menjadikannya sangat mudah mengetahuinya.

Sayangnya sepertinya memang banyak yang belum sadar atau bahkan belum tahu tentang contoh-contohnya. Sejatinya semua makhluk hidup di bumi mengalami osmosis dan berikut ini contohnya:

  1. Air garam yang dimasuki sel darah merah akan mengerut dan jika dimasukkan ke air tawar justru akan mengembang.
  2. Air garam yang digunakan untuk merendam kentang juga akan mengerut karena semua air yang ada di dalam sel kentang keluar menuju larutan air garam.
  3. Menaburkan garam ke bagian tubuh lintah justru akan meredam bagian tubuh lintah dalam larutan garam.
  4. Contoh osmosis adalah saat terjadinya masuknya air ke dalam akar-akar tumbuhan.
  5. Contoh osmosis sendiri juga terjadi saat buka tutup stomata.

Manfaat Osmosis di Kehidupan Sehari-hari

Dari berbagai contoh dari osmosis tentu ada juga banyak sekali manfaat dari osmosis ini. Dengan banyaknya manfaat ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi semua makhluk hidup yang ada di alam.

Namun, tidak semua orang menyadari apa saja manfaat dari osmosis itu sendiri. Jika ingin tahu apa saja manfaatnya, silahkan simak berikut ini:

  1. Osmosis memiliki manfaat bagi tumbuhan di saat masukan air ke dalam akar sehingga tumbuhan akan dengan mudah mengalami fotosintesis.
  2. Penyaringan air juga termasuk ke manfaat osmosis.
  3. Manfaat dari osmosis ini punya peran penting saat pembentukan air minum dari air garam.
  4. Manfaat osmosis pada manusia bisa dilihat saat aktivitas ekskresi pada ginjal.
  5. Cuci darah juga merupakan salah satu manfaat dari osmosis.

Demikian tadi terkait pengertian osmosis, sejarah, mekanisme, faktor, contoh dan manfaatnya yang mungkin belum banyak yang tahu. Namun, semoga dengan informasi di atas akan lebih paham apa itu osmosis.