Mengenal Sistem Pendidikan dan Sosial Budaya Negara China

Mengenal Sistem Pendidikan dan Sosial Budaya Negara China
pexels.com

China merupakan salah satu negara yang sangat terkenal dengan sistem pendidikan rekomendasinya. Selain ke Amerika, Eropa, Australia, Jepang, dan Singapura, China juga menjadi incaran para pelajar maupun mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan. Selain mempersiapkan berbagai persyaratan dan dokumen penting lainnya, mengenal sosial budaya negara China juga tak kalah penting.

Hal tersebut bertujuan supaya Anda dapat bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru selama menyelesaikan pendidikan di China. Pada dasarnya, hidup di negara orang tidaklah mudah, maka dari itulah sebisa mungkin Anda mengenal seluk beluk tradisi, sosial, hingga budaya di China.

Mengenal Sistem Pendidikan dan Sosial Budaya Negara China
pexels.com

Mengenal Sosial Budaya Negara China

Sejatinya, China memiliki kehidupan sosial, tradisi, dan kebudayaan yang sangat menarik. Kehidupan sosial orang-orang China cukup kompleks, karena China sendiri merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak atau terpadat di dunia.

Sebanyak 147 orang per kilometer persegi atau setara dengan kurang lebih 1.37 milyar penduduk China. Hal inilah yang kemudian membuat kehidupan sosial, tradisi, dan budaya China semakin menguat.

Bagi Anda yang ingin melanjutkan pendidikan ke China, tidak perlu merasa bingung untuk mengenal dan mempelajari kehidupan sosial dan budayanya, simak pemaparan selengkapnya berikut ini.

1. Bahasa Mandarin

Untuk melanjutkan pendidikan ke China, baik pelajar maupun mahasiswa penting untuk mempelajari dan menguasai bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin ini merupakan bahasa nasional resmi China.

Bahasa ini juga selalu digunakan setiap harinya oleh orang China untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Maka dari itulah, agar Anda dekat dengan kehidupan sosial orang China, Bahasa Mandarin menjadi pengetahuan dasar.

Mandarin sendiri dalam bahasa Melayu mempunyai arti menteri. Mandarin juga memiliki arti sebagai sebutan untuk pembesar-pembesar China dari Dinasti Qing.

Manchu merupakan suku yang mendirikan dinasti ini. Sebab itulah, pembesar-pembesar dari kekaisaran disebut Mandaren yang memiliki arti Pembesar Manchu.

Setelah itu, sebutan Mandaren ini berubah sebagai Mandarin. Pada akhirnya, para pembesar Manchu tersebut menggunakan bahasa yang disebut bahasa Mandarin.

Perlu Anda ketahui, sebenarnya bahasa ini juga dapat diartikan sebagai beifang hua yang secara harfiah memiliki makna bahasa percakapan utara. Merupakan bagian dari dialek yang sebagian masyarakat gunakan, khususnya masyarakat yang tinggal di bagian utara maupun barat daya China.

Sebab inilah, terdapat beberapa kalangan yang memiliki pendapat bahwa Bahasa Mandarin ini merupakan semacam dialek dan bukan bahasa. Saat ini, sudah banyak orang yang mempelajari dan menguasai Bahasa Mandarin karena memiliki peranan yang sangat penting.

Tidak hanya sebagai komunikasi untuk perdagangan dengan masyarakat China saja. Akan tetapi, juga membantu Anda berkomunikasi dengan orang China terkait pendidikan.

2. Makan dengan Menggunakan Sumpit

Sosial budaya negara China yang tak kalah penting untuk Anda ketahui sebelum berangkat ke China sebagai pelajar atau mahasiswa yakni makan dengan menggunakan sumpit. Tata cara makan orang-orang China umumnya atau mayoritas menggunakan sumpit.

Penggunaan sumpit ini lebih banyak bila dibandingkan dengan sendok ataupun garpu. Tidaklah heran jika setiap tahunnya, negara China memproduksi sumpit hingga lebih dari 45 miliar batang.

Tata cara makan menggunakan sumpit inilah yang kemudian harus Anda pelajari. Mulai dari teknik memegang sumpit yang baik dan benar, hingga adab makan orang China. Selain itu, tata cara makan tersebut sangat berbeda dengan tata cara makan di Indonesia.

