Pengertian Multikultural, Jenis, Ciri-ciri, dan Contoh

Multikultural lebih sering dimaknai sebagai suatu perbedaan dalam suatu negara. Padahal pengertian multikultural secara umum ini lebih dari itu dan maknanya cukup luas. 

Secara garis besar multikultural ini tidak hanya terbatas pada sesuatu yang bersifat kenegaraan saja. Untuk itu setiap orang perlu memahami multikultural mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya. Artikel ini akan membahas secara lengkap akan hal-hal terkait multikultural. 

Pengertian Multikultural

Pengertian Multikultural

Kaitannya dengan multikultural ini juga ada istilah lain yang muncul seperti multikulturalisme. Untuk memahami hal ini maka perlu mengetahui pengertian secara luasnya. 

Secara umum, multikultural adalah suatu persatuan dari berbagai kelompok dan sama-sama mendapatkan hak dan status sosialnya. Untuk itu bagian ini sering digambarkan keragaman etnis yang di suatu negara. 

Dengan demikian perbedaan multikultural dan multikulturalisme adalah keragaman dan ajaran. Jika multikulturalisme ini lebih ke ajaran dari setiap etnis di suatu negara. Sedangkan multikultural meliputi seluruh etnis mulai dari yang dianut secara mayoritas hingga minoritas

Salah satu contoh multikultural di Indonesia ini seperti islam, kristen, katolik dan yang lainnya. Semua keragaman etnis ini harus sama-sama mendapatkan hak dan status sosialnya di masyarakat. 

Jenis-Jenis Multikultural

Setelah mengetahui definisi maka perlu juga memahami terkait jenis-jenis multikultural dan berikut penjelasannya:

Isolasionis

Jenis multikultural satu ini lebih mengacu masyarakat dalam menjalankan hidupnya dilakukan secara otonom saat berinteraksi. Dengan demikian kelompok tersebut tetap menerima keragaman lain namun tetap mempertahankan budaya yang ada. 

Sehingga masuknya budaya atau keragaman lain ini hanya sebagai pelengkap karenanya masyarakatnya sudah menyatu dengan budaya yang ada. Jenis multikultural ini tentu cukup banyak di Indonesia sehingga ketika ada keragaman asing yang masuk tetap dipertahankan. 

Akomodatif

Jika pada jenis yang diatas menerima secara bebas namun di bagian ini sedikit ada perbedaan. Jadi masyarakat yang punya kultur secara dominan ini mau menerima budaya lain namun tetap disesuaikan dan ada akomodasi tertentu. 

Meski ada kesesuaian dalam hal kultur, kultur yang dominan ini tetap memberikan kebebasan pada kaum minoritas. Dengan demikian kultur ini kebudayaannya tetap bisa berkembang 

Begitu juga dengan kalangan minoritas ini menerima dan tidak menentang kultur dominan tersebut. Sehingga kedua kultur ini berjalan di alur masing-masing dan sama-sama berkembang di suatu negara. 

Otonomi

Jenis multikultural ini seperti ada pertentangan antara kelompok dominan dan minoritas. Sebab kalangan minoritas ingin adanya kesetaraan budaya secara dominan dan ingin memiliki hak yang sama dengan kalangan yang dominan. 

Karena keinginan tersebut maka kelompok minoritas ini menentang kelompok yang dominan. Bahkan mereka juga ingin menciptakan suatu masyarakat yang sesuai dengan aturan mereka sehingga bisa eksis secara bersama-sama. 

Kritikal

Bentuk dari multikultural satu ini terjadi pada masyarakat yang tidak terlalu menuntut adanya kehidupan yang otonom. Namun mereka ingin adanya kultur yang disatukan dan ada penegasan dimana sifat dari kulturnya berbeda.

Karena keinginan seperti ini maka kultural dominan jelas menolak kalangan minoritas ini. Walhasil budaya-budaya yang sifatnya minoritas ini akan menjadi korban dari kalangan mayoritas demi terbentuknya sebuah kebudayaan yang ada. 

Kosmopolitan

Pada multikultural jenis ini masyarakatnya ingin menghapus segala sesuatu yang berbau kultural. Sehingga diantara kelompok dominan atau minoritas tidak ada batasan kulturalnya. Batasan ini dihapus dengan tujuan agar setiap individu yang ada pada masyarakat tidak terikat. 

