Pengertian Jaring-Jaring Makanan, Contoh, Tingkatan, dan Lainnya

Karena sama-sama ada unsur makanan tidak heran jika jaring-jaring makanan disamakan dengan rantai makanan. Padahal pengertian jaring-jaring makanan ini berbeda dan ini yang perlu dipahami. 

Dalam jaring-jaringan makanan ini ada tingkatan dan contohnya pun ada yang di darat dan laut. Dari proses ini nantinya akan menghasilkan suatu ekosistem sebagai makhluk hidup. Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan mengulas semua tentang jaring-jaring makanan mulai dari pengertian hingga contoh-contohnya. 

Pengertian Jaring-Jaring Makanan

Pengertian Jaring-Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan adalah seluruh rantai makanan yang ada di dalam termasuk yang tumpang-tindih dan saling berhubungan dalam ekosistem. Jika rantai makanan konsepnya adalah saling makan dan dimakan antar makhluk hidup dengan urutan yang sirkular. 

Misalnya saja tumbuhan hijau dimakan oleh sapi kemudian manusia mengolah daging itu sapi itu untuk dikonsumsi. Lalu ketika manusia sudah meninggal maka jasadnya akan terurai di dalam tanah lalu diserap lagi oleh tumbuhan. 

Sementara jaring-jaring makanan ini prosesnya lebih kompleks lagi dan dalam satu ekosistem tidak hanya satu rantai makanan. Sebab ada spesies yang memang menjadi sumber energi dari spesies yang lainnya. Selain itu ada beberapa hewan yang memangsa lebih dari satu spesies dalam satu ekosistemnya. 

Contoh Jaring-Jaring Makanan

Proses jaring makanan ini ada di beberapa tempat termasuk darat dan laut dan berikut penjelasannya:

Jaring Makanan di Darat

Contoh jaring makanan ini bisa dilihat dari tupai yang bisa memakan biji-bijian dan buah. Lalu tupai ini dimakan oleh rubah dan hewan ini tidak hanya memakan tupai tetapi serangga dan juga tikus. Dari proses ini tentu proses rantai makanannya cukup bercabang dan banyak. 

Contoh lainnya ada pada pagi yang berperan sebagai produsen dan dimakan oleh belalang dan ulat. Kedua hewan ini juga dimakan oleh tikus, sedangkan tikus juga bisa dimakan oleh burung pemangsa dan ular. 

Selain itu burung pemangsa ternyata juga bisa memakan ular. Lalu saat burung ini mati maka akan terurai di dalam tanah dan dikonsumsi oleh tumbuhan seperti padi dan yang lainnya. 

Jaring Makanan di Laut dan Air

Untuk jaring makanan di laut ini terjadi pada hewan zooplankton yang dapat dimakan oleh fitoplankton. Selain oleh hewan ini, zooplankton dapat dimakan oleh salon, udang dan gurita. Lalu  gurita dan udang dapat juga dimakan oleh ikan paus atau hiu. Ketika hiu dan pas mati maka akan menjadi bakteri di laut. 

Sedangkan di air yang tawar jaring makan ada pada alga yang bisa dimakan oleh siput, udang dan ikan kecil. Kemudian hewan-hewan tersebut dapat juga dimakan oleh ular, kodok dan ikan besar. 

Semantara itu bangau dan bebek bisa memakan ikan besar dan juga ular. Pada proses terakhirnya bebek atau bangu bisa dimakan oleh burung elang

Selain contoh di atas ada yang lainnya dengan habitat yang berbeda dan rantai makanannya cukup beragam. Proses ini tentu memunculkan banyak rantai makanan dan tergolong lebih kompleks. 

Tingkatan Jaring- Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan ini terdiri dari beberapa tingkatan dan berikut urutan selengkapnya:

Tropik 1

Pada tingkatan pertama ada trofik 1 dimana ini menjadi produsen primer yang bisa menghasilkan makanan sendiri lewat reaksi kimia dan fotosintesis. Pada tahapan ini ada pada tumbuhan dan alga. 

Dari fotosintesis ini tidak hanya bermanfaat bagi tumbuhan tetapi juga bagi manusia. Sebab didalamnya mengandung oksigen dan glukosa yang menjadi sumber energi. 

