Kenal Lebih Dekat dengan Festival Kebudayaan Jepang Unik dan Menarik

festival Kebudayaan Jepang
pixabay.com

Siapa yang sekarang ini tengah bersekolah atau bekerja di Negeri Sakura alias Jepang? Apabila saat ini Anda tengah menempuh pendidikan di Jepang, artinya Anda sudah tak asing lagi dengan festival kebudayaan Jepang, bukan?

Nah, bagi Anda yang sekarang ini tengah mempersiapkan diri untuk melanjutkan jenjang pendidikan di Negeri Sakura, maka tidak ada salahnya untuk menyimak pembahasan seputar festival kebudayaan yang mereka adakan di Jepang ini.

Anda pun sudah mengetahui bahwa di Negeri Matahari Terbit ini merupakan salah satu negara yang mempunyai berbagai budaya unik. Hal tersebut dapat Anda lihat dari berbagai festival yang selalu diadakan oleh masyarakat Jepang setiap tahunnya. Ya, mulai dari festival tari tawa yang ceria sampai dengan festival salju di Sapporo yang sangat unik.

Keseluruhan festival kebudayaan di Negeri Sakura ini selalu diselenggarakan dengan penuh semarak. Lantas, gimana bisa masyarakat di Jepang menyusun serta melaksanakan berbagai festival kebudayaan tersebut dengan baik dan sempurna? Jawabannya tidak lain dengan pembiasaan mulai sejak dini.

Biasanya, orang-orang di Negeri Matahari Terbit ini sudah terbiasa di dalam mempersiapkan suatu acara seperti festival kebudayaan ini semenjak pelajar. Apabila Anda tengah bersekolah di Jepang, kemungkinan Anda pun pernah terlibat di dalam pengadaan festival kebudayaan ini di sekolah. Anda juga dapat menyaksikan bagaimana para pelajar sekolah di Jepang bekerja sama di dalam mengadakan festival kebudayaan di drama atau film.

festival Kebudayaan Jepang
pixabay.com

Kenal Lebih Dekat dengan Festival Kebudayaan Jepang

Sebagai negara kepulauan yang dahulunya terisolasi, kini Jepang sudah berkembang dengan pesat menjadi sebuah negara yang kaya akan budaya, sehingga membuat banyak orang terpesona. Dengan terus mempertahankan sejarah dan juga tradisinya, Negeri Matahari Terbit ini menyajikan berbagai pengalaman unik terhadap setiap wisatawan untuk menyelami budaya di sana.

Sekarang ini, aneka kebudayaan dari Negeri Sakura sudah familiar dengan sebagian masyarakat Tanah Air berkat adanya jalinan kerjasama, pertukaran pelajar dan juga budaya. Hal tersebut ditunjukkan di dalam bentuk tayangan animasi Jepang, maraknya rumah makan khas Negeri Matahari terbit ini, impor barang yang berasal dari Jepang, dan juga permainan kostum karakter fiksi Jepang. Bahkan di dalam lingkungan, bahkan tak sedikit pula sekolah yang memberi pengajaran Bahasa Jepang sebagai mata pelajaran lintas minat.

Jepang, sebagaimana negara Asia yang lainnya mempunyai hari-hari khusus yang diperingati dengan festival. Beberapa perayaan bahkan sudah dilakukan selama berabad-abad. Tentunya, selain festival kebudayaan Jepang, kota-kota yang menjadi pihak penyelenggaranya pun tidak kalah menarik.

Festival-festival itu lestari, lantaran mereka wariskan dari generasi ke generasi. Selain itu, adanya festival kebudayaan Jepang ini menjadikan masyarakatnya aktif di dalam komunitas.  Semenjak zaman dahulu, dewa-dewi di Negeri Matahari Terbit ini yang tak terhitung jumlahnya sudah dipuja dan dipuji lewat matsuri (festival) tradisional Jepang. Diramaikan dengan musik, tarian, penampilan berkostum, kuliner, dan masih banyak yang lainnya, tiap-tiap matsuri membanggakan sejarah serta pesona uniknya tersendiri.

Bagaimana untuk Berpartisipasi di Matsuri?

Secara tradisional, matsuri merupakan festival yang diadakan oleh suatu komunitas dengan tujuan menghormati dewa-dewa lokal atau momen-momen yang bersejarah. Lantaran sebagian besar festival kebudayaan Jepang dirayakan untuk alasan yang berhubungan dengan daerah yang menyelenggarakan, festival ini belum tentu dapat diikuti oleh para turis.

