Untuk dapat menggunakan komputer, ada satu perangkat utama yang tidak boleh ketinggalan, yakni monitor. Bagi siapapun yang baru ingin mempelajari komputer, perlu tahu pengertian monitor serta jenis-jenisnya. Apalagi seiring berkembangnya zaman, monitor terus di upgrade.
Pengertian dan jenis monitor ini penting untuk dipahami sebagai informasi dasar atas pengetahuan mengenai komputer. Untuk itu, perhatikan penjelasan lengkapnya di bawah ini dengan saksama:
Apa yang Dimaksud dengan Monitor?
Pada prinsipnya, istilah monitor berasal dari dua kata asing yaitu “monitor” yang maknanya adalah mengamati/memantau/memonitor. Sehingga, jika diterjemahkan secara harfiah, monitor dapat dijelaskan sebagai perangkat yang dipakai untuk mengawasi atau memonitor suatu hal.
Jika dijabarkan lebih jauh, pengertian monitor adalah perangkat yang berperan dalam menampilkan hasil pemrosesan komputer dalam bentuk visual yang meliputi video, gambar, serta teks.
Monitor berperan sebagai perangkat output yang sangat penting dalam sebuah komputer dan tanpanya, komputer tidak dapat digunakan.
Jenis-Jenis Monitor
Hingga artikel ini ditulis, ada lima variasi monitor yang diterapkan pada alat komputer atau alat elektronik lainnya. Ragam variasi layar beserta penjelasannya telah dijabarkan di bawah ini:
1. CRT (Cathode Ray Tube)
Monitor CRT yang merupakan kepanjangan dari Cathode Ray Tube adalah jenis monitor yang paling kuno dan klasik. Untuk monitor ini juga dikenal sebagai tabung sinar katode yang telah dipakai sejak 1950-an, yang mana masih banyak dipakai hingga kini.
Prinsip kerja monitor CRT menggunakan balok elektron untuk menyinari bagian-bagian layar yang berbeda, balok tersebut bergerak dengan cepat untuk memperbesar gambar layar secara berulang-ulang dalam setiap detik.
Tipe monitor ini tersedia dengan harga yang terjangkau dan ekonomis. Karena desain dan bentuknya dianggap cukup kompleks dan berat, saat ini sudah mulai digantikan dengan monitor yang lebih tipis dan nyaman seperti pada layar LCD.
Simak kelebihan dari monitor CRT di bawah ini:
- Ini adalah monitor yang menggunakan teknologi kuno, sehingga mudah didapatkan dan dibeli dengan harga terjangkau atau bahkan gratis.
- Monitor CRT tidak mampu menampilkan “dead pixel”
- Dengan sudut pandang tampilan yang lebar, gambar dapat dilihat dengan jelas dari hampir semua sudut.
Adapun kekurangan dari monitor CRT adalah sebagai berikut:
- Memiliki bentuk tabung yang berat, besar, serta memerlukan ruang yang luas.
- Banyak memakan daya atau listrik dan mengeluarkan banyak radiasi.
- Layar monitor mengalami kedipan sesaat karena proses refresh, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada mata.
2. LCD (Liquid Crystal Display)
Pengertian monitor panel datar atau LCD (Liquid Crystal Display) adalah jenis monitor yang memakai lapisan piksel untuk menciptakan gambar.
Layar LCD juga memakai elektroda transparan yang bertujuan untuk mengontrol array piksel dan menyegarkan gambar. Bentuk dan desain monitor LCD lebih ramping dibandingkan CRT.
Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh monitor LCD:
- Compact, enteng, tipis, dan tidak membutuhkan banyak ruang, sesuai dengan kebutuhan modern untuk komputer.
- Mengonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan dengan monitor CRT konvensional.
- Layar yang matte pada jenis monitor LCD tidak menyilaukan seperti yang ada di monitor CRT.
- Cukup minimalnya kedipan pada layar.
- Tidak ada masalah dengan burn-in gambar.
- Dari segi visual serta tingkat resolusinya, kualitas yang dimiliki monitor LCD mengungguli monitor CRT.
Sedangkan kekurangan dari monitor LCD adalah sebagai berikut:
- Harga jual agak tinggi dibandingkan dengan monitor CRT.
- Ketika melihat gambar dari sudut pandang tertentu pada monitor, gambar akan terlihat kabur.
- Ada kemungkinan terjadinya “dead pixel” disebabkan oleh buruknya produksi kristal cair.
