Pengertian Kerajaan Sriwijaya, Masa Kerajaan, dan Keruntuhannya

Pengertian Kerajaan Sriwijaya

Pengertian kerajaan Sriwijaya penting untuk dipahami untuk mengenal mulai dari siapa raja dan sejarahnya. Pemahaman akan kerajaan ini dibutuhkan karena banyak memberi pengaruh di nusantara. 

Secara singkat, corak kerajaan Sriwijaya ini adalah Budha dan berasal dari Pulau Sumatera. Artikel ini akan membahas tuntas segala hal terkait kerajaan tersebut mulai dari raja hingga masa kejayaannya. 

Pengertian Kerajaan Sriwijaya dan Sejarahnya

Asal kata nama Sriwijaya ini sebenarnya berasal dari Bahasa Sansekerta. Secara bahasa tersebut, Sri artinya cahaya dan Wijaya berarti kemenangan. Dengan demikian arti dari kerajaan tersebut adalah kemenangan yang gemilang. 

Hadirnya kerajaan ini cukup memberikan pengaruh di nusantara karena berdiri sebagai negara maritim. Kerajaan ini diketahui sudah ada sejak abad ke-7 dengan pendiri bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa. 

Di masa kejayaan kerajaan Sriwijaya ini mengontrol jalur perdagangan utama. Mereka menguasai jual beli mulai dari selat Malaka dan kekuasaannya mulai dari Thailand, Kamboja, Jawa, Sumatera dan Semenanjung Malaya

Tidak hanya itu saja, nama besar dari kerajaan ini juga benar-benar diakui keberhasilannya. Hal ini bisa dilihat dari menguasainya di berbagai bidang mulai ekonomi, politik dan maritim. 

Sumber kerajaan Sriwijaya ini berasal dari dua hal yaitu sejarah Tiongkok dan prasasti batu Asia Tenggara. Dari penemuan tersebut ini nantinya diterjemahkan dan akhirnya diketahui akan semua informasi tersebut. Dengan demikian buktinya baru sebatas batu saja dan dari sisi fisiknya belum banyak ditemukan. 

Masa Kerajaan Sriwijaya

Pada awal berdirinya, pendiri kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh Balaputradewa yang di masa tersebut merupakan puncak kegemilangannya. Hal ini terjadi pada abad ke-8 dan ke-9 masehi. 

Pada masa tersebut, kerajaan ini sudah menguasai Selat Malaka dan sudah masuk di jalur perdagangan antara India dan Tiongkok. Kemudian setelah keduanya ditaklukkan kekuasaannya pun berlanjut hingga ke Jawa Barat, Bangka, Kalimantan Barat, Singapura, Malaysia dan yang lainnya. 

Dari proses penguasaan tersebut maka setiap kapal asing yang masuk di jalur tersebut akan merasa aman dari perampok. Dari proses inilah akhirnya kerajaan ini menjadi negara maritim yang kuat. 

Lalu masa selanjutnya kerajaan ini sudah mulai memudar akibat berperang melawan Jawa pad 922 M dan 1016 M. Peperangan pun terus berlanjut dan di periode selanjutnya melawan India pada 1017 M hingga 1025 M. Pada masa tersebut raja Sangramawijaya mulai ditahan oleh musuh.

Letak Kerajaan Sriwijaya

Terkait letak dari kerajaan Sriwijaya ini hingga ini masih menjadi perdebatan karena hanya bersumber dari prasasti saja. Namun dari sekian pendapat yang paling kuat ini oleh G Coedes pada tahun 1918.

Menurut pendapat pakar satu ini letak kerajaan Sriwijaya ini berpusat di Palembang. Bentuk kerajaan ini bercorak maritim sehingga setiap kegiatannya memilih kebiasaan selalu berpindah-pindah pusat kekuasaan. 

Jadi ketika ada yang bertanya dimanakah pusat kerajaan Sriwijaya tentu jawabannya di Palembang. Untuk pendapat lain ada yang menyebutkan jika kerajaan ini pusatnya di Muara Takus, Jambi hingga Kedah. 

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Meski hidup di beberapa ratus tahun lalu, kerajaan ini tetap meninggalkan peninggalan diantaranya:

Kedukan Bukit

Beberapa sumber menyebutkan dari Palembang karena adanya prasasti Kedukan Bukit. Peninggalan ini diberi nama seperti ini karena ada di sungai Batang, Kedukan Bukit Kota Palembang. 

