7 Tarian Adat Kalimantan Barat yang Paling Populer

Tarian Adat Kalimantan Barat

Pada suatu daerah di Indonesia memang memiliki keunikan tersendiri, salah satunya Tarian Adat Kalimantan barat yang bukan hanya ada satu saja. Di daerah tersebut, di temukan banyak sekali kesenian di bidang tari. Bahkan salah satunya tariannya juga sudah banyak di kenal. 

7 Tarian Adat Kalimantan Barat yang Unik dan Perlu Dilestarikan

Tarian daerah menjadi salah satu simbol dari adanya tradisi suatu daerah. Apalagi Sulawesi yang juga merupakan pulau yang dihuni oleh suku Dayak yang begitu menyimpan banyak keanekaragaman. Namun agar tak makin penasaran, maka berikut adalah ulasan mengenai tarian tersebut, di antaranya:

1. Tari Zapin 

Tari Zapin 

Pada urutan pertama untuk tarian adat yang berasal dari Kalimantan barat ada tarian Zapin.  Zapin sendiri, merupakan tarian yang di adaptasi dari agama Islam. Karena pada dasarnya, kata Zapin berasal dari kata Zafn yang berarti menggerakkan kaki yang cepat sesuai dengan irama. 

Zapin sendiri merupakan kebudayaan Melayu namun terdapat pengaruh budaya Arab. Tarian ini pun juga sebagai kedua waktu dahulu untuk menyebarkan agama Islam atau media dakwah. Sehingga saat ini menjadikan Zapin sebagai sendi gerak, dan juga arti lagi yang mengiringi tarian. 

Dalam tarian ini musik pengiringnya pun tidak begitu bervariasi karena hanya dengan dua alat musik saja. Alat musik tersebut adalah gambus dan juga tiga buah marwas. Dulunya tarian ini hanya dilakukan laki-laki saja, namun saat ini perempuan pun ikut melakukannya.

Namun jika dilihat saat ini, bukan hanya kumpulan laki-laki saja atau perempuan saja. Sebab tarian ini pun juga bisa dilakukan oleh gabungan dari keduanya, yakni antara laki-laki dan, perempuan yang sudah disesuaikan dengan hitungan yang pas. 

2. Tari Pingan 

Tari Pingan 

Selain tari Zapin ada lagi Tarian Adat Kalimantan barat yang bernama Tari Pingan.  Pada dasarnya tarian Pingan ini berasal dari suku Dayak Mualang, yang berada di kecamatan belitang hilir. Sehingga tarian ini, kerap disebut sebagai siri khas Dayak Mualang.

Kata pingan sendiri merupakan sebuah  wadah yang dulunya terbuat dari batu atau tanah liat. Tentunya alat seperti ini sudah sangat jarang di temukan di zaman yang sangat modern. Sehingga penggunaan piring menjadi jalan untuk menggantikan Pingan ini. 

Jika dulu dinamakan sebagai tarian Pingan, maka saat ini tarian Pingan ini lebih dikenal sebagai Tari piring. Dulunya, pada tari Pingan ini Pingan atau piring yang digunakan terbuat dari tanah liat atau batu. Namun seiringnya waktu akhirnya menggunakan piring beling.

Piring yang digunakan pun tidak bisa sembarangan, sebab harus memiliki warna putih polos dan tidak bermotif. Selain itu, ukuran piring juga sudah ditentukan. Yakni menggunakan piring dengan ukuran diameter sebesar 10 hingga 15 inch. 

3. Tari Jonggan 

Tari Jonggan 

Jika sebelumnya merupakan tarian yang berasal dari Dayak Mualang, maka tarian ini berasal dari daerah kubu raya, Rumpawah yang merupakan Dayak Kanayatn. Dalam tarian ini menggambarkan suka cita bagi para muda mudi. Di mana, biasanya tamu yang datang di ajak menari bersama.

Gerakan pada tarian ini pun mengandung makna yang bagus, karena dalam setiap gerakan tariannya menggambarkan rasa syukur. Rasa syukur yang di tujukan kepada tuhan dan di ungkapkan melalui sebuah tarian. Tentang suka cita yang di rasakan oleh masyarakat. 

Dalam tarian ini pun penari akan di iringi oleh tiga jenis musik. Yakni untuk musik pertama adalah Gedebog atau orang Jawa sering memanggilnya sebagai gendang. Lalu musik kedua adalah Dau atau gamelan. Sedang untuk alat musik terlahir adalah suling bambu. 

