Pengertian Puisi, Jenis, Elemen dan Fungsinya

Pengertian Puisi

Banyak orang yang suka membaca karya puisi, tanpa tahu lebih dalam pengertian, ciri, tujuan bahkan jenisnya. Bahkan sebagai penikmat ataupun pembuat, masih banyak orang yang masih awam. Oleh sebab itulah kamu patut mempelajari pengertian puisi dan mendalaminya melalui artikel berikut ini!

Pengertian Puisi

Secara garis besar pengertian puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang dihasilkan melalui penggunaan bahasa dengan susunan kata yang terikat oleh rima. Tak seperti pembuatan prosa, puisi memiliki konsep yang lebih bebas. 

Puisi biasanya ditulis dalam bentuk bait atau baris-baris pendek, dengan menggunakan pengaturan rima dan irama yang khas. Terciptanya karya ini biasanya murni dari curahan hati penulis, atau ungkapan unek-unek yang mengganjal dengan pembahasaan yang lebih memukau.

Oleh karena itulah menurut beberapa ahli karya seni ini merupakan salah satu bahasa hati, yang tercurahkan melalui gagasan atau pikiran yang tertulis menjadi sebuah karya. Karena hal ini juga terkadang puisi menggunakan diksi yang lebih dalam dan satir, untuk mengungkapkan perasaan yang terkadang sulit untuk diungkapkan dengan kata!

Jenis-Jenis Puisi

Jika kamu sudah mempelajari pengertian puisi pada penjelasan sebelumnya, kini Anda bisa mulai mempelajari jenis-jenis dari karya sastra satu ini. Karena setiap jenis punya keunikan dan karakternya sendiri-sendiri, seperti contoh

1. Puisi Naratif

Jenis pertama ini merupakan karya sastra yang menceritakan sebuah cerita atau kisah, dengan penggunaan bahasa yang indah dan penuh makna. Kamu bisa dengan mudah menjumpai jenis ini pada karya-karya puisi jadul atau klasik. 

Dalam penulisannya, biasanya penyair akan menggunakan teknik penceritaan seperti plot, karakter, dan konflik seperti dalam cerita umum dalam format puisi. Contohnya seperti “Burung Kecil” karya Chairil Anwar ataupun “Si Burung Merak karya R. Ng. Ronggowarsito.

2. Puisi Liris

Secara garis besar pengertian puisi liris adalah jenis puisi yang mengekspresikan perasaan atau emosi pengarang. Jenis karya sastra ini seringkali ditulis dalam bentuk puisi bebas atau tidak selalu mengikuti struktur atau aturan yang ketat, dan lebih fokus pada ekspresi diri.

Penggunaan gaya bahasa yang metaforis dan penuh imajinasi, akan dari jenis puisi ini, fungsinya untuk mempertebal kondisi atau perasaan yang ingin pengarang sampaikan. Contohnya adalah “Aku” (seseorang yang merasa terasingkan) ciptaan Chairil Anwar dan juga “Doa” (rindu dan cinta kasih) karya Sapardi Djoko Damono.

3. Puisi Elegi

Walaupun sama-mama mengungkapkan perasaan, namun jenis ini lebih merujuk pada rasa kehilangan atau kesedihan yang mendalam. Biasanya menggambarkan seseorang yang meratapi sebuah kedukaan, kepergian orang terkasih, kerusakan lingkungan, bencana alam dan mengenang seseorang atau sesuatu yang telah hilang.

Karena mengandung perasaan kedukaan, pengarang akan lebih menekankan emosional, suram, kepedihan, dengan diksi dan metafora yang pelik. Contohnya adalah “In Memoriam A.H.H.” (mengenang sahabat) karya Tennyson ataupun “Dirge Without Music” (kehilangan orang terkasih) karya Edna St, Vincent Millay.

4. Puisi Satire

Dari jenis karya puisi, Puisi satire adalah jenis puisi yang paling banyak digemari walaupun punya konsep yang cukup sulit dan sedikit bersifat provokatif. Umumnya jenis ini pengarang gunakan untuk mengkritik atau menyindir suatu hal atau keadaan tertentu, namun dengan cara yang terselubung dalam pujian. 

Mudahnya walaupun terkesan menjunjung tinggi, namun sebenarnya makna karya jenis ini malah menjatuhkan hal tersebut. Biasanya tercipta karena ketidak adilan, kasus politik atau sosial. Contohnya seperti karya lawas dari Chaucer yakni “The Canterbury” yang merupakan wujud ketidak puasan terhadap kehidupan inggris pada masa itu!

