Jenis, Fungsi dan Contoh Pendidikan Informal di Indonesia

contoh pendidikan informal

Jalan utama untuk membangun kehidupan masyarakat menjadi lebih maju hanya dengan memfasilitasi pendidikan bagi seluruh generasi bangsa. Selain pendidikan formal di sekolah  dan non formal melalui kursus, contoh pendidikan informal ini juga harus diketahui oleh para orang tua/wali.

Saat seorang anak mendapatkan pendidikan yang cukup dan berkualitas, tentu akan membuat daya pikir atau pola pikir yang jauh berkualitas. Hal ini diharapkan dapat menciptakan kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik lagi untuk masa depan.

3 Jenis Pendidikan di Indonesia

Bagi orang awam, pendidikan ini hanyalah seputar sekolah dan kursus saja. Padahal, arti dan jenis pendidikan yang berhak didapatkan oleh anak melebihi sekolah ataupun kursus saja. Terdapat sejumlah contoh pendidikan informal lainnya yang berhak juga diperoleh anak tersebut.

Pada dasarnya, jenis pendidikan di Indonesia ini tidak hanya seputar pendidikan formal yang berada di sekolah ataupun pendidikan non formal yang berada di kursus tertentu. Pendidikan informal ini juga harus didapatkan oleh anak dengan persentase hak yang lebih tinggi.

1. Pendidikan Formal

Mengenyam pendidikan di bangku sekolah menjadi hak bagi setiap anak. Hal ini juga sudah mulai diterapkan oleh jutaan orang tua di Indonesia dengan memberikan kehidupan yang layak pada anak untuk menyekolahkannya.

Jenis pendidikan formal ini biasanya terdapat pada lembaga resmi pemerintah maupun swasta yang berbadan hukum. Pada pendidikan formal ini terdapat tingkatan pendidikan yang harus dilalui oleh setiap anak tersebut.

Dalam sistem pendidikan formal ini, setiap anak tidak boleh melewati tingkatan pendidikan tersebut untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi. Jika ingin segera menyelesaikan pendidikan di tingkatan tersebut, anak tersebut dapat mengambil jalur akselerasi yang hanya diberikan pada siswa/i tertentu.

2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan yang tidak harus setiap anak peroleh tersebut menjadi ciri khas dari pendidikan non formal. Pasalnya, pendidikan non formal ini hanyalah bersifat sukarela yang tidak patut bagi seluruh siswa/i untuk mengambil jalur pendidikan non formal ini.

Biasanya, pada pendidikan jalur non-formal ini diambil hanya untuk memperdalam suatu ilmu pengetahuan maupun keterampilan khusus. Hal ini tentu disesuaikan dengan minat bakat dari setiap anak tersebut mengenai keterampilan ataupun pengetahuan yang hendak di dalamnya.

Jenis pendidikan non formal ini juga memiliki waktu atau jadwal yang lebih fleksibel daripada pendidikan formal. Karena biasanya pendidikan non formal ini diselenggarakan oleh pihak swasta yang aturannya pun tidak seketat peraturan di pendidikan formal.

3. Pendidikan Informal

Untuk jenis pendidikan informal ini, sebenarnya menjadi madrasah pertama seorang anak sebelum mengenyam pendidikan secara formal/non. Pihak yang dapat memberikan pendidikan informal ini berasal dari keluarga terdekat, pergaulan, maupun masyarakat sekitar.

Secara tidak langsung, ketiga pihak tersebut yang akan membentuk karakteristik anak tersebut. Penyebabnya tidak lain dari aktivitas anak tersebut yang terpengaruhi oleh bagaimana sikap dari lingkungan yang ia lihat setiap hari. Karena pada dasarnya anak tersebut peniru yang baik.

Peran dan Fungsi Pendidikan Informal

Tentunya dalam jenis pendidikan informal ini bukanlah suatu hal yang tidak penting untuk kita dapatkan. Karena dengan memberikan pendidikan informal yang baik, anak tersebut dapat berkembang dan memiliki karakter yang baik pula.

Untuk itu, para orang tua/wali perlu mengetahui peran dan juga fungsi dari pendidikan informal ini agar dapat memberikan pendidikan informal ini secara baik. Adapun peran dan fungsinya antara lain:

  • Mengajarkan anak untuk mampu mengelola emosi secara baik.
  • Memotivasi anak agar belajar lebih giat dan mencapai tujuan yang ia harapkan.
  • Membentuk pola pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna dalam masa tumbuh kembangnya.
  • Mengarahkan dan memfasilitasi anak dalam proses pengembangan bakatnya.
  • Menjadikan anak bersifat mandiri dan memiliki keterampilan problem solving yang baik.
  • Meningkatkan pola pikir anak menjadi lebih baik dan sempurna.
  • Membantu menjaga mental anak dalam menghadapi persoalan yang dihadapinya.