Akan tetapi, walaupun Anda tidak bisa turut serta ke dalam prosesi keagamaan yang sudah direncanakan dengan sangat hati-hati, terdapat sejumlah kegiatan lain yang mungkin dapat Anda lakukan. Beberapa festival membuka diri ke masyarakat yang lebih global daan juga mengundang partisipasi turis mancanegara.

Di beberapa festival kebudayaan Jepang, penonton bisa saja diberi kesempatan untuk memegang mikoshi (usungan sakral). Sebagai contoh yaitu Obon yang merupakan festival musim panas. Obon merupakan salah satu perayaan matsuri yang penting  di seluruh Jepang, serta tarian bon odori selma festival terbuka untuk siapa saja.

Tarian-tarian dasarnya gampang untuk Anda pelajari. Penduduk lokalnya pun dengan senang hati akan mengajarkan gerakan tarian ini kepada Anda. Apabila menari atau terlihat oleh banyak orang menjadikan Anda merasa tidak  nyaman, maka Anda selalu dapat memilih untuk berpartisipasi secara diam-diam dengan memakai kata, mengunyah makanan festival, serta menyerap atmosfer festival dari tempat penonton.

Bergabunglah di Festival Kebudayaan Jepang yang dapat Anda Ikuti

Terdapat festival kebudayaan yang membolehkan partisipasi aktif di seluruh Jepang. Ya, Awa Odori di Kota Tokushima yang merupakan salah satu festival tarian terbesar di Negeri Sakura dengan jumlah peserta mencapai 1,4 juta orang. Di area-area tertentu, festival ini memperbolehkan siapa saja untuk bergabung ke dalam acaranya.

Selain itu, di Okinawa juga ada sebuah festival budaya Jepang bernama Festival Naha Oh Tsunahiki yang sudah berusia 550 tahun dan merupakan acara tarik tambang raksasa dengan jumlah peserta hingga 15.000 orang.  Anda cukup memilih satu sisi kemudian tarik dengan sekuat tenaga Anda.

Nah, apabila Anda merupakan penggemar sakem Kota Kitsuki di Oita menyelenggarakan festival kebudayaan Jepang tahuna bernama Doburoku pada setiap bulan Oktober. Doburoku merupakan minuman sake asli yang tidak disaring dan juga memabukkan.

Silahkan memberi penghormatan Anda di kuil, lalu minum sake sebanyak yang Anda mau untuk memuaskan kecintaan Anda terhadap sake.  Kemudian cobalah untuk mengikuti kompetisi janggut serta rambut dengan kepercayaan diri yang baru.

Festival Kebudayaan Unik

Selain itu ada juga festival kebudayaan Jepang yang aneh namun menarik. Ya, di Kota Higashi-Osaka, Festival Owarai melibatkan kira-kira 3.000 orang yang tertawa secara terus menerus selama kurang lebih 20 menit guna memastikan kebahagiaan untuk komunitas. Mengingat tawa ini tidak mempunyai batasan bahasa, maka siapa saja dapat berpartisipasi.

Ada juga Muon Bon Odori di Kota Tokai, Aichi yang merupakan festival tari di dalam keheningan total. Untuk menanggapi keluhan lantaran bising, maka musik festival ini mereka alirkan ke penari melalui alat dengar. Oleh karena itu, festival ini tampak aneh untuk mereka yang tidak ikut bergabung. Silahkan turut bergabung dengan memasang alat dengar Anda lalu ikutilah gerakannya.

Festival kebudayaan Jepang tak selalu berisikan acara bermain dan bersenang-senang, beberapa berfokus terhadap isu-isu yang lebih serius. Penyelenggaraan Marimo Matsuri ini di Kota Kushiro, Hokkaido, berpusat di sekitar usaha-usaha konservatif dalam rangka melindungi marimo. Marimo merupakan bola alga sangat langka yang tumbuh di perairan Danau Akan.

Orang Jepang pribumi, Ainu juga melakukan beberapa ritual. Dari tepi danau, Anda dapat menyaksikan barisan orang Ainu yang mengenakan pakaian tradisional keluarga menuju danau atau bergabung dengan yang lain di jalanan guna menonton prosesi menyalakan obor.

Anjuran dan Larangan Selama Festival Budaya

Demi menjaga keutuhan matsuri, untuk menghormati budaya serta tradisi Jepang, berikut ini merupakan beberapa anjuran serta larangan yang perlu Anda ingat.

Jangan memotong antrian atau membuang sampah secara sembarangan. Menunggu memang menyebalkan, serta sampah itu merepotkan, namun tolong untuk menghormati aturan lokal, ya!

Jangan berharap masyarakat melayani Anda, sebab Anda merupakan turis yang berpartisipasi di dalam budaya Jepang. Tak semuanya berjalan seperti di negara Anda sendiri. Tetaplah berpikiran terbuka serta jangan mengganggu acara-acara yang telah dikoreografi.

Anda harus memiliki kesadaran terhadap lingkungan di sekitar. Jangan malu untuk menanyakan apa yang belum Anda ketahui.

Silahkan bergabung dengan penduduk lokal kemudian ikutlah berpartisipasi apabila Anda mampu, dengan berdandan serta mempelajari tarian lokal. Milikilah jiwa pertualang untuk makanannya yang lezat serta bersenang-senanglah dan cari teman di sana.

Bunkasai, Ajang untuk Unjuk Kreativitas Siswa

Bunkasai merupakan salah satu festival paling terkenal di Negeri Sakura. Baik dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi biasanya bakal mengadakan bunkasai tiap tahunnya. Waktu pelaksanaan bunkasai di setiap sekolahan biasanya tidak sama. Umumnya akan menyesuaikan dengan hari jadi sekolah masing-masing.

Penyelenggaraan bunkasai ini tujuannya yaitu sebagai sarana untuk para siswa dalam menunjukkan kemapuan serta kreativitas mereka. Festival kebudayaan Jepang ini juga memiliki maksud agar menjadi acara yang menyenangkan.

Namun juga merupakan satu-satunya kesempatan tiap tahun untuk para pelajar guna menyaksikan seperti apa kehidupan di sekolah yang lain. Para pelajar juga ditujukan untuk memperkaya kehidupan masyarakat dengan cara meningkatkan interaksi sosial serta membina hubungan di dalam masyarakat.

Di dalam acara ini, para siswa bebas untuk menampilkan atau menjual apapun. Adapun yang paling kerap di dalam bunkasai yaitu rumah hantu, rumah peramal, serta cafe maid. Ada juga individu maupun kelompok yang menampilkan tarian konser serta drama dengan klub-klubnya. Mereka akan saling berkompetisi dengan kelas dan klub lain demi memberikan yang rekomendasi.

Sebelumnya, festival kebudayaan Jepang, Bunkasai ini hanya bertujuan sebagai media pembelajaran. Untuk melatih kerjasama sekaligus sebagai cara untuk mengorganisir suatu acara. Semakin kesini, festival budaya ini berubah jadi tempat rekreasi.

Di mana banyak orang, baik dari Jepang maupun luar Jepang yang tertarik menghadiri festival budaya satu ini. Kendati demikian, mereka tetap mempertahankan tujuan utama penyelenggaraan bunkasai.

Sebab dengan keberadaannya, para pelajar dapat memperoleh pelajaran untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman sekelasnya.

Bunkasai Kini Populer

Penyelenggaraan bunkasai sendiri pada mulanya tidak seterkenal serta seramai sekarang. Bahkan, orang-orang dari luar Jepang banyak yang tak tahu dengan keberadaan festival budaya ini.

Akan tetapi, bunkasai kerap kali mereka bahas di dalam film, anime, drama, dan manga. Sehingga, banyak orang yang mulai melirik kegiatan bunkasai ini, baik di Negeri Sakura sendiri maupun luar Jepang.

Kegiatan bunkasai ini juga mulai diselenggarakan di sejumlah sekolah dan juga perguruan tinggi di luar Jepang, lho. Misalnya saja di negara kita, Indonesia. Terdapat beberapa sekolah yang menyelenggarakan acara layaknya bunkasai ini. Lengkap dengan panggung dan juga berbagai booth yang menjajakan makanan serta souvenir.

Anda mungkin tidak asing dengan beberapa event, seperti Jiyuu Matsuri (Jimat), Gelar Jepang Universitas Indonesia (GJUI), dan lain sebagainya, bukan? Ya, kira-kira seperti itulah gambaran pelaksanaan festival kebudayaan Jepang yang dilaksanakan di tanah air.

‘Festival Budaya’ (Bunkasai) & ‘Festival University’ (Daigaku-sai) merupakan kata benda umum di Jepang. Sehingga, nama-nama festival budaya yang terselenggara di Negeri Matahari terbit ini tergantung pada tiap-tiap sekolah yang mengadakannya. Misalnya saja, festival budaya di Universitas Tokyo, Komaba Kampus bernama “Komaba-sa”.

