Di berbagai aspek kehidupan, tentu dapat dijumpai perihal standarisasi. Namun, sebenarnya apa pengertian standarisasi? Meskipun pada kenyataannya, dapat dilihat dari banyak contoh dalam penerapannya.
Beberapa hal tersebut, misalnya standarisasi pada produk elektronik, produk kesehatan atau peralatan lainnya di kehidupan masyarakat. Bahkan, dalam kegiatan atau prosesnya pun dapat berkaitan dengan standar tersebut.
Apabila ingin mengetahui pembahasan lebih lanjut terkait standarisasi, serta informasi tambahan yang berkaitan dengan hal tersebut, maka dapat disimak pada ulasan berikut ini.
Apa itu Standarisasi?
Jika di antara masyarakat masih mempertanyakan apa itu standarisasi? Pembahasan berikut bisa disimak untuk pemahaman lebih lanjut mengenai pengertian standarisasi serta hal-hal lainnya yang masih berkaitan. Beberapa macam pengertian yang ada, di antaranya yaitu:
1. Pengertian Secara Umum
Standarisasi, mencakup berbagai hal yang ada di kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam cakupan industri, lingkup kesehatan dan lain sebagainya. Baik dalam hal bahan baku, proses, manajemen terