7 Perbedaan Homeschooling VS Sekolah Formal, Pilih Mana?

homeschooling vs sekolah formal

Pendidikan dapat ditempuh dengan jalur mana saja, entah dalam bidang formal maupun yang tidak resmi. Semua pilihan itu tentu memiliki alasan yang dengan penuh pertimbangan. Sebagai contoh ada orang yang lebih menyukai homeschooling karena alasan keamanan anak di sekolah dan pekerjaan orang tua yang memaksakan keadaan anak memilih homeschooling. Homeschooling vs sekolah formal menyajikan sisi masing masing.

7 Perbedaan Homeschooling dan Sekolah Formal yang Jarang Diketahui

Ada kekurangan begitupun keunggulan yang memang melekat pada masing masing. Setiap poin menunjukan arah yang dapat dijadikan penentu apakah akan memilih yang homeschooling atau lebih senang yang sekolah pada umumnya yaitu sekolah formal. Agar mengetahui lebih dalam, ulasan tentang Homeschooling vs sekolah formal serta perbandingannya simak di bawah ini.

1. Fasilitas Pembelajaran

Poin pertama yang menjadi pembanding adalah pada fasilitas pendidikan yang tersedia. Apabila homeschooling fasilitasnya tergantung pada yang tersedia di rumah, dan tergantung kondisi orang tua, maka berbeda jauh dengan lembaga formal. Sebagai contoh, apabila memang anak dari orang berada maka semua fasilitas tersedia dari mulai yang a sampai dengan yang z. 

Namun, jika dalam kondisi pas pas an maka terbatas juga dalam fasilitasnya.Dilihat dari sisi sekolah formal, semua fasilitas yang berkaitan dengan pendidikan biasanya tersedia lengkap sesuai dengan kualitas sekolah yang dipilih. Sekolah yang memiliki akreditasi unggul pasti akan dilengkapi dengan segala fasilitas yang mumpuni untuk menunjang pendidikan. 

Hal ini berbeda pada tiap sekolahnya, jika di sekolah biasa pastinya juga tidak selengkap di sekolah yang luar biasa. Terkadang jumlah komputer yang ada jauh sekali dengan perbandingan jumlah siswanya. Maka semua ini tergantung dengan kualitas masing masing.

2. Sistem Pendidikan

Homeschooling vs sekolah formal juga memiliki perbandingan menonjol pada sistem pendidikan yang ada. Bisa dikatakan bahwa perbandingan ini cukup jauh. Sistem yang diterapkan pada homeschooling biasanya disesuaikan dengan kondisi dan potensi pada diri anak tersebut. 

Maka pengembangannya akan lebih maksimal dan sesuai dengan sasaran. Tentu juga hal ini lebih baik jika dibandingkan mengembangkan potensi secara umum.Pada sekolah formal umumnya sistem pendidikan menganut pada aturan pemerintah dan lembaga yang terkait. Tidak bisa diatur sendiri sesuai keinginan orang tua karena memang sudah dijadikan patokan atau bahasanya disamaratakan. 

Intinya keduanya punya sasaran masing masing. Apabila sekolah formal menekankan pada akademik pada semua mata pelajaran, namun jika homeschooling menekankan pada pengembangan dari diri sesuai bakat.

3. Kurikulum

Nomor tiga perbandinganya adalah berkaitan dengan kurikulum. Bisa diketahui bahwa kurikulum homeschooling ini lebih bebas dan santai bisa diatur sesuai dengan keinginan orang tua maupun anak yang berdasarkan minat anak. Jika sekolah formal kurikulum berdasarkan panduan dari pemerintah dan menganut keputusan menteri pendidikan. 

Penyeragaman ini tentu tidak menyamaratakan bakat tetapi memberikan pendidikan secara merata sesuai dengan tingkat yang ada.Baik tidaknya kurikulum ini biasanya tidak semata mata bergantung pada kurikulumnya, namun tergantung juga kepada si pelaku yang menerapkan kurikulum ini. 

Berbeda sekolah maka berbeda hasil juga, sekolah yang ada di kota biasanya akan lebih mudah dalam menerapkan kurikulum ini karena fasilitas penunjangnya juga mumpuni. Berbanding terbalik jika di desa biasanya akses yang ada saja tidak merata.