Sementara itu, di sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas, festival sekolah terkadang juga bernama gakuensai, gakuensai, atau gak kosai.

Beragam Penampilan Seru dan Menarik

Menyinggung poin sebelumnya, para siswa bakal bekerja sama demi menampilkan berbagai hal di bunkasai. Baik itu per kelas maupun berkelompok dari ekskul tertentu. Terdapat banyak hal yang dapat daan kerap dibuat oleh para siswa itu.

Antara lain yaitu menyulap kelas mereka jadi sebuah cafe, stand makanan, game corner, sampai rumah hantu alias obake yashiki. Para siswa juga bakal melakukan sejumlah penampilan seperti dram dan musik.

Sebelumnya para siswa melakukan rapat dan berdiskusi untuk membahas apa saja yang hendak mereka lakukan di dalam  bunkasai nanti. Di dalam festival kebudayaan Jepang ini, seluruh kelas patut membuat tema yang menarik untuk para tamu. Tamu-tamu itu terdiri dari orang tua, tamu undangan, maupun sekolah lain. Sehingga, siswa tidak dapat asal memilih kegiatan.

Begitu menemukan kegiatan yang sudah menjadi kesepakatan oleh semua siswa di dalam kelas itu, perwakilan kelas bakal melaporkan hasil tersebut pada panitia OSIS yang bertugas. Usai mendaftarkan kegiatan itu pada panitas OSIS, para siswa dapat mulai bekerja serta menghias kelas mereka sesuai tema yang menjadi kesepakatan.

Biasanya butuh waktu kira-kira seminggu untuk mempersiapkan bunkasai. Mulai dari mendekor ruangan kelas sesuai tema kegiatan hingga menyulap seluruh sekolah dengan berbagai pernak-pernik dengan tujuan untuk menambah suasana meriah di sekolah itu.

Bunkasai, Ajang Tahunan Sekolah

Festival kebudayaan Jepang ini adalah ajang tahunan di sekolah Jepang yang biasanya diselenggarakan selama 2 hari, yakni Sabtu dan Minggu. Penyelenggaraannya pun berbeda-beda.

Ada sekolah yang memilih untuk menyelenggarakan pada musim gugur, kira-kira tanggal 3 November. Dimana tanggal itu diperingati sebagai Hari Budaya. Ada pula sekolah yang menyelenggarakan bunkasai saat musim panas. Semua tergantung dari sekolah yang menyelenggarakan.

Penyelenggaraan festival budaya, Bunkasai bakal selalu jadi kenangan terindah untuk para siswa saat sudah lulus nanti. Perasaan senang, sedih, gembira, mumet, bakal bercampur jadi satu ketika mempersiapkan berbagai kebutuhan dan penampilan, baik di kelas maupun klub.

Sesudah festival usai, perasaan gembira, lega serta bangga akan menyelimuti para siswa yang sudah berupaya keras sebelumnya, selama, dan selepas festival. Sehingga, apabila Anda sedang atau ingin bersekolah di Negeri Matahari Terbit ini, jangan sampai menyiakan kesempatan untuk mengikuti festival kebudayaan Jepang, ya!

Nikmati Waktu Berharga dengan Menyelami Berbagai Budaya di Jepang

Nah, bagi Anda yang tertarik atau memiliki rencana untuk melanjutkan studi ke Jepang memang harus mempersiapkan segala sesuatunya. Anda terlebih dahulu harus melakukan konsultasi-studi ke Jepang, kemudian memilih sekolah di Jepang.

Selain itu, Anda juga perlu mengurus dokumen atau berkas pendaftarannya. Usai Anda terdaftar di salah satu sekolah di Jepang, untuk keberangkatannya Anda juga butuh visa pelajar. Visa pelajar ini adalah dokumen izin yang untuk para pelajar dari luar Jepang. Sesudah seluruh dokumen yang menjadi persyaratan terpenuhi, Anda bisa langsung terbang ke Jepang.

Baik bermeditasi di kuil, menikmati santapan makanan di kafe bertema, mendaki Gunung Fuji, maupun berjalan-jalan  di kota sembari mengenakan kimono, semua pengalaman budaya akan Anda dapatkan saat Anda berada di Negeri Sakura termasuk ikut serta dalam festival Kebudayaan Jepang seperti yang sudah visitPare.com. Harapannya, Anda bisa menyelami negara ini lebih dalam serta meningkatkan apresiasi dan minta yang leb9ih besar terhadap Jepang dan budayanya.