8 Tarian Adat Kalimantan Selatan dari Berbagai Suku

8 Tarian Adat Kalimantan Selatan dari Berbagai Suku

 Kalimantan bukan hanya salah satu pulau terbesar di Indonesia. Namun, sekaligus Pulau yang memiliki banyak kekayaan budaya. Salah satunya adalah tarian adat Kalimantan Selatan yang menjadi akar budaya yang ada di Pulau tersebut. 

Seperti yang diketahui, ada berbagai suku yang hidup di Pulau Kalimantan. Secara khusus, Kalimantan Selatan banyak dihuni oleh suku Banjar dan juga Suku Dayak. Kedua suku ini dikenal dengan ikatan keluarga yang kuat dan budayanya yang kental. 

Dua suku ini juga dianggap sebagai dua kelompok besar yang ada di daerah Kalimantan Selatan. Masing-masing suku ini memiliki tarian budaya yang menjadi akar budaya di Pulau kalimantan. Berikut adalah masing-masing tarian dari setiap suku. 

5 Tari Adat dari Suku Banjar di Kalimantan Selatan 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, masing-masing suku memiliki tarian adat Kalimantan Selatan yang menjadi akar yang kuat. Sebagai, salah satu kelompok paling besar di Pulau Kalimantan. 

Suku Banjar pun memiliki banyak tarian tradisional. Berikut adalah berbagai tari tradisional yang dimiliki oleh suku ini dan sangat khas. 

1. Tari Baksa Kambang Untuk Menunjukkan Kelembutan

Tari Baksa Kambang Untuk Menunjukkan Kelembutan

Tarian pertama adalah tari yang disebut Baksa Kambang. Tarian ini secara khusus ditujukan untuk menyambut tamu penting. Bahkan, di kalangan pemerintahan Kalimantan Selatan tarian ini digunakan untuk menyambut tamu terhormat. 

Tarian ini dimainkan dalam kelompok wanita berjumlah ganjil. Sesuai dengan jalan ceritanya, menceritakan seorang remaja putri yang sedang bermain di taman. Kemudian, gadis remaja itu merangkainya menjadi kembang bogam. 

Kata Baksa dalam nama tarian ini memiliki arti ‘Kelembutan’. Kata ini menggambarkan makna dari tarian itu sendiri. Serta, menunjukkan kelembutan yang diberikan tuan rumah kepada tamu yang berkunjung. 

2. Tari Radap Rahayu Untuk Menunjukkan Penghormatan 

Tari Radap Rahayu Untuk Menunjukkan Penghormatan 

Sama seperti Baksa Kambang, Tari Radap Rahayu juga di persembahkan untuk menyambut tamu. Namun, jika tarian Baksa Kambang di tujukan untuk memperlihatkan kelembutan tuan rumah. 

Maka, tari Radap Rahayu ini memiliki tujuan untuk memberikan penghormatan pada tamu dan masyarakat yang di kunjunginya. Tarian ini di anggap sebagai tarian yang sakral karena di anggap mengandung daya untuk menolak bala bagi masyarakat Banjarmasin. 

Selain penyambutan tamu, tarian ini juga di adakan di berbagai acara besar. Misalnya, seperti di hari kelahiran, pernikahan, dan acara-acara besar lainnya. 

3. Tari Bagandut, Tarian dengan Paras Cantik 

Tari Bagandut, Tarian dengan Paras Cantik 

Tari Bagandut atau Tari Gandut ini adalah tarian pasangan yang menunjukkan kisah cinta di antara kedua pasangan. Tarian ini memang kerap menonjolkan sisi erotisme karena makna yang ingin di tunjukkannya. 

Kata ‘Gandut’ pada nama tarian ini sendiri memiliki makna penari wanita yang cantik. Karena itu, para wanita yang menarikan tarian ini patut memiliki paras yang cantik untuk standard suku Banjar. 

Pada masa dahulu, tarian ini adalah tarian yang eksklusif dan hanya di persembahkan di kalangan istana Kerajaan Banjar saja. Namun, perkembangan terjadi pada tahun 1860-an. membuat tarian ini semakin meluas dan dapat dinikmati rakyat biasa. 

4. Tari Kuda Gepang Untuk Sikap Ksatria 

Tari Kuda Gepang Untuk Sikap Ksatria 

Tarian adat Kalimantan Selatan dari Suku Banjar satu ini sekilas akan mengingatkan pada tari Kuda Lumping dari Jawa Timur. Namun, keduanya memiliki makna dan cara menari yang sangat berbeda. 

Tari kuda gepang di persembahkan untuk menunjukkan sikap ksatria dari para laki-laki. Tidak heran, tarian ini sering di persembahkan pada acara pernikahan atau lamaran.