Pada awalnya, sumpit tersebut ada sejak 3000 sampai dengan 5000 tahun yang lalu oleh bangsa Tiongkok. Dalam masyarakat atau penduduk China, tradisi makan bersama merupakan kesempatan untuk berkumpul.

Selain itu, juga sebagai sarana untuk mempererat  tali kekeluargaan dan persaudaraan antara sanak saudara maupun teman-teman. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebabnya, supaya pertemuan tersebut menyenangkan maka menghindari penggunaan alat makan yang tajam.

Sedangkan sumpit merupakan alat makan yang masyarakat China anggap sesuai dalam acara makan bersama tersebut. Sumpit dengan bentuk dua batang kayu yang sama panjangnya, kita pegang antara jari-jari salah satu tangan.

Pada dasarnya, sumpit ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam acara makan orang-orang China. Salah satunya yakni untuk menjepit serta memindahkan makanan dari satu piring ke piring lainnya.

Selain itu juga memindahkan makanan dari satu wadah ke wadah berikutnya. Bahkan, juga berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.

Bahan pembuatan sumpit ini pun sangat beragam. Mulai dari sumpit yang berasal dari bambu, gading, plastik, hingga logam.

Umumnya, permukaan sumpit telah dihaluskan atau dilapisi dengan menggunakan bahan pelapis, seperti cat atau pernis. Hal tersebut bertujuan supaya tidak melukai mulut dan terlihat lebih menarik.

Setiap jenis sumpit memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan strata sosial masyarakat China.

Sumpit yang terbuat dari gading biasanya sering digunakan oleh kalangan orang yang berada dalam kasta tinggi atau pejabat tinggi China di masa lalu.

Sementara itu, sumpit yang terbuat dari perak digunakan pada istana kaisar China yang berfungsi sebagai pendeteksi racun yang mungkin saja terkandung dalam makanan. 

3. Makanan China

Makanan China merupakan salah satu bagian dari sosial budaya negara China. China memiliki berbagai macam makanan yang hampir dikenal oleh seluruh negara di dunia. Selain itu, makanan China juga memiliki rasa yang mudah diterima oleh lidah setiap orang.

Jadi, Anda tidak perlu khawatir soal makanan apa saja yang harus Anda konsumsi saat menempuh pendidikan ke China. Makanan atau masakan China terkenal dengan bumbu yang sederhana akan tetapi memiliki rasa yang khas.

Selain itu, makanan China umumnya tidak membutuhkan waktu memasak yang terlalu lama. Sehingga, dapat dihidangkan dengan cepat dan rasanya pun semakin nikmat.

Beberapa contoh makanan China yang familiar dan banyak orang mengetahuinya adalah cap cay, koloke, kwetiau, dan sejenisnya. Tak hanya itu saja, paduan antara sayur, daging, maupun mie juga membuat makanan China semakin terasa lezat dan juga nikmat.

Selain jenis makanan yang sudah disebutkan sebelumnya, ada pula makanan China lainnya seperti bebek peking dengan kulit dan daging empuk. Ditambah lagi memiliki cita rasa yang gurih untuk Anda santap sebagai menu makanan setiap harinya.

Sebenarnya, rasa makanan China dengan makanan Indonesia tidak berbeda jauh. Makanan China cenderung tidak terlalu asin, tidak terlalu pedas, maupun terlalu manis.

Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir untuk menyesuaikan rasa makanan China selama menempuh pendidikan di sana.

Sistem Pendidikan di China

Tak hanya soal kehidupan sosial budaya negara China saja yang menjadi hal penting untuk Anda ketahui. Sebagai pelajar maupun mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke China juga perlu mengetahui bagaimana sebenarnya sistem pendidikannya.

Dengan mengetahui sistem pendidikan China secara keseluruhan, dapat mempercepat proses Anda dalam menerima materi pembelajaran. China menjadi salah satu negara yang terkenal memiliki pelajar dan mahasiswa yang cerdas, disiplin, dan kompetitif.

Bahkan, para murid-murid di Beijing memiliki kemampuan membaca peringkat paling atas bila Anda bandingkan dengan murid negara lainnya. Luar biasanya lagi, tingkat literasi anak muda China mencapai 99,4 persen.

