Pengertian Isolator: Cara Kerja, Sifat, dan Bahan Isolator

Pengertian Isolator

Ilmu sains mengenal dua sifat benda yang diklasifikasikan berdasarkan hantaran panas, yaitu sifat konduktor dan isolator. Mungkin sudah banyak yang paham mengenai konduktor, namun belum terlalu paham dengan pengertian isolator beserta informasi pendukung lainnya.

Oleh karenanya, pada artikel ini akan diuraikan mengenai isolator secara menyeluruh. Mulai dari pengertian, cara kerja, sifat, sampai bahannya akan dijelaskan dengan lengkap. Jadi artikel ini akan sepenuhnya membahas tentang isolator yang sangat penting.

Karena akan dijelaskan secara menyeluruh, maka proses pemahamannya harus dilakukan dengan baik. Penasaran dengan segala penjelasannya?

Apa Itu Isolator?

Sebelum mendalami isolator lebih jauh, maka akan diuraikan dulu pengertian isolator secara mendasar. Jadi sebenarnya, isolator adalah opsi bahan yang tidak bisa menghantarkan panas. Hal ini tentu jauh berbeda dengan konduktor yang bisa menghantarkan panas.

Pada penerapannya, isolator mampu memberikan perlindungan terhadap transmisi listrik, api, serta suara. Jadi intinya, bahan isolator adalah jenis yang tidak bisa menyalurkan listrik serta panas dengan mudah karena susunannya itu sendiri.

Isolator ini digunakan pada beberapa bahan tertentu dan dipakai dengan rangkaian bersamaan dengan konduktor. Hal ini bisa ditemukan pada beberapa rangkaian alat yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Benda yang memiliki sifat isolator juga memiliki fungsi tersendiri. Setidaknya ada tiga fungsi utama yang bisa dipahami. Jika penasaran apa saja fungsi tersebut, maka lihat daftar yang dipaparkan berikut ini secara detail:

  • Untuk memberi sekat antara penghantar tegangan dengan hantaran lainnya yang sifatnya bertegangan ataupun yang tidak.
  • Menjadi bahan material listrik utama yang tidak bisa dialiri listrik.
  • Untuk memberikan perlindungan terhadap keselamatan manusia terhadap sentuhan hantaran listrik.

Cara Kerja Isolator

Setelah mendalami tentang pengertian isolator, maka pada aspek selanjutnya akan dijelaskan tentang cara kerja isolator. Mungkin banyak yang bertanya kenapa konduktor bisa menghantarkan listrik, sedangkan isolator tidak. Jawabannya hanya bisa dijelaskan dari cara kerjanya.

Jika dilihat dari susunannya sendiri, isolator memang masuk jenis bahan yang sulit mengalirkan elektron secara bebas. Selain itu, isolator juga memiliki hambatan besar sehingga elektron akan kesulitan melepaskan dirinya dari rangkaian ikatan inti.

Biasanya, isolator akan membuat suatu penghalang yang jelas antara sirkuit listrik dengan bagian energi. Bukan hanya itu saja, isolator juga akan membuat batasan dari jalur penghantar ke aliran arus kabel yang difungsikan.

Karena adanya aspek-aspek tersebut, maka akibatnya adalah isolator tidak bisa mengaliri arus listrik. Dampak lainnya adalah isolator bisa dipakai untuk menjadi penghalang antara konduktor serta menjaga arus listrik tetap terkendali sebagai penyeimbangnya.

Baca Juga: Pengertian Osmosis: Sejarah, Mekanisme, Faktor, Contoh dan Manfaatnya

Sifat Isolator

Saat mempelajari materi ini, maka bukan hanya pengertian isolator saja yang harus dipahami namun juga tentang sifatnya. Jika sifatnya sudah dipahami dengan baik, maka proses mengenali isolator dan segala jenisnya akan lebih mudah.

Untuk sifatnya sendiri, akan terbagi menjadi tiga golongan. Agar lebih mudah dipahami, maka setiap sifatnya akan dijelaskan dan dijabarkan satu per satu. Jika penasaran tentang semua sifat dan penjelasannya, pahami paparan berikut ini:

1. Memiliki Kekuatan Dielektrik yang Baik

Sifat pertama dari isolator adalah memiliki kekuatan dialektik yang baik. Seara definisi, kekuatan dialektik adalah kekuatan maksimum yang bisa ditahan oleh bahan tertentu. Meski sudah ditahan dengan kuat, namun tidak akan muncul kerusakan dari sifatnya.