Sedangkan, cara memainkannya kuda yang ada dalam tarian tidak di tunggangi, melainkan di apit di bagian ketiak oleh para penari. Gerakan tarian ini sangat aktif dan energik, sejak dulu sudah menjadi hiburan bagi masyarakat luas karena membuat bersemangat. 

5. Tari Tantayungan yang Penuh Misteri 

Tari Tantayungan yang Penuh Misteri 

Penggunaan topeng pada tarian adat Kalimantan Selatan satu ini membuat tari Tantayungan terasa penuh misteri. Tarian ini secara spesifik berkembang dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang ada di Kalimantan selatan. 

Dalam tarian ini para penari menggunakan topeng-topeng wayang dengan gerakan yang seakan berdialog. Tentu saja, dengan di iringi musik tradisional dari berbagai alat musik. Bahkan, dalam tarian ini para penari sering kali mengalami kerasukan. 

Hal ini yang membuat tari Tantayungan termasuk tarian yang sangat sakral. Selain itu, tidak sembarangan orang di izinkan untuk menarikan tarian ini. Harus di seleksi dengan ketat dan hanya orang tertentu saja yang boleh menarikannya. 

Baca Juga: 7 Legenda dari Kalimantan Selatan yang Paling Terkenal

Tari Adat dari Suku Dayak di Kalimantan Selatan 

Selain Suku Banjar, Suku Dayak juga merupakan kelompok yang besar di Kalimantan Tengah. Budaya tari-tarian dari suku ini juga merupakan akar budaya yang kuat di masyarakat Kalimantan Selatan. 

Karena itu, berikut adalah berbagai tarian adat Kalimantan Selatan yang berasal dari Suku Dayak. Tarian ini patut di ketahui dan di lestarikan oleh generasi muda. 

1. Tari Babangsai Untuk Persembahan pada Dewa 

Tari Babangsai Untuk Persembahan pada Dewa 

Tari Babangsai termasuk salah satu tarian yang sakral bagi masyarakat Suku Dayak. Karena gerakan dan makna tari ini di anggap berhubungan langsung dengan para Dewa atau Tuhan yang di percayai nenek moyang Suku Dayak. 

Tarian ini hanya boleh di tarikan oleh kaum wanita saja, karena di anggap sebagai kesucian dalam persembahan. Selain maknanya yang dalam, gerakan dalam tarian ini juga sangat khas dan unik. 

Gerakan yang paling khas dari tarian ini adalah gerakan berputar untuk mengelilingi altar. Sebelumnya, pada altar tersebut sudah ada berbagai sesajen yang di letakkan yang menjadi persembahan untuk dewa. 

Pada masanya, tarian ini di persembahkan pada acara panen raya sebagai bentuk rasa syukur. Namun, sekarang lebih banyak kesempatan di mana tarian ini di tampilkan. 

2. Tari Tandik Balian Untuk Menunjukkan Keberanian 

Tari Tandik Balian Untuk Menunjukkan Keberanian 

Suku Dayak Warukin adalah suku Dayak yang secara spesifik tinggal di daerah Desa Warukin dan Desa Haus. Kedua desa ini ada di Kabupaten Tabalong dan masih sangat menjaga tradisi yang ada dalam suku mereka. 

Salah satunya dalam menyelenggarakan upacara yang bernama Balian Bulat. Dalam upacara ini, Tari Tandik Balian adalah salah satu proses dan atraksinya. Tarian ini di khususkan untuk para laki-laki saja. 

Karena memang makna dalam tarian ini untuk menunjukkan keberanian dan sikap ksatria yang dimiliki oleh laki-laki sebagai penjaga masyarakat. Para laki-laki akan menggunakan kostum ksatria lengkap dengan penutup kepala dan gelang tangan. 

3. Tari Hudoq

"<yoastmark

Tari Hudoq adalah tarian sakral dari Suku Dayak yang di persembahkan sebagai bentuk doa. Tarian ini biasanya di persembahkan sebelum musim tanam dan panen tiba. Harapannya agar masyarakat mendapatkan hasil panen yang banyak dan melimpah. 

Para penari Hudoq akan menggunakan topeng kayu dengan bentuk binatang buas. Kostumnya akan menyerupai dedaunan hijau. Tarian ini secara spesifik di kembangkan oleh suku Dayak Bahau dan Modang. Masih banyak orang yang mempercayai unsur mistis tarian ini. 

Itulah berbagai tarian adat Kalimantan Selatan yang berasal dari Suku Banjar dan Suku Dayak. Tari-Tarian di atas menjadi akar budaya daerah Kalimantan Selatan dan sangat perlu untuk melakukan pelestarian lebih lanjut pada setiap tariannya.