Baca Juga: 7 Kebebasan Pendidikan dan Merdeka Belajar

5 Contoh Pendidikan Informal yang Biasa Kita Temui

Melihat peran dan juga fungsi dari adanya pendidikan informal ini tentu sangatlah penting untuk kehidupan anak tersebut di masa depan. Untuk itu, setiap anak sebaiknya memperoleh fasilitas pendidikan informal ini secara baik dari lingkungannya.

1. Pengajian Umum

Perlu kita ketahui bahwa dengan mengikuti pengajian umum ini tentu akan memperoleh ilmu yang baru yang mungkin tidak mereka dapatkan dari pendidikan formal dan non formal. Tentunya jenis pengajian ini menyesuaikan dengan umur anak tersebut agar tidak salah dalam menerima ilmu.

Untuk itu, setiap orang tua/wali perlu melakukan pengawasan terhadap seitan anaknya dalam mengikuti pengajian umum ini. Meskipun hal ini merupakan kegiatan yang positif, jenis ilmu yang kita dapat ini juga perlu kita perhatikan dan juga sesuaikan dengan usia anak.

2. Seminar/Webinar

Mengikuti seminar ataupun webinar ini tentu dapat menyesuaikan dengan keinginan dari individu masing-masing. Biasanya seminar atau webinar ini ada untuk membahas persoalan tertentu yang tidak akan kita peroleh dalam pendidikan formal dan non formal.

Tentunya, setiap anak yang mengikuti seminar ini akan memperoleh suatu khasanah keilmuan baru untuk bekal di masa depan. Kegiatan seminar ini juga perlu kita perhatikan dengan usia dari anak itu sendiri. Hal ini kita lakukan agar anak tersebut mampu menyerap ilmu dari seminar tersebut secara baik.

3. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)

Bagi setiap muslim, mengaji menjadi upaya pendekatan diri dengan Allah melalui kitab Al-Qur’an. Untuk itu, para orang tua muslim tentu akan mengarahkan anak-anaknya untuk mengikuti taman pendidikan Al-Qur’an ini sedini mungkin.

Tentunya hal tersebut memiliki tujuan tertentu yang sangat baik untuk perkembangan anak tersebut. Dengan mengikuti pendidikan agama sedini mungkin akan membuat karakter anak jadi lebih agamis dan mampu membedakan antara hak dan batil.

Saat seorang anak memegang teguh ajaran agama secara kuat, di manapun ia berada kelak pasti ia mampu menjaga dirinya dengan baik. Hal ini tentu sangat orang tua harapkan melihat perkembangan zaman yang semakin menggila.

4. Keluarga

Peran keluarga menjadi madrasah pertama ini tidak dapat kita hindari. Setiap orang tua pastinya akan membimbing anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang baik. Akan tetapi, cara yang kita lakukan dalam mendidik ini seringkali orang tua abaikan.

Para orang tua beranggapan bahwa cara mendidik anak yang satu dengan yang lainnya itu sama. Padahal setiap anak memiliki karakter masing-masing yang seharusnya pola didikannya juga menyesuaikan. Dengan begitu, anak tersebut dapat menerima ilmu dengan baik.

Contoh pendidikan informal dari lingkup keluarga ini dapat berupa membantu anak untuk mampu mengelola emosi secara baik. Dari orang tua juga membuat anak jadi mampu mengembangkan bakat minatnya secara terarah.

5. Lingkup Pergaulan dan Masyarakat

Kekuatan lingkup pergaulan dan masyarakat ini sangatlah besar untuk membentuk karakter dan perilaku anak tersebut. Bahkan dari lingkup ini dapat berubah karakter seseorang secara cepat. Hal ini bukanlah tidak mungkin karena selain keluarga, lingkup inilah yang paling dekat dengannya.

Untuk itu, setiap orang tua/wali seyogyanya memperhatikan lingkup pergaulan dan masyarakat ini yang ada di sekitar anak tersebut. Saat seorang mendapatkan pendidikan informal, formal dan non formal secara baik dan sempurna, tentu ia akan memiliki karakter pribadi yang baik pula.

Itulah sejumlah informasi mengenai pengenalan peran, fungsi serta contoh pendidikan informal yang ada di Indonesia. Karakter baik pada anak menjadi idaman siapapun, untuk itu pendidikan yang anak dapatkan juga perlu kita perhatikan.