Trofik 2

Trofik kedua ini bisa juga disebut konsumen primer yang merupakan pemakan tumbuhan secara langsung seperti kambing atau tikus. Selain hewan ini, trofik kedua bisa dijumpai di hewan yang mampu menghasilkan protein seperti kambing dan sapi. 

Trofik 3

Lalu tahap selanjutnya ada trofik 3 atau konsumen sekunder dimana posisinya memakan hewan trofik 2 atau konsumen primer. Contoh dari tingkatan ini ada pada ular dan hantu yang sama-sama bisa memakan tikus. 

Trofik 4

Pada tingkatan terakhir ada trofik empat atau konsumen tersier dan posisinya memakan hewan di trofik 3. Karena itu di tahap ini hewannya mencapai predator puncak seperti karnivora dimana tidak dimakan oleh hewan lainnya.

Jika berupa hewan maka singa bisa juga disebut sebagai predator puncak. Lalu manusia pun sebenarnya bisa juga ada di trofik 4 karena tingkatannya juga predator puncak. 

Tujuan Jaring-Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan ini memiliki beberapa tujuan dalam kehidupan dan berikut ulasan selengkapnya:

Melihat Interaksi Makhluk Hidup

Dengan adanya jaring-jaring makanan ini bisa membuat kamu bisa melihat hubungan makan dan dimakan antar spesies. Proses ini juga terjadi dalam suatu ekosistem dalam kehidupan. Untuk hubungan ini nantinya bisa dilihat di tingkatan trofik dengan bantuan garis panah untuk arah makan-dimakannya. 

Gambaran Interaksi Tidak Langsung Antar Spesies

Tujuan lainnya ada proses interaksi tidak langsung dna ini yang tidak dapat terlihat pada rantai makanan. Proses ini tidak ada hubungan makan dimakan tetapi mampu memberikan pengaruh pada jumlah populasi. 

Contoh binatang predator dari laut yang bisa mempengaruhi jumlah teritip dan kerang di dalam laut. Ketika binatang ini hilang maka kerang bisa langsung mengambil wilayah dan mengusir spesies lain yang sebelumnya ada di area tersebut. 

Mempelajari Kendali Populasi

Untuk tujuan terakhirnya adalah populasi itu bisa dikendalikan dengan makan-dimakan antar spesies. Contoh jumlah tumbuhan ini mampu mempengaruhi jumlah hewan herbivora, manusia dan omnivora. 

Sebab posisi dari tumbuhan seperti sayur dan buah ini menjadi sumber makanan ketiga. Dengan demikian ketika populasi tumbuhan berkurang maka bisa terjadi kelaparan massal dan memicu kematian. 

Perbedaan Jaring-jaring Makanan dengan Rantai Makanan

Sekilas jaring-jaring makanan ini memang memiliki beberapa perbedaan dengan rantai makanan dan berikut ulasannya:

Jumlah Rantai

Untuk rantai makanan ini umumnya hanya ada satu rantai yang kemudian digambarkan secara sirkular. Jadi hubungan antar makan dan dimakan ini berada di satu arah. 

Sementara pada jaring-jaring makanan ini ada beberapa rantai makanan. Selain itu posisi garis atau tanda panah antara yang makan dan dimakan saling tumpang tindih satu sama lain. 

Urutan

Perbedaan lain ada pada urutan dimana untuk rantai makanan ini mulai trofik 1 dan seterusnya ini berurutan. Sedangkan pada jaring-jaring makanan ada juga yang tidak selalu berurutan. 

Hal ini terjadi karena ada beberapa hewan yang makan di satu jenis hewan yang sama. Sementara itu ada juga hewan karnivora yang memakan beberapa jenis konsumen dalam satu waktu. 

Jadi pengertian jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan dan proses makan-dimakannya saling tumpang tindih. Hal ini terjadi karena ada satu hewan yang bisa dimakan oleh hewan lain dalam satu ekosistem. 

Baca juga : Sekolah Pasar Modal dari BEI: Cara Mendaftar, Syarat, dan lainnya

Misalnya tumbuhan ini bisa dimakan oleh tupai, lalu hewan ini pun bisa dimakan oleh rubah. Sementara itu rubah sendiri tidak hanya makan tupai tetapi juga tikus dan beberapa hewan lain. Dari proses ini tentu menunjukkan adanya proses interaksi antar makhluk hidup.