Pada batu sejarah ini tertulis jika kerajaan ini sudah ada sejak 686 masehi dan menggunakan bahasa Sansakerta. Di prasasti ini juga ada ungkapan Dapunta Hyang yang sejak naik perahu dan ini sebagai pertanda kemenangan Sriwijaya. 

Kota Dapur

Selain prasasti itu ada juga yang ditemukan di Pulau Bangka tepatnya di sebelah Barat yaitu Kota Dapur. Dalam catatan sejarah ini tertulis mengenai kutukan bagi orang-orang yang berani aturan dari raja Sriwijaya. 

Telaga Batu

Peninggalan lain yang berupa prasasti juga ditemukan di kolam Telaga Biru, Kecamatan Ilir Timur, Kota Palembang. Dalam prasasti ini juga mengungkapkan terkait kutukan untuk orang yang berbuat jahat pada kerajaan Sriwijaya. 

Palas Pasemah

Jenis peninggalan lain dari kerajaan Sriwijaya juga ada prasasti Palas Pasemah. Prasasti ini ditemukan di sekitar rawa Desa Palas Pasemah, Lampung Selatan.

Pada batu bersejarah ini tertulis beberapa tulisan dan semuanya menggunakan bahasa Melayu Kuno. untuk isinya hampir sama yaitu kutukan bagi orang-orang yang berbuat jahat ke raja Sriwijaya. 

Ligor

Selain yang disebutkan di atas ada juga peninggalan lain yang berupa prasasti Ligor. Jenis prasasti ini pertama kali ditemukan oleh Nakhon Si Thammarat dan lokasinya berada di Thailand sebelah Selatan. 

Untuk isi dari prasasti cukup berbeda dari sebelumnya karena bercerita tentang kisah raja Sriwijaya. Dalam catatan ini tertulis jika raja ini membangun Tisamaya Caitya yang tujukan untuk Karaja. 

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Dibalik masa jayanya kerajaan ini juga akan runtuh pada waktunya dan itu semua disebabkan oleh:

Serangan dari Kerajaan Lain

Salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya karena adanya serangan dari kerajaan lain di sekitar itu. Beberapa kerajaan tersebut seperti Medang yang terjadi pada tahun 992 M.

Serangan selanjutnya datang dari kerajaan Majapahit yang puncaknya terjadi pada 1377 M. Bentuk penyerangan ini dipimpin langsung oleh Adityawarman dan itu semua atas perintah Gadjah Mada. 

Agama Islam yang Semakin Pesat

Beberapa sebab lain dari runtuhnya Sriwijaya karena pesatnya perkembangan agama islam di sekitar kerajaan. Penyebaran dan pesatnya agama baru ini terjadi pada abad 12 M. 

Beberapa kerajaan yang menganut islam ini seperti Aceh, Samudra Pasai dan juga Malaka. Semua kerajaan yang disebutkan ini terlihat sudah mulai menguasai beberapa wilayah kerajaan Sriwijaya. Akibat dari semakin pesatnya kekuasaan dari kerajaan ini akhirnya Sriwijaya pun tak berdaya dan akhirnya mulai runtuh. 

Wilayah Kekuasaan Melepaskan Diri

Sriwijaya mulai runtuh karena cukup banyak wilayah kekuasaan yang mulai melepaskan diri. Mereka melakukan ini karena kekuatan militer dari Sriwijaya sudah mulai lemah dan kemampuan ekonominya yang semakin menipis. 

Faktor lain karena raja kerajaan Sriwijaya saat ini mulai memiliki sikap kurang baik ke kerajaan bawaan. Beberapa kerajaan yang mengundurkan diri seperti Kelantan, Jambi, Sunda dan juga Pahang. 

Akibat dari adanya pengunduran ini keadaan ekonomi kerajaan sudah mulai parah. Hal ini lantaran tidak adanya kerajaan yang memberikan setoran pajak sehingga pendapatan kerajaan otomatis menjadi berkurang drastis. 

Jadi pengertian kerajaan Sriwijaya ini berasal dari bahasa Sansekerta dimana Sri berarti cahaya dan Wijaya adalah kemenangan. Jadi nama Sriwijaya ini memiliki makna kemenangan yang gemilang.

Keberadaan dari kerajaan ini dibuktikan dengan adanya berbagai prasasti mulai dari tahun berdiri hingga kemenangan kerajaan. Beberapa prasasti tersebut seperti Telaga Batu, Kota Dapur, Kedukan Bukit. Kerajaan ini mulai mengalami kejayaan dan akhirnya runtuh oleh serangan kerajaan lain dan pesat agama islam.