5. Puisi Epik

Pengertian puisi epik sebenarnya adalah jenis karya sastra yang menceritakan tentang petualangan atau kejadian besar, dalam kehidupan seseorang atau kelompok. Karena menggunakan konsep cerita, banyak orang yang menyamakan jenis ini dengan puisi naratif.

Bedanya dari segi panjang puisi naratif akan lebih pendek, karena fokus pada cerita singkat. Selain itu puisi epik lebih menggunakan banyak unsur penokohan dan plot yang rumit, sehingga bahasanya akan lebih dalam daripada naratif. Contohnya seperti karya fenomenal dari Homer, yakni “Iliad” dan juga “Odyssey”.

6. Puisi Komedi

Jenis puisi berikutnya adalah salah satu favorit penikmat awam, karena tujuan puisi ini biasanya murni untuk menghibur. Karena pembuatan puisi ini berlandaskan unsur-unsur komedi atau humor, yang menggunakan bahasa dan teknik tertentu, untuk menimbulkan kesan humor dan kelucuan.

Hal inilah yang membuat jenis puisi ini sering mengangkat kisah yang sedikit memalukan atau absurd, untuk menyuntikkan kesan kelucuan tersebut. Contoh dari puisi komedi cukup banyak, seperti “Ibu Guru Seksi” karya Wiji Thukul dan juga “Puisi-Puisi Tidur” miliki Sapardi Djoko Damono

Elemen Penting Dalam Puisi

Dalam pembuatan karya sastra ini, pengarang atau penyair patut melibatkan beberapa elemen penting puisi seperti:

1. Tema

Pada dasarnya tema dalam puisi memiliki pengertian yang sama, yakni sebuah ide utama atau gagasan dari sebuah karya sastra yang ingin disampaikan. Bisa berupa berbagai hal, seperti kehidupan, cinta, alam, kematian dan masih banyak lagi. Unsur ini dapat diungkapkan secara langsung atau tidak langsung.

2. Struktur

Unsur berikutnya yang harus ada dalam sebuah karya puisi adalah struktur, yang merupakan susunan bait dan baris-baris yang membedakan puisi dengan karya sastra lain seperti prosa. Biasanya unsur ini lebih mengacu pada pengaturan unsur-unsur dalam seperti tata letak, susunan kata, irama, dan bentuk puisi itu sendiri.

3. Gaya Bahasa

Jika kamu mendalami pengertian puisi, sebenarnya kamu memperdalam kemampuan berbahasa yang kamu miliki. Karena setiap karya selalu menggunakan gaya bahasa  yang khas. Karena menjadi alat utama yang pengarang gunakan untuk menyampaikan pesan atau ide dalam puisi, baik menggunakan majas maupun tidak!

4. Imaji

Unsur terakhir yang tak kalah penting adalah imaji, yang merujuk pada gambaran mental atau sudut pandang pengarang saat membuat karya tersebut. Imaji dalam puisi seringkali digunakan untuk membuat puisi lebih hidup dan lebih tajam dalam menggambarkan situasi, suasana, emosi, objek dan berbagai hal lain dalam puisi tersebut.

Fungsi Puisi

Dalam pembuatan sebuah karya, pastinya ada fungsi atau tujuan sendiri dari pengarang untuk membuat karya tersebut. Contohnya seperti beberapa fungsi ini:

1. Sebagai Hiburan

Fungsi pertama dari karya sastra ini sudah pasti untuk sebuah hiburan dan mengisi waktu senggang untuk membaca atau mendengarkan puisi. 

2. Wujud Ekspresi Diri

Puisi juga dapat digunakan sebagai sarana mengungkapkan perasaan dan emosi yang keluar dari dalam diri dan terkadang sulit untuk dikeluarkan secara langsung.

3. Wujud Mewakili Budaya

Karya ini juga sering digunakan untuk merepresentasikan sebuah budaya dari suatu bangsa atau daerah tertentu.

4. Memberikan Nasihat atau Pesan Moral

Karya sastra ini juga menjadi bahan pengajaran atau pembelajaran, untuk menasihati dan menyuntikkan pesan moral pada generasi penerus atau pembaca.

5. Memberikan Motivasi

Fungsi lain dari puisi juga dapat digunakan untuk menyuntikkan semangat, motivasi, dan juga patriotisme dari pembaca.

Jadi, dapat kamu simpulkan bahwa pengertian puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang dihasilkan melalui penggunaan bahasa yang kreatif dan indah, dengan banyak jenis, elemen, dan fungsi untuk kehidupan manusia.