Rangkaian sifat ini tentu sudah ada di dalam bahan isolator. Jadi tidak ada isolator yang tidak memiliki sifat ini secara maksimal. Hal ini dikarenakan kekuatan dialektik adalah sifat paten yang pasti ada di dari isolator.

Jika nantinya ada isolator yang tidak memiliki sifat ini, maka bahan tersebut bukan termasuk bahan isolator. Jadi pastikan untuk memahaminya dengan baik agar kedepannya bisa membedakan mana yang bahan isolator dan mana yang bukan.

2. Ketahanan Terhadap Panas atau Listrik Besar

Kemudian untuk sifat yang kedua adalah memiliki ketahanan yang besar terhadap listrik dan panas. Sebenarnya sifat ini sudah disebutkan berkali-kali di penjelasan di atas dan merupakan sifat yang paling dikenal oleh banyak orang.

Karena ada sifat ini, maka isolator sering dipakai untuk menghambat arus listrik atau panas tertentu dari konduktor agar tidak terus disalurkan. Biasanya, hal ini dijadikan dasar untuk dipakai dalam perangkat yang didalamnya ada konduktor.

Alat-alat rumah tangga juga banyak yang mengadopsi sifat ini sehingga bisa menciptakan peralatan yang aman. Antara panas di konduktor tidak lagi di salurkan ke manusia secara langsung karena sudah ada bahan isolator yang menghalanginya.

3. Kapasitas Listrik Besar

Terakhir, ada sifat kapasitas listrik yang besar. Jadi, isolator memiliki sifat kapasitas yang besar meski tidak bisa dilihat secara langsung. Hal ini juga menjadi sifat dasar yang pasti ada dan muncul dari bahan isolator.

Namun besaran kapasitas listrik ini masih akan dipengaruhi oleh beberapa variabel. Mulai dari luas permukaan konduktor, jarak antara dua konduktor di sisi isolator, serta penggunaan permitivitas bahannya.

Semua aspek tersebut sama-sama berpengaruhnya pada penentuan kapasitas listriknya. Oleh karenanya, kapasitas listrik di isolator akan tetap besar sehingga bisa menampung dan menjadi penghalang antara dua konduktor di sisinya.

Bahan-Bahan Isolator

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahan-bahan isolator seringkali dijumpai di keseharian. Meski demikian, akan sulit dibedakan bahan apa saja yang bisa dikatakan sebagai bahan isolator dan yang bukan bahan berjenis isolator.

Sebenarnya, bahan isolator ini dibagi menjadi dua tipe berbeda yaitu yang alami dan yang sintetis. Agar bisa dipahami dengan baik, maka setiap jenisnya akan diulas lebih detail sampai ke bagian contohnya sebagai berikut:

1. Bahan Alami

Pertama ada bahan isolasi alami yang bisa didefinisikan sebagai bahan penghantar panas serta listrik yang bisa didapat dari alam. Karena alami, maka tidak ada unsur buatan di dalamnya meski hanya sedikit.

Contoh paling mudah dari bahan isolator alami ini adalah kayu. Karena termasuk bahan isolator, maka kayu sering dipakai dalam peralatan rumah tangga. Misal untuk pegangan panci, spatula, dan beberapa alat lain yang berkaitan dengan panas.

2. Bahan Sintetis

Selain bahan alami, ada juga bahan isolator sintetis. Untuk jenis ini, tentu ada proses pembuatan oleh tangan manusia didalamnya dengan mencampurkan senyawa tertentu. Bisa juga dengan mencampur bahan alami serta zat pembuatan.

Untuk contohnya sendiri seperti plastik dan karet. Dua jenis bahan ini biasanya dipakai untuk benda yang berkaitan dengan listrik. Misal untuk pelindung kabel, pegangan tester listrik, dan alat lainnya.

Daftar penjelasan tentang pengertian isolator, cara kerja, sifat, serta bahan di atas tentunya bisa langsung dipahami dengan baik. Agar proses pemahamannya bisa dilakukan dengan baik, maka setiap poin sudah diuraikan penjabarannya.

Baca juga : Contoh Sifat Hasad, Dampak Negatif, dan Cara Menghilangkannya

Materi ini akan sangat penting untuk dipahami karena berkaitan erat dengan ilmu pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Jadi contoh-contohnya pun akan mudah ditemukan di keseharian sesuai dengan yang sudah dipaparkan di atas.