China mampu mencetak generasi yang berkualitas tersebut, tidak lepas dari sistem pendidikannya yang kuat. Selain itu, pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang pemerintah China perhatikan. Supaya Anda tidak mengalami culture shock saat pergi ke sana, berikut ini adalah informasi sistem pendidikan China.

1. Melakukan Pemanasan Setiap Hari

Melakukan pemanasan setiap hari menjadi salah satu sosial budaya negara China dalam sistem pendidikannya. Sebelum pembelajaran dimulai, murid-murid China akan melakukan serangkaian pemanasan.

Hal ini mereka lakukan berdasarkan instruksi guru olahraga. Tujuan pemanasan ini sangatlah baik, yakni agar tubuh tetap sehat dan semakin bersemangat untuk menjalani hari mereka.

Tak hanya pemanasan saat pagi hari saja, ada pula pemanasan kedua yakni saat pukul dua sing. Perbedaannya, pemanasan yang kedua ini akan mendapatkan iringan musik.

2. Bersih-Bersih Lingkungan Sekolah

Tak jauh berbeda dengan sistem pendidikan yang pernah diterapkan di Indonesia. Negara China memberlakukan peraturan untuk membersihkan sekolah kepada murid-muridnya.

Di Indonesia sendiri kegiatan tersebut kita sebut sebagai piket. Murid-murid akan berkumpul terlebih dahulu untuk membersihkan seluruh sekolah.

Banyak kegiatan yang mereka lakukan. Beberapa murid ada yang menyapu, ada pula yang mengepel, membersihkan jendela, lorong meja, toilet, dan area sekolah lainnya.

Hal ini murid-murid lakukan dengan tujuan agar mereka memiliki kemampuan bekerja sama dan menjaga kebersihan.

3. Belajar Lebih dari Delapan Jam

Sosial budaya negara China lainnya yakni memberlakukan sistem belajar lebih dari delapan jam. Bila di Indonesia sekolah-sekolah umumnya melangsungkan pembelajaran selama kurang lebih delapan jam.

Berbeda ketika Anda belajar ke China, jam belajarnya lebih panjang dan lama daripada itu. Biasanya, mereka akan mulai melakukan kegiatan sekolah dari pukul 7.30 atau 8 pagi.

Setelah itu, mereka pulang sekitar pukul 4 sampai dengan 5 sore. Namun banyak murid, khususnya murid SMA yang tidak langsung pulang.

Melainkan, mereka akan lanjut belajar atau mengerjakan tugas sekolah hingga pukul delapan sampai dengan sepuluh malam. Tak hanya itu saja, mengingat kompetisi yang tinggi, para orang tua seringkali mendaftarkan anak-anak mereka untuk mengikuti berbagai les.

Apalagi China memiliki performa akademik yang sangat menentukan apakah mereka dapat masuk ke perguruan tinggi rekomendasi atau sebaliknya. Jika Anda memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke China sudah barang tentu harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin.

Dengan begitu, Anda tidak akan kalah saing dengan pelajar atau mahasiswa China maupun dari negara lainnya. Tentunya, ini menjadi tantangan yang patut Anda selesaikan.

4. Terdapat Sesi Belajar Mandiri

Berbeda dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. China sendiri mengadakan sesi belajar mandiri untuk memberikan kesempatan kepada muridnya untuk belajar mandiri.

Dari pagi hingga sore hari, para murid akan belajar dengan menerima berbagai materi pelajaran dari guru. Setelah itu, mereka akan melanjutkannya dengan sesi belajar secara mandiri.

Setiap sekolah memiliki kewajiban yang berbeda-beda terkait sesi belajar mandiri ini. Ada sekolah yang memberikan kewajiban kepada muridnya untuk ikut dalam sesi belajar mandiri tersebut di sekolah.

Namun, ada pula sekolah yang memperbolehkan muridnya melanjutkan belajar di rumah saja atau tempat lainnya. Tak jarang pula ada sekolah yang menerapkan sesi belajar mandiri tersebut di pagi hari.

