Auxiliary Verb: Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimat

Pengertian Auxiliary Verb

Apakah kalian tahu apa itu auxiliary verb? Dalam Bahasa Inggris, pasti kalian sangat familiar dengan kata “is” kan? “Is” merupakan salah satu jenis auxiliary. Selain is, masih banyak kata lain yang termasuk dalam kata kerja auxiliary, loh. Kata-kata lainnya pun mungkin kalian sudah familiar.

Namun, jika kalian belum paham mengenai penggunaan auxiliary-verb, ada baiknya jika kalian menyimak pembahasan berikut sampai selesai ya.

Alasan Harus Mempelajari Auxiliary Verb dalam Proses Menguasai Bahasa Inggris

Alasan Harus Mempelajari Auxiliary Verb dalam Proses Menguasai Bahasa Inggris

Mungkin bagi Anda yang sudah pandai menggunakan Bahasa Inggris, tidak asing lagi dengan auxiliary verb dimana perannya sangat penting dalam sebuah kalimat hingga paragraf berbahasa Inggris. Selalu digunakan ketika membuat kalimat-kalimat berjenis apapun tetapi banyak masyarakat awam tidak mengetahui nama materi pembelajarannya.

Dua Alasan Harus Mempelajari Auxiliary Verb dalam Proses Menguasai Bahasa Inggris

Seperti sudah dijelaskan bahwa sebenarnya penggunaan auxiliary verb selalu digunakan ketika membuat kalimat berbahasa Inggris. Bisa dibilang tanpa adanya auxiliary verb sebuah kalimat dan paragraf tidak bisa dikatakan sempurna karena memang perannya penting dan berikut dua alas an mengapa harus mempelajarinya.

1. Digunakan untuk Menyempurnakan Kata Kerja Utama dalam Kalimat

Jika merujuk dari pengertiannya, alasan pertama harus mempelajarinya tentu saja guna menyempurnakan kata kerja utama. Main verb sendiri menjelaskan peran subjek dalam sebuah kalimat, sedangkan auxiliary verb digunakan membantu menjelaskan kata-kata kerja utamanya sehingga lebih enak dibaca juga sempurna.

Sedangkan untuk contoh auxiliary verb sendiri adalah be (is, am, are, was, were, be, being dan been). Melihat contohnya tersebut sudah dimengerti bukan mengapa harus mempelajari auxiliary verb ketika proses menguasai Bahasa Inggris. Auxiliary verb sendiri masih mempunyai beberapa jenis sehingga ketika mempelajari tahu mana yang benar sesuai subjek dan main verb.

2. Membantu dalam Memperjelas Posisi Subjek pada Kalimat dan Paragraf

Biasanya auxiliary verb diletakkan atau disisipkan setelah subjek dalam sebuah kalimat. Oleh sebab itulah alasan kedua harus mempelajarinya karena membantu lebih memperjelas posisi subjeknya dalam masing-masing kalimatnya. Jika tanpa menggunakan auxiliary verb tentu saja sebuah kalimat berbahasa Inggris tidak akan sempurna.

Selain itu penggunaan auxiliary verb juga terkadang masuk ke dalam rumus tenses dalam Bahasa Inggris dan disesuaikan dengan bentuk keberapa. Bukan hanya verb saja yang memiliki bentuk kedua dan ketiga, tetapi auxiliary verb juga ada beberapa mempunyainya sehingga ketika digunakan dalam tense tergantung penggunaan waktu serta subjeknya.

Setelah melihat kedua alasan diatas, tentunya Anda sudah tahu tentang auxiliary verb yang memang perannya sangat penting pada kalimat berbahasa Inggris sehingga harus dipelajari. Jika tidak mempelajarinya tentu saja akan tersesat ketika membuat kalimat menggunakan rumus-rumus tenses.

Pengertian Auxiliary Verb

Auxiliary verb merupakan kata yang membantu main verb dalam sebuah kalimat. Fungsi dari verb tersebut yaitu untuk melengkapi main verb dan memperjelas maksud kalimat. Dalam sebuah kalimat, posisi auxiliary-verb berada sebelum main verb. Sedangkan, main verb adalah kata kerja utama.

Macam-macam auxiliary verb ada dua, yaitu primary auxiliary-verb dan modal auxiliary-verb. Primary meliputi be, do, dan have. Sedangkan untuk jenis modal terdiri dari can, could, may, might, must, ought to, shall, should, will, dan would.

Untuk rinciannya, kalian bisa baca lebih detail pada uraian di bawah ini.

Primary Auxiliary Verb

Primary auxiliary verb adalah kata kerja bantu utama yang berfungsi untuk memberi karakter pada tenses (bentuk waktu), tetapi tidak memberi makna tambahan pada main verb atau bahkan pada kalimat itu sendiri.

1. Be

Be terdiri dari am, is, are, was, were, be, being, dan been, yang digunakan untuk menerangkan kata sifat, kata benda, dan present participle. Pemakaian be dan been dalam sebuah kalimat biasanya bersama kata kerja auxiliary lainnya, baik itu primary maupun modal.

Primary auxiliary verb contoh:

  • He is handsome like his father and grandpa.

(Dia tampan seperti ayah dan kakeknya.)

  • We were friends in elementary school.

(Kita berteman di Sekolah Dasar.)

  • I am reading a novel by Ika Natassa.

(Saya sedang membaca novel karya Ika Natassa.)