Namun di sisi lain bisa saja batasan itu tetap ada dan kehidupan masyarakatnya tetap dalam keragaman budaya. Dengan demikian setiap budaya itu bisa berkembang secara luas di kehidupan masyarakat yang ada. 

Ciri-Ciri atau Karakteristik Multikultural

Ada beberapa ciri atau karakteristik tersendiri yang ada pada masyarakat multikultural dan berikut penjelasannya:

Keragaman yang Berbeda

Salah satu ciri yang cukup populer dari masyarakat multikultural adalah adanya keragaman yang berbeda. Bentuk dari keragaman ini cukup kompleks dan meliputi segala hal baik secara budaya, agama, ras atau yang lainnya. 

Karena keragaman ini tidak jarang banyak sekali pendidikan multikultural di setiap masyarakat. Bentuk pendidikan cukup beragam dan tujuannya agar kultural yang ada tetap lestari di masyarakat. 

Umumnya disebut multikultural ketika keragaman ini bisa lebih dari satu atau dua. Dengan adanya keragaman yang berbeda seperti ini bisa saja muncul konflik jika tidak sama-sama sejalan. Namun jika dilakukan dengan kontrol yang kuat maka keragaman ini akan semakin kokoh. 

Normanya Disepakati secara Bersama-sama

Dengan adanya keragaman yang ada maka perlu adanya norma yang harus disepakati secara bersama-sama. Untuk itu masyarakat multikultural adalah adalah mereka yang hidup di suatu wilayah dan diikat dengan normal.

Setiap norma tersebut lahir atau muncul dengan kesepakatan atau musyawarah secara bersama-sama. Dengan demikian ketika norma ini dilanggar maka pelakuanya akan dikenakan sanksi sesuai kesalahannya. 

Perbedaan Memicu Konflik Sosial

Setiap budaya tentu ingin menjadi yang rekomendasi dan hal inilah yang terkadang memicu adanya konflik. Misalnya antara suku A dan B peluangnya cukup besar untuk terjadi konflik daripada sesama suku. 

Maka dari itu muncul artikel multikulturalisme agar setiap masyarakatnya pun pengendalian sosial di masyarakat. Dengan cara ini maka beberapa pertentangan bisa diminimalisir atau ditekan. Jika hal ini tidak dilakukan maka setiap kelompok tentu akan sering terjadi konflik yang bisa saja terus berkepanjangan. 

Dibutuhkan Waktu yang Lama untuk Bersatu

Pada masyarakat yang multikultural ini umumnya memilih kelemahan pada waktunya. Umumnya mereka cukup sulit untuk dikompakkan karena perlu penyesuaian antar orang satu dengan lainnya. 

Misalnya ketika dalam suatu organisasi atau perkumpulan saat akan melakukan perubahan terkadang butuh waktu yang lama. Untuk menyatukan ini tentu butuh sikap saling toleransi antar anggota kelompok. 

Dominasi Kelompok

Munculnya dominasi kelompok ini sering terjadi di masyarakat multikultural dan ini ditunjang dari mereka yang punya power cukup kuat. Dengan cara ini maka mereka punya kekuatan untuk menahan serangan dari budaya yang hanya bersifat minoritas. 

Contoh Masyarakat Multikultural

Berikut beberapa contoh masyarakat multikultural di Indonesia : 

  1. Setiap masyarakat dilarang untuk menyinggung dan menyindir penganut agama lain. Sebab mereka semua juga punya kepercayaan dan itu menjadi hak asasi setiap orang. 
  2. Ketika ada teman yang berbeda agama maka seseorang perlu memberikan kebebasan bagi mereka dalam menjalankan ibadahnya. 
  3. Untuk lingkup perusahaan maka setiap karyawan perlu punya hak dalam menjalankan ibadah. Maka dari itu atasan tidak boleh memaksakan karyawan untuk ikut di ajaran tertentu karena ini melanggar adanya hak asasi manusia. 

Jadi pengertian multikultural adalah suatu masyarakat yang didalamnya terdiri dari keragaman ras, suku, agama dan yang lainnya. Ada banyak sekali jenis multikultural mulai dari antar kultur saling menghormati hingga pihak dominan menguasai kultur minoritas. 

Salah satu ciri dari bentuk masyarakat multikultural ini adalah punya norma tertentu yang harus dipatuhi oleh setiap kultural. Misalnya kebebasan dalam menjalankan ibadah pada setiap masyarakat sesuai ajaran masing-masing.