5. Memberikan Jam untuk Tidur Siang

Mengingat jam belajar yang cukup panjang, biasanya murid-murid China akan mendapatkan kesempatan untuk tidur siang sebelum pelajaran dimulai kembali. Tidur siang tersebut setelah mereka selesai makan siang.

Ternyata, sosial budaya negara China yang satu ini tidak hanya berlaku di sekolah saja. Namun, ada beberapa perusahaan China yang juga menerapkan jam tidur siang. Budaya China yang satu ini sangat cocok bagi Anda yang sering mengantuk setelah makan siang.

6. Memiliki Grafik Ranking

Jika kita berbicara mengenai pendidikan Indonesia, biasanya pengumuman ranking akan kita dapatkan per semester atau per tahun ajaran. Namun, berbeda dengan negara China yang mengumumkan ranking terbaru setiap harinya.

Hal ini memiliki tujuan baik untuk memberikan motivasi kepada murid-murid supaya lebih bersemangat lagi untuk belajar dan berkompetisi. Ranking tersebut berdasarkan nilai maupun keaktifan.

Sebagai contoh, jika murid mampu menjawab pertanyaan dengan benar saat belajar di kelas, maka akan mendapatkan bintang. Sebaliknya, jika murid ketahuan tidak memperhatikan atau mengobrol dengan teman di kelas, maka bintangnya akan berkurang.

Ranking tersebut selalu pihak sekolah perbarui setiap harinya di papan. Dengan begitu semua murid dapat melihat pencapaian satu dengan lainnya.

Universitas di China yang Menjadi Incaran Pelajar dan Mahasiswa Indonesia

Belajar sosial budaya negara China sendiri bisa membutuhkan waktu yang lama untuk menguasainya. Namun, lain cerita jika Anda mempelajarinya bersama teman atau orang Indonesia yang sama-sama belajar ke China.

China sendiri memiliki banyak universitas pilihan. Namun, tidak semuanya diminati oleh pelajar maupun mahasiswa Indonesia.

Ada beberapa universitas China dengan banyak mahasiswa asal Indonesia di dalamnya. Supaya Anda mendapatkan kemudahan untuk beradaptasi ketika menempuh pendidikan ke China, daftar universitas ini dapat menjadi pilihan.

1. Universitas Tsinghua

Universitas Tsinghua ini merupakan universitas yang menduduki peringkat ke 17 di dunia. Kampus negeri ini berdiri sejak 1911 yang lalu dan sudah mempunyai mahasiswa kurang lebih 4.000.

Mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia banyak menempuh pendidikan di universitas tersebut. Lokasi dari universitas tersebut berada pada bagian barat laut Beijing, Distrik Haidan.

2. Universitas Peking

Universitas Peking ini merupakan universitas yang memiliki peringkat ke 30 dunia. Berada di 5 Yiheyuan Rd, Haidian Qu China, 100871.

Menariknya, universitas ini merupakan universitas pertama kali di China yang memiliki peran penting dalam menggerakan intelektual pelajar dan mahasiswa China.

Bahkan, universitas tersebut sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh terkemuka China dan memiliki pengaruh besar bagi perkembangan dunia. Salah satunya adalah Mao Zedong dan Li Keqing. Banyak mahasiswa asal Indonesia yang memutuskan untuk melanjutkan studi mereka ke universitas ini.

3. University of Science and Technology of China atau USTC

University of Science and Technology of China merupakan universitas yang berhasil menduduki peringkat ke 98 dunia. Sesuai dengan namanya, universitas ini memiliki fokus yang lebih besar terhadap bidang ilmu sains dan teknologi.

Bahkan, universitas ini memiliki hubungan strategis dengan beberapa organisasi internasional. Misalnya saja seperti International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), hingga beberapa universitas top dunia seperti Oxford, Princeton, Stanford. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi mahasiswa asal Indonesia untuk melanjutkan pendidikan.

Memahami sosial budaya negara China dengan baik memang menjadi hal dasar untuk beradaptasi di negara tersebut. Namun, selain memiliki prestasi, mampu berbahasa Mandarin, skill berbahasa Inggris juga tak kalah pentingnya. Maka dari itulah, persiapkan diri Anda dengan sebaik-baiknya sebelum berangkat ke China agar menjadi orang sukses ke depannya.