- Penggunaan filter polarisasi menyebabkan arah cahaya terbatas dan dapat mengganggu sudut pandang.
3. LED (Light Emitting Diode)
Monitor LED merupakan versi terbaru dari monitor LCD yang pertama kali dikembangkan teknologinya pada tahun 1977 dan mulai diproduksi pada tahun 2009 untuk dijual.
Pada intinya, monitor LED tampak serupa dengan LCD, tetapi LED tidak memakai lampu latar neon, melainkan lampu dioda pemancar cahaya atau LED.
Monitor LED memanfaatkan lampu LED yang menghasilkan cahaya neon terang dan memiliki konsumsi daya yang rendah. Berikut adalah sejumlah kelebihan dari monitor LED:
- Penggunaan energi listrik yang lebih efisien dibandingkan dengan monitor LCD
- Kualitas gambar yang sangat jelas sampai jutaan piksel
- Masa pakai LED lebih lama
- Ukuran monitor yang sangat ramping
- Dibandingkan dengan monitor LCD, pencahayaan monitor LED lebih baik.
Adapun kekurangan dari monitor LED antara lain:
- Dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan monitor LCD.
- Cenderung lebih sensitif karena layar yang lebih tipis.
4. Plasma
Selanjutnya adalah monitor plasma yang mana memanfaatkan teknologi xenon atau neon gas.
Dari segi kualitas untuk tampilan gambarnya, monitor plasma berada di tahap yang lebih tinggi daripada jenis monitor sebelumnya. Meskipun begitu, monitor plasma memang dibanderol dengan harga yang jauh lebih mahal jika disandingkan dengan monitor pendahulunya.
Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan monitor plasma:
- Tampilannya elegan, ramping, dan menawan karena tidak memiliki proyeksi punggung yang besar.
- Dapat memberikan warna yang lebih tajam.
- Sudut pandang yang dimiliki lebih luas daripada layar LCD.
- Hampir tidak ada blur pada gambar yang dihasilkan dan memiliki respons yang cepat terhadap gambar bergerak.
Adapun kekurangan dari monitor plasma bisa dijabarkan sebagai berikut:
- Rawan terjadi pembakaran dalam atau burn-in.
- Seiring berjalannya waktu, fosfor akan kehilangan sinar cahaya yang dapat menyebabkan berkurangnya kecerahan gambar secara bertahap.
- Monitor plasma cenderung memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan LCD karena memiliki layar berbahan kaca yang bermanfaat untuk menahan gas.
- Penggunaannya membutuhkan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD.
- Mampu beroperasi secara efektif pada ketinggian tertentu. Namun, apabila telah melewati batas ketinggian yang telah ditentukan, maka monitor akan berdengung.
5. OLED (Organic Light-Emitting Diode)
Selanjutnya adalah monitor OLED yang merupakan monitor dengan teknologi penghasil cahaya/gambar berkualitas tinggi yang terdiri dari lapisan organik. Berbeda dari monitor lain yang masih memakai backlight, OLED menghasilkan tampilan cahaya sendiri tanpa bantuan backlight.
Teknologi yang dipakai monitor ini unggul pada fleksibilitasnya yang tinggi dengan ketebalan kurang dari 1 mm. Apabila dibandingkan dengan jenis monitor pendahulunya, monitor OLED jelas memiliki performa yang lebih juara.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan monitor OLED:
- Lebih efisien dalam penggunaan energi listrik karena tidak memerlukan backlight layaknya pada LED.
- Dibuat dari bahan organik yang ramah lingkungan.
- Tampak yang segar dan menarik, desain layar menggunakan kaca transparan dan tipis sehingga ringan dan fleksibel.
- Warna yang terang dan memiliki sudut pandang yang luas.
- Menghasilkan cahaya langsung.
Adapun kekurangan dari monitor OLED adalah:
- Harga dibanderol agak mahal.
- Lama pemakaian bahan organik relatif singkat sekitar 14.000 jam apabila dibandingkan dengan layar datar lainnya. Meskipun demikian, sejak 2007, terjadi perkembangan lama pemakaian OLED hingga mencapai 198.000 jam.
- Kandungan bahan organik OLED bisa mengalami kerusakan apabila terlalu lama berada di lingkungan lembab atau terkena air.
Demikian informasi mengenai pengertian monitor beserta jenis-jenisnya. Pahami pengertian dan kekurangan serta kelebihan masing-masing jenisnya agar terus update dengan perkembangan monitor yang lebih baik.