  • Rita was making pudding when her little brother cried.

(Rita sedang membuat puding saat adik laki-lakinya menangis.)

  • My sister will be singing in her school event.

(Saudari saya akan menyanyi di acara sekolahnya.)

  • They have been going to restaurants for five hours.

(Mereka sudah pergi ke restoran selama lima jam.)

  • I had been studying when she sat beside her.

(Saya sudah belajar saat dia duduk di samping saya.)

  • Mother will have been going to market for one hour.

(Ibu akan pergi ke pasar selama satu jam.)

  • I should be practicing piano.

(Saya seharusnya berlatih piano.)

  • I have washed my dirty clothes.

(Saya sudah mencuci pakaian kotor saya.)

  • My brother should have been doing his homework for thirty minutes by that time.

(Saudaraku seharusnya sudah mengerjakan pekerjaan rumahnya selama tiga puluh menit saat itu.)

2. Do

Do meliputi do, does, did, dan done. Do dapat digunakan untuk menyusun kalimat perintah dan jawaban pendek.

Contoh kalimat yang menggunakan “do”:

  • I do need you to help me with my job.

(Saya membutuhkanmu untuk membantu pekerjaan saya.)

  • She does tell me about her daily activity.

(Dia memberi tahu saya tentang aktivitas sehari-harinya.)

  • We did make trouble last night.

(Kita membuat kekacauan tadi malam.)

  • He is done making his final project.

(Dia selesai membuat proyek akhirnya.)

3. Have

Yang termasuk ke dalam have adalah have, has, dan had. Ketiganya memiliki cara pemakaian yang berbeda, yaitu have untuk present dan future perfect tense, has untuk present perfect tense, dan had untuk past perfect tense.

Berikut contoh kalimatnya:

  • I have eaten my lunch.

(Saya sudah memakan makan siang saya.)

  • Uncle has gone to his office.

(Paman sudah pergi ke kantornya.)

  • He will have cleaned his room by tomorrow.

(Dia pasti akan membaca bukunya pekan depan.)

  • We had finished our assignment before Siska invited us to watch a film.

(Kami telah menyelesaikan tugas kami sebelum Siska mengundang kami untuk menonton film.)

  • Father should have renovated our house.

(Ayah seharusnya merenovasi rumah kami.)

Modal verb atau modal auxiliary verb adalah auxiliary-verb yang berguna untuk menyatakan kemungkinan, keharusan, saran, kemampuan, dan lain-lain. Modal verb adalah jenis verb yang memiliki sepuluh jenis kata.

Berikut kata-kata yang termasuk dalam modal auxiliary verb beserta contoh kalimatnya:

1. Can

Penggunaan can adalah untuk menyatakan kemampuan, misalnya:

You can tell me everything you want.

(Kamu dapat bercerita kepada saya apapun yang kamu mau.)

2. Could

Could memiliki fungsi yang sama dengan can. Hanya saja, could merupakan modal past atau bisa juga digunakan saat berbicara lebih formal, misalnya:

When I was child, I could draw better.

(Saat saya masih kecil, saya bisa menggambar dengan lebih baik.)

3. May

May berguna untuk menyatakan kemungkinan, contohnya:

Bina may be angry because of your words.

(Bina mungkin marah karena kata-katamu.)

4. Might

Sama seperti may, might berfungsi untuk menyatakan kemungkinan. Tetapi, might digunakan untuk untuk mengungkapkan kemungkinan yang lebih tidak pasti dan dengan lebih formal.

My big brother might do his master degree in Tokyo next year.

(Kakak laki-lakiku mungkin melakukan studi magister di Tokyo tahun depan.)

5. Must

Must memiliki fungsi untuk menyatakan keharusan. Must juga bisa diganti dengan have to atau has to. Contoh kalimatnya:

Father must buy diapers for my little sister.

(Ayah harus membeli popok untuk adik perempuan saya.)

6. Ought to

Ought to digunakan dalam kalimat yang mewajibkan sesuatu, misalnya seperti kalimat berikut:

They ought to come by motorcycle to avoid jam.

(Mereka harus datang naik sepeda motor untuk menghindari macet.)

7. Shall

Shall juga menyatakan kewajiban, tetapi umumnya digunakan dalam situasi yang formal, misalnya:

We shall look for new accounting staff.

(Kita harus mencari staf akuntansi yang baru.)

8. Should

Should digunakan untuk kalimat past. Fungsi should adalah memberi nasihat atau saran. Lihat contoh ini.

You should repair your bicycle.

(Kamu seharusnya mereparasi sepedamu.)

9. Will

Will merupakan modal verb yang digunakan untuk menyatakan kemauan atau niat. Contoh penggunaannya:

She will join the camp if her parents allow her.

(Dia akan mengikuti kemah jika orang tuanya mengizinkannya.)

10. Would

Fungsi would sama seperti will. Bedanya, would digunakan untuk kalimat past tense atau untuk kalimat yang lebih formal. Misalnya seperti kalimat berikut:

If you had said to me, I would tell the truth to her.

(Jika kamu bilang kepada saya, saya akan memberi tahu yang sebenarnya kepadanya.)

Itulah materi mengenai auxiliary verb. Setelah menyelesaikan pembahasan di atas, apakah kini kalian lebih paham? Kami harap materi di atas akan membantu kalian memperdalam ilmu Bahasa Inggris, ya. Baca juga : Verb dalam Bahasa Inggris dan