4. Pergaulan

Tidak bisa kita pungkiri jika pergaulan akan jauh berbeda bahkan 180 derajat berbeda antara  Homeschooling vs sekolah formal. Jika ingin mempunyai banyak teman dan mengenal berbagai karakter pribadi dalam setiap orang, maka sekolah formal jawabannya. Di sekolah formal keberagaman akan jelas terlihat dan rasa toleransi satu sama dengan yang lain akan muncul. 

Sisi negatif juga bisa muncul, yaitu apabila terjadi perundungan karena intoleransi.Hal seperti intoleransi ini bisa diatasi jika berada pada pilihan homeschooling. Dengan belajar di rumah maka pergaulan tidak akan sebebebas seperti pada lembaga formal. 

Di rumah akan lebih menekankan belajarnya, tidak ada perbandingan teman antara satu dengan lain. Sayangnya jiwa kompetitif ini dapat luntur apabila tidak pernah bergaul bersama teman sebaya lain. Terkadang timbulnya rasa egois juga dapat muncul.

Baca Juga: 10 Contoh Hidup Rukun di Sekolah yang Murid Harus Pahami

5. Kepribadian

Homeschooling vs sekolah formal yang kelima, menjadi perbedaan adalah faktor kepribadian akan terbentuk sendiri dan terlihat perbedaannya antara keduanya. Kepribadian yang lebih menyendiri dan egois serta kurangnya rasa toleran terhadap perbedaan bisa membayangi anak anak homeschooling. 

Akan tetapi tidak selamanya seperti itu. Malah beberapa anak yang homeschooling lebih mendapat pantauan serta bimbingan dari orang tuanya sehingga lebih memiliki kepribadian yang anggun. Dalam sekolah formal, kepribadian utamanya adalah toleransi dengan adanya segudang keragaman. 

Tidak hanya mengenai toleransi tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dalam bersosialisasi. Sayangnya tetap saja ada kekurangan dalam hal ini, yaitu perundungan juga dapat terjadi karena banyaknya perbedaan tadi. Sebenarnya tidak jadi sebuah alasan tetapi pribadi seorang tentu berbeda.

6. Fokus Perhatian Masing Masing Anak

Tentu hal ini tidak bisa kita kecualikan, yaitu perhatian yang tertuju pada anak dalam setiap kegiatan belajar. Apabila di sekolah yang resmi tentu banyak anak yang perlu perhatian secara khusus akan tetapi jumlah dari guru tentu tidak dapat mencakup semua siswa. Mengapa demikian? Karena di sekolah rasio antara siswa dengan para pendidik tidaklah sebanding. 

Apalagi di sekolah yang biasa saja, malahan guru jauh sekali perbandingan nya dengan siswa.Fokus yang terpecah belah tidak spesial untuk beberapa anak tentu memberikan efek yang beda. Bandingkan dengan homeschooling yang setiap guru memberikan perhatian khusus kepada anak didiknya. 

Semua tercurahkan hanya pada satu anak dan otomatis pengembangan potensi dari si anak tersebut akan maksimal. Tidak bisa kita pungkiri jika perhatian ini akan menciptakan rasa semangat pada anak dan juga hasil yang lebih baik.

7. Keamanan

Homeschooling vs sekolah formal juga bisa kita bandingkan dari sisi keamanan. Bisa kita ketahui jika homeschooling maka anak akan aman dari dunia luar karena guru yang akan mengunjungi rumah ketika pembelajaran. Jadi hanya sedikit celah jika terjadi kekeliruan atau tindak kejahatan. 

Akan tetapi ini tidak terjadi pada sekolah formal, jumlah siswa yang massive membuat keamanan dari anak anak ini tidak bisa kita pantau begitu saja. Hanya dengan cctv seorang anak terawasi secara terbuka di sekolah, jika terjadi perundingan maka tidak bisa kita atasi secara langsung. 

Guru juga hanya dapat memberikan pengawasan ketika berada di ruang kelas saja, dan sedikit dalam lingkungan sekolah karena juga punya aktivitas masing-masing. Keduanya tetap ada resiko untuk mendapati kurangnya rasa aman.

Dari sekian kelebihan serta kelemahan yang muncul antara homeschooling vs sekolah formal, maka pengambilan keputusan harus berdasarkan pemikiran yang matang. Semua tindakan akan memberikan hasil atau dampak sesuai seperti penjelasan sebelumnya. Homeschooling vs sekolah formal pada lembaga mampu mengembangkan anak untuk lebih baik tentu saja dengan bantuan dari orang tua secara penuh.