Baca Juga: 8 Legenda dari Kalimantan Barat dengan Pesan Moralnya

4. Tari Kondan 

Tari Kondan 

Sulawesi barat memang memiliki banyak tarian adat yang mungkin banyak yang tidak tahu. Seperti salah satunya adalah tari Kondan, dimana tarian ini dilakukan adalah sebagai tujuan untuk menghibur atau sebagai hiburan. Tarian yang menghangatkan suka cita yang dirasakan oleh masyarakat. 

Dalam tarian ini biasanya akan di selingi dengan penari yang saling melontarkan pantun dengan bentuk melingkar dan saling bergantian. Untuk alat musik yang digunakan ada tiga jenis, yakni gong, gendang dan juga dau. Di mana, nantinya akan beberapa orang laki-laki sebagai  Proma.

Jadi, proma ini merupakan beberapa orang laki-laki yang bisa berjumlah mulai dari empat  hingga lima orang. Di mana Proma ini sebagai pengiring. Karena tarian ini sendiri, merupakan tarian suka cita, jadi wajar jika akan mudah ditemukan saat ada acara-acara penting. 

5. Tari Monong

 

Pada urutan kelima ada Tarian Adat Kalimantan barat yang bernama Tari Monong. Jika tarian sebelumnya bermakna sebagai syukur atas rasa suka cita yang tengah di alami, maka berbeda dengan tarian satu ini. Sebab, tari Monong sendiri memiliki makna yang cukup sakral. 

Biasanya tarian ini dilakukan untuk menyembuhkan, menolak atau dilakukan untuk menangkal penyakit. Tentunya, agar seseorang yang menjadi alasan tarian ini dilaksanakan kembali sehat. Biasanya tarian ini pun dilakukan oleh dukun setempat. 

Jadi bukan sembarang orang yang dapat melakukannya, sebab hanya dapat dilakukan oleh dukun setempat saja. Karena pada tarian itu pun bukan hanya gerakan demi gerakan saja yang dilakukan. Namun ada banyak mantra atau jampi-jampi yang harus di ucapkan sepanjang tarian. 

6. Tari Adat Dayak Pesaguan 

Tari Adat Dayak Pesaguan 

Nama tarian ini memang tidak terlalu spesifik dan hanya menggunakan nama daerah di mana tarian tersebut berasal. Ada banyak makna yang dapat di artikan dalam setiap gerakan dari tarian ini. Salah satunya adalah rasa syukur yang tengah di rasakan oleh masyarakat. 

Tarian ini juga sering dilakukan untuk melakukan penyambutan ketika kedatangan tamu terhormat. Bahkan tarian ini juga akan digelar saat akan memberikan gelar. Juga sebagai rasa syukur atas Rahmat dan nikmat yang tuhan kasih.

Untuk penarinya sendiri, biasanya akan dilakukan oleh enam penari  dimana dilakukan oleh empat orang wanita dari dua orang laki-laki. Namun, kadang juga enam orang wanita dari empat orang laki-laki. Lalu para penari wanita dari penari laki-laki harus memiliki hubungan saudara. 

7. Tari Kinyah Uut Danum 

Tari Kinyah Uut Danum 

Urutan mengenai terakhir mengenai Tarian Adat Kalimantan barat ada tarian bernama Kinyah Uut danum. Tarian ini sendiri merupakan tarian dengan bertemakan perang. Sebab di dalamnya terdapat beberapa teknik bela diri untuk berperang.

Sedang untuk tarian ini sendiri pun cukup susah untuk di pelajari, sebab untuk melakukan tarian ini pun penari harus menggunakan Mandau. Sedang untuk Mandau sendiri adalah sebuah senjata. Senjata yang merupakan senjata khas dari suku Dayak. 

Dahulu tarian ini akan dilakukan sebelum akan berburu kepala musuh. Sehingga memang tarian ini sedikit mengerikan. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini pun biasa di tampilkan di beberapa acara formal lainnya. 

Demikian sudah uraian mengenai beberapa Tarian Adat Kalimantan barat yang bisa pengguna pelajari. Jadi dengan uraian di atas, di Kalimantan barat ini ada sekitar tujuh tarian adat yang saat ini masih banyak digelar. Namun bukan berarti tarian di sana hanya sebatas itu saja. 

Sebab mungkin juga masih ada tarian lain yang tidak begitu terekspos. Namun yang terpenting sebagai masyarakat yang baik tentu harus menjaga segala tarian yang sudah di wariskan oleh nenek moyang. Sebab tarian juga bisa menjadi identitas sebuah wilayah.