Tradisi dan Budaya Tionghoa yang Masih Lestari, Kenali Lebih Jauh!

Tradisi dan Budaya Tionghoa yang Masih Lestari, Kenali Lebih Jauh!
pexels.com

Tradisi dan budaya Tionghoa merupakan peninggalan sejarah dunia yang paling tua. Kelestarian peninggalan ini masih lestari dan terjaga hingga saat ini. Tidak heran jika banyak orang yang penasaran dan ingin berkunjung ke Negeri Tirai Bamboo ini.

Anda pasti sudah tidak asing dengan apa yang negeri China ini milik. Hampir semua negara mengenal dengan baik paling tidak basic yang negeri ini miliki. Terkenal karena banyaknya budaya dan peninggalannya yang menarik.

Terkenal karena tidak hanya ciri khasnya, namun juga semua yang mereka jaga sampai saat ini. Maka dari itu tidak heran jika banyak orang yang jauh-jauh datang untuk mempelajarinya. Berkaitan dengan istilah untuk belajarlah sampai ke negeri China.

Secara harfiah tentu saja artinya kita bisa belajar sejauh mungkin untuk memperkaya pengetahuan. Namun penyebutan China membuat makin termakhsyur ke dunia luas. Orang yang berdatangan tidak hanya berkepentingan untuk belajar saja, bahkan untuk berwisata atau bahkan mencari uang.

Tradisi dan Budaya Tionghoa yang Masih Lestari, Kenali Lebih Jauh!
pexels.com

Tradisi dan Budaya Tionghoa yang Masih Lestari

Kali ini kami akan membahas mengenai budaya yang Tionghoa miliki dan masih tetap asri terjaga. Bahkan terkenal hingga mancanegara tentu saja, Anda bisa mengetahui hal ini untuk bekal. Sehingga ketika berkunjung ke sini Anda akan mendapatkan gambaran sekilas.

Paling tidak Anda tidak akan mengalami culture shock yang berlebihan dan tetap bisa beradaptasi. Oleh karena itu simak langsung saja selengkapnya berikut ini khusus untuk Anda. Jangan sampai Anda melewatkan pembahasan lengkapnya.

Beberapa budaya berikut ini akan jadi pengetahuan baru yang menarik. Anda bisa menghabiskan waktu ketika berada di Negeri China dengan berkesan. Bahkan tidak akan Anda dapatkan dimanapun kecuali di sini.

Oleh karena itu ikuti pembahasan dari VisitPare.com berikut ini secara lebih jauh lagi. Untuk Anda yang ingin berkunjung bisa menjadikannya bekal. Langsung saja berikut ini budaya yang masih terjaga hingga saat ini untuk Anda ketahui lebih jauh lagi.

Bahasa Mandarin

Pertama yang masuk dalam tradisi dan budaya Tionghoa adalah bahasa Mandarin. China menggunakan bahasa nasional ini secara resmi dan terkenal sampai mancanegara. Bahkan kepopuleran bahasa ini juga termasuk sangat luas sampai ke global.

Banyak yang menyebutkan bahwa Bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa yang cukup sulit untuk dipelajari. Keunikan bahasa ini membuatnya perlu waktu untuk mempelajarinya. Beberapa kalangan menyebut bahwa bahasa Mandarin ini menjadi sebuah dialek yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa.

Pada awalnya penggunaan bahasa ini menjadi terkenal karena menjembatani komunikasi dalam aktivitas perdagangan. Arti dari Mandarin sendiri berasal dari Mandarin yang artinya Pembesar China atau Pembesar Manchu. Maka dari itu kini terkenal sebagai Mandarin yang merupakan sebutan luas dari global.

Kaligrafi China

Meluas dari Bahasa Mandarin sebelumnya yang masuk tradisi dan budaya Tionghoa. Kaligrafi China ini juga menjadi salah satu cabang lain dari budaya yang ternama. Penyusunan huruf China ini menggunakan keindahan dan sarat akan makna dari kehidupan.

Sehingga ketika menyusunnya kita bisa melihat langsung bagaimana simbol dari susunan kaligrafi tersebut. Penggambaran simbol kehidupan seperti sawah yang disebut dengan tian. Lalu matahari yang merupakan ri. Atau masih banyak lagi gambar yang menjadi simbol dalam tradisi yang satu ini.

