Contoh Sifat Hasad, Dampak Negatif, dan Cara Menghilangkannya

Seperti yang diketahui bahwa hasad merupakan sifat atau sikap seseorang yang tidak memiliki kesenangan terhadap pencapaian orang lain. Berbagai contoh sifat hasad ini mengacu pada sifat iri dan dengki, yang mana merupakan penyakit hati pada manusia.

Latar belakang muncul sifat hasad pada manusia, dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Ini juga bisa disebabkan karena adanya perseteruan antara beberapa pihak, sehingga muncul sifat saling menjatuhkan.

Contoh Sifat Hasad

Sebagai umat muslim, perlu mengetahui apa seperti apa contoh dari sifat hasad yang perlu dihindari. Perlu diketahui pula mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan jika memiliki sifat hasad.

Lantas bagaimana cara menghindari ataupun menghilangkan sifat hasad yang ada pada diri manusia? Untuk lebih jelasnya, simak beberapa uraian berikut mengenai sifat hasad.

Contoh Sifat Hasad Pada Manusia

Sifat hasad memang perlu diketahui oleh para manusia, agar tidak terjerumus semakin dalam, karena hasad merupakan sifat yang disukai oleh iblis. Terkadang, orang tidak menyadari dirinya sudah berperilaku jahat. Berikut beberapa contoh dari sifat hasad:

1. Mempunyai Perilaku Sombong

Karena adanya rasa tidak ingin kalah dengan orang lain, seseorang yang mempunyai sifat hasad akan merasa dirinya lebih unggul atau bahkan lebih baik dari orang lain. Padahal, apa yang telah dicapaiĀ  tersebut merupakan hasil dari iri atas pencapaian orang.

Orang yang memiliki sifat hasad ini selalu merasa bersaing, dan tidak ingin jatuh. Kesombongan atas pencapaiannya, semata-mata hanya ingin orang lain tau tidak ada yang lebih baik darinya.

2. Kurang Bersyukur Atas Nikmat yang Diberikan

Selain menikmati hasil pencapaiannya, sifat hasad ini terkadang membuat orang kurang bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Sehingga, muncul rasa tidak pernah puas dan ingin merasa lebih.

Ketidakpuasan ini akan membuat orang itu lelah. Karena orang yang tidak pernah puas, tidak akan pernah ada habisnya. Kerjaannya selalu mencari-cari sesuatu yang baru, dan terus berputar dalam hal yang sama.

3. Senang Melihat Orang Lain Susah

Salah satu contoh dari sifat hasad yaitu senang melihat orang lain jatuh. Bahkan, tidak peduli apakah itu saudara, teman, atau keluarga. Merasa selalu ingin menang dan sangat membutakan hati manusia.

Hati-hati pada sifat ini, karena tidak ada terbesit dalam hatinya untuk sekedar membantu. Bahkan, bisa saja buat orang lain semakin menderita agar merasa kalah darinya. Sungguh sangat kejam sifat hasad yang satu ini.

4. Berupaya Mencari-cari Kesalahan Orang Lain

Selain dari ketidakpuasan atau rasa tidak ingin kalah, sifat hasad ini bisa merembet ke fitnah. Karena merasa dirinya terancam, lalu orang ini akan mencari-cari kesalahan orang lain bahkan dari hal kecil sekalipun.

Fitnah bisa terjadi apabila memutar balikkan omongan atau fakta dari orang lain. Semua fakta tidaklah menjadi acuan, bahkan tidak peduli apa dampak untuk kedepannya. Sifat yang sungguh sangat keji.

Lantas, apakah dampak pada perilaku tersebut dapat sangat berbahaya pada manusia? Tentu saja. Jangan pernah main-main dengan orang yang memiliki sifat hasad ini, karena dari beberapa contoh sifat hasad di atas sangat mencerminkan sifat iblis.

Baca juga : Pengertian Globalisasi, Ciri-Ciri, Proses, Dampak Positif, dan Ancaman

Dampak Negatif Sifat Hasad

Tentu, dari contoh sifat hasad membuat orang merinding ketika mengetahuinya. Dampak negatif ini sangat membahayakan seseorang yang ada disekitarnya atau orang yang menjadi incaran dari pencapaiannya. Inilah beberapa dampak negatif sifat hasad:

1. Merusak Tatanan Masyarakat

Karena ulah yang tidak ingin merasa terkalahkan, hasad dapat menaruh rasa kecurigaan pada banyak orang, bahkan bisa menimbulkan fitnah. Sehingga, dapat dijauhkan oleh masyarakat dan hilang akan adanya rasa percaya.

Selain itu, ketika dalam kesulitan, jarang ada orang yang ingin membantu. Karena, bisa saja orang sekitar akan merasa tersakiti, sehingga menimbulkan rasa kecewa yang sangat mendalam untuk orang itu sendiri.

2. Dapat Berbuat Maksiat

Sifat iri dengki ini, membuat perasaan ingin menjelekkan orang lain untuk menjatuhkan. Sehingga, muncullah rasa ingin ghibah dan berdusta akan omongan yang telah dilontarkan.

Karena pada dasarnya, mengghibah untuk mengumbar kejelekan orang saja sudah menimbulkan dosa, apalagi harus berdusta demi rasa kemenangan pada dirinya.

3. Rasa Ingin Mencelakakan Orang

Lebih bahaya dari sekedar rasa iri, namun sifat ini akan menimbulkan kedengkian. Sehingga, akan membuat berbagai cara untuk merasa menang. Tindakan kejahatan ini, bisa mengarah ke pembunuhan.

Selain sangat merugikan diri sendiri, sifat hasad akan merugikan orang lain juga. Memang, penyakit hati perlu ada penyembuhan agar tidak terjadi sesuatu hingga tindak pidana.

4. Membutakan Hati

Seperti yang sudah dijelaskan ketika di awal, berawal dari perselisihan, hingga bisa membutakan hati. Isi dalam hati tersebut hanyalah tentang kejahatan dan menimbulkan banyak kerugian untuk orang.

Jangan salah, buta hati akan melakukan berbagai macam cara yang seharusnya tidak halal akan dihalalkan. Perilaku kejahatan yang tidak berpikir akan masa depan, bahkan sampai merelakan dirinya sendiri untuk rasa kepuasan.

Jika sudah mengetahui penyebab, contoh, bahkan dampak negatif pada diri sendiri maupun orang lain, apakah ada cara untuk menghilangkan sifat hasad? Tentu. Namun, memang harus memulai atau membiasakan dari hal kecil.

Upaya Menghilangkan Sifat Hasad

Memang, tidak dapat sepenuhnya bekerja. Namun, lebih baik untuk mencegah daripada harus mencari solusi. Karena, ketika merasa diri sendiri melakukan ciri-ciri pada sifat hasad bisa langsung dicegah sebelum membahayakan. Berikut beberapa upayanya:

1. Menanamkan dan Menumbuhkan Rasa Kesadaran

Sadar akan perilaku yang telah diperbuat memang sangat penting. Dengan rasa sadar, orang dapat berintrospeksi diri untuk berubah menjadi lebih baik. Karena tidak semua orang dapat memiliki kesadaran yang tinggi.

Intropeksi diri tidak hanya dilakukan ketika melakukan perilaku jahat kepada orang lain. Namun, intropeksi diri bisa dilakukan setiap hari untuk mengingat apa saja yang telah terjadi pada hari ini dan hal yang perlu diperbaiki.

2. Mengingatkan Satu Sama Lain

Jika memang tidak sadar akan perilaku diri sendiri, cobalah meminta pada orang lain untuk mengingatkan apabila ada kesalahan. Hal ini, akan membantu untuk berkembang menjadi lebih baik.

Selain itu, mengingatkan bukan suatu hal yang salah. Karena, manusia memang diciptakan untuk saling mengingatkan pada hal kebaikan maupun keburukan. Jadi, mulailah dari hal kecil karena akan berdampak besar untuk kedepannya.

3. Memiliki Sikap Realistis

Perlu juga untuk meminimalisir adanya kebencian atas iri dengki, yaitu dengan bersikap realistis akan kehidupan. Karena, tidak semua hal bisa dicapai. Semua orang mempunyai porsinya masing-masing.

Bersikap realistis juga dapat mencegah terjadinya rasa kecewa atas hal yang telah diekspektasikan. Karena bersikap realistis yaitu dengan memperhatikan fakta yang terjadi dan menyambungkan dengan kehidupan yang telah dijalani.

4. Berpikir Positif

Tidak semua hal itu ditujukan untuk semata-mata menjadikan sebagai ajang perlombaan. Maka, perlu untuk berpikir positif atas apa yang telah terjadi. Bahkan, bisa saja dijadikan sebagai motivasi dan bukan atas dasar iri.

Berpikir positif juga bisa membuat diri sendiri merasa bahagia dan tidak terbebani dengan perlakuan orang lain. Karena, berpikir positif dapat meminimalisir terjadinya hal-hal negatif pada diri sendiri.

Baca juga :Pengertian Isolator: Cara Kerja, Sifat, dan Bahan Isolator

Itulah beberapa contoh sifat hasad, dampak negatif, hingga upaya dalam pencegahan maupun solusi. Dalam hal ini, dapat menjadi sebuah pelajaran berharga dalam mengetahui karakter seseorang dan menyadarkan diri sendiri.