Pembuatan kaligrafi ini bahkan dipelajari turun temurun untuk melestarikan budaya. Sehingga tidak berhenti dalam satu generasi saja. Hal seperti ini patut untuk ditiru agar para anak mudah tidak melupakan sejarah.

Maka dari itu, budaya Tionghoa masih lestari sampai saat ini. Kaligrafi seperti ini masih mudah sekali untuk kita temukan dimanapun. Sebagai bentuk keindahan dan juga warisan budaya yang masih terjaga. Anda bisa saksikan sendiri ketika berada di China dan berbagai kebutuhan dalam penggunaan kaligrafi seperti ini.

Penggunaan Kalender China

Lanjut ke tradisi dan budaya Tionghoa yang masih sangat popular. Bahkan seluruh dunia pasti mengenalnya dengan baik. Penggunaan kalender China seperti ini menjadi salah satu yang paling populer karena menjadi sistem paling tua sampai saat ini.

Ketika tahun baru biasanya akan ada pengumuman siklus yang masih dipercaya oleh banyak kalangan. Dalam tradisi Tionghoa terdapat 12 jenis hewan yang akan masuk dalam penanggalan seperti ini. Oleh karena itu Anda perlu mempelajarinya sebelum berkunjung ke sana sebagai referensi.

Penggunaan kalender ini berdasarkan adanya peredaran dalam matahari, musim, dan bulan. Nah, hewan yang akan masuk dalam hitungan ini adalah Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, dan Babi untuk terakhir. Penyebutan kalender ini adalah Shio setiap pergantian urutannya.

Misalnya tahun ini kita masuk dalam Shio Macan, secara spesifik merupakan Macan Air. Dalam kepercayaan budaya Tionghoa tentu memiliki arti dan makna secara khusus. Biasanya pembacaan ramalan seperti ini menjadi kepercayaan mereka untuk bisa mengambil langkah kedepannya.

Orang yang lahir pada tahun Shio khusus biasanya akan mendapatkan ramalan tertentu. Misalnya untuk Shio Tikus terkenal sebagai orang yang licik, namun memiliki sikap setia. Banyak sekali ciri khas Shio seperti ini yang masih dipercaya untuk warga China dan bahkan mancanegara.

Kuliner Khas Tionghoa

Membahas mengenai tradisi dan budaya Tionghoa tentu tidak akan terlepas dari kulinernya. Salah satu yang paling terkenal ke mancanegara juga. Banyak menu makanan mereka yang dijual belikan sampai ke mancanegara dan jadi populer.

Makanan khas China biasanya langsung terdeteksi dari cita rasa khasnya yang cukup mudah dikenali. Bumbu yang mereka gunakan sangat sederhana namun nikmat. Menu makanan tersebut biasanya memiliki berbagai campuran antara sayuran, daging, dan biasanya menggunakan campuran dari adonan khusus.

Banyak sekali makanan yang masih eksis hingga saat ini. Bahkan di Tanah Air sendiri kita bisa menikmatinya dengan mudah. Dalam restaurant Asian food atau Chinese Food tersedia dengan mudah dan menggunakan logo halal. Sehingga tidak akan khawatir lagi untuk mencicipinya.

Cita rasa dari makanan khas China sendiri bisa diterima oleh lidah ras manapun. Pasalnya tidak terlalu pedas yang membahayakan, manis, dan gurih aman untuk orang yang memilih milih makanan. Oleh karena itulah makanan asal China menjadi terkenal sampai saat ini.

Cara Makan Masyarakat Tionghoa

Lanjut ke tradisi dan budaya Tionghoa yang masih terjaga hingga saat ini dan menjadi ciri khas adalah cara makan. Mereka menggunakan alat makan yang sudah tidak asing untuk kita yang sering makan mie khususnya. Sumpit, alat makan yang satu ini mudah kita temukan bahkan ketika berada di Tanah Air sekalipun saat ini.

Dahulu penduduk China saja yang menggunakannya, Negara seperti Korea dan sekitarnya juga memiliki tradisi ini. Kita bahkan mungkin tidak memiliki keterampilan yang satu ini, bukan? Namun bagi mereka menggunakan sumpit merupakan pelajaran etika ketika makan bersama.

Bahkan alat makan ini akan menjadi jembatan dalam mempererat persaudaraan. Tradisi ini sudah digunakan sedari jaman dahulu dan masih terjaga sampai saat ini. Menariknya, sumpit pada zaman kekaisaran menjadi alat ampuh yang bertujuan dalam mendeteksi keamanan makanan tersebut.

Tradisi dan budaya Tionghoa ini bukan hanya sebagai alat makan biasa. Namun ketika dahulu menjadi alat yang akan mendeteksi keamanan makanan tersebut apakah memiliki kandungan racun atau tidaknya. Maka dahulu sumpit terbuat dari bahan perak yang akan berubah warna jika terdapat campuran kimia berbahaya pada makanan tersebut.

Seiring berjalannya waktu sumpit memiliki bahan yang bermacam-macam. Penggunaan sumpit ini juga memiliki etika tersendiri. Anda bisa mempelajarinya lebih jauh sebelum benar-benar memutuskan untuk pergi ke China dan makan menggunakan sumpit bersama warga asli.

Pakaian Khas Tionghoa

Tradisi dan budaya Tionghoa yang masih terjaga hingga saat ini juga menarik jika berkaitan dengan pakaian adat. Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan pakaian khas mereka yang sudah mudah kita temukan di tanah air. Bahkan sampai saat ini akulturasi pakaian khas ini sudah bercampur dengan menarik.

Pada dasarnya China memiliki beberapa jenis pakaian adat yang digunakan masyarakat setempat. Mulai dari Cheongsam, Hanfu, Tang Suit, dan Zhongshan. Beberapa jenis pakaian adat tersebut sudah bisa kita temukan di tanah air sekalipun apalagi mendekati perayaan China.

Pakaian dari tradisi dan budaya Tionghoa yang paling terkenal adalah Cheongsam. Salah satu pakaian yang menarik dan menjadi pilihan para kaum hawa yang ingin tampil anggun dan cantik. Busana ini memiliki bentuk khas dan menarik.

Ketika digunakan akan membentuk pas ke tubuh pemakainya. Arti dari pakaian ini sendiri merupakan pakaian panjang yang akan membentuk lekuk tubuh namun tertutup. Meski akan membentuk dengan baik namun tubuh akan tertutup sempurna sampai bawah.

Leher Cheongsam ini menggunakan kerah tinggi menutup sebagian leher. Sedangkan kancingnya pada bagian depan akan saling menutup dengan sisi kanan ke kiri atau sebaliknya. Menggunakan kancing khas china yang menjadi aksennya.

Sedangkan untuk lengan biasanya ada yang panjang atau pendek tergantung keinginannya. Meski desain sederhana justru busana ini menjadi opsi yang paling banyak orang pilih. Tradisi dan budaya Tionghoa ini masih terjaga hingga saat ini. Banyak perempuan dari Negara lain selain china yang menggunakan desain ini karena menarik dan anggun.

Ciri Khas Pemilihan Warna Pakaian

Setelah membahas salah satu desain yang paling terkenal tersebut. Kali ini kita akan membahas bagaimana warga dari Tionghoa memilih warna pakaian mereka. Tradisi dan budaya Tionghoa ini juga tidak hanya terkenal untuk mereka namun sering orang pilih juga sebagai bentuk penghormatan meski bukan berasal dari etnis tersebut.

Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana mereka menentukan warna dalam setiap situasi. Terkenal dengan warna merah dan emas setiap perayaan yang membahagiakan. Biasanya warna ini dipilih karena memiliki arti yang baik dan merupakan sebuah harapan. Untuk warna merah merupakan sebuah semangat atau antusiasme yang baik dalam hal positif.

Sedangkan untuk warna emas merupakan warna yang berarti keagungan dalam kehidupan mereka. Sehingga ketika imlek misalnya, mereka memasang ornamen dan menggunakan baju serba warna emas juga merah. Dua warna tersebut memiliki arti yang baik menurut mereka, rasa positif yang ke arah hal baik.

Tradisi dan budaya Tionghoa yang selanjutnya biasanya digunakan pada acara berkabung biasanya lebih cenderung ke warna Putih. Sebutannya adalah Hoo Lam, pakaian serba putih ini merupakan ciri khas acara berduka. Biasanya masyarakat china menggunaa pakaian mulai dari topi dan bahkan pita pada lengan kiri sebagai tandanya. Nah berbeda bukan dengan Tanah Air yang menggunakan warna gelap atau bahkan hitam.

Putih sendiri memiliki arti sebuah kemurnian dan bertujuan sebagai selamat jalan untuk meringankan orang yang meninggal. Selain itu mereka akan menamainya dengan sebagai masa tujua yang baik dalam keberuntungan. Hal seperti ini menjadi salah satu harapan untuk mereka yang ingin memberikan selamat jalan.

Tradisi Mengadakan Festival

Selanjutnya yang masuk dalam Tradisi dan budaya Tionghoa adalah adanya acara festival. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan adanya pengadaan festival seperti ini. Biasanya ketika adanya perayaan khusus masyarakat Tionghoa tentu saja memiliki tujuan khusus.

Banyak sekali pilihan festival yang mereka adakan untuk membuat ramai sebuah tanggal secara khusus. Mulai dari adanya Tahun Baru Imlek, atau sering orang sebut dengan Chun Jie,  Festival Cap Go Meh yang dirayakan pada tanggal 15 bulan pertama pada Imlek dengan ramai sekali.

Ada juga festival yang digunakan untuk melakukan penghormatan ketika berziarah  ke kuburan dan bahkan masih banyak penghormatan seperti ini. Tionghoa memiliki banyak perayaan seperti ini untuk mengenang tokoh penting mereka.

Kebudayaan China seperti ini sudah tidak asing lagi untuk warga mancanegara. Tidak heran jika banyak orang yang tertarik untuk berkunjung. Menikmati festival seperti ini tentu menjadi hiburan yang sayang jika untuk dilewatkan.

Ilmu Feng Shui

Tradisi dan budaya Tionghoa yang tidak kalah terkenalnya adalah ilmu Feng Shui. Masyarakat China sejak jaman dahulu ini menggunakan ilmu yang satu ini dalam membangun sebuah bangunan untuk menjaga keseiimbangan. Kepercayaan seperti ini terjaga sampai saat ini dan masih dipercaya.

Ketika membangun rumah kita biasanya mereka mempertimbangkan bangunanya. Pembangunan rumah seperti ini memiliki ukuran dari logika dan ilmu khusus. Pada dasarnya secara logika pembangunan seperti ini memiliki pemilihan yang aman untuk keamanan dalam udara dan cahaya dari matahari pada siang hari.

Beberapa pelajaran yang terkenal dari ilmu Feng Shui ini adalah arah mata angin pembangunan. Lalu bagaimana memilih cermin cekung atau cembung yang dipercaya akan menjadi penangkal aura negatif. Masyarakat Tionghoa mempercayai hal seperti ini ketika mereka membangun rumah atau bangunan untuk apapun.

Tidak heran jika kita menemukan ornament khusus atau khas yang menjadi penanda atau penolak bala. Maka dari itu, itu Anda yang mempercayai hal seperti ini bisa ikut menggunakannya.

Sembahyang Tionghoa

Tradisi dan budaya Tionghoa yang tidak kalah terkenal adalah bagaimana mereka mengadakan sembahyang. Tidak harus melakukannya di klenteng saja namun mereka juga tetap beribadah di rumah. Maka ketika bertandang ke rumah Tionghoa Anda akan menemukan perlengkapan untuk sembahyang khas.

Seperti pada bagian denah bangunan dan lainnya untuk menghormatinya. Rumah yang lengkap dengan sembahyang seperti ini berisikan lilin dupa, abu kremasi, dan beberapa komponen lain. Tradisi ini perlu kita ketahui dan juga menghormati ketika berkunjung.

Tradisi dan budaya Tionghoa yang kita bahas tersebut akan Anda dapati langsung ketika berkunjung. Akan lebih baik mengetahuinya sebagai bekal dan juga memperhatikannya untuk menghormatinya. Maka dari itu, Anda bisa menjadikannya ilmu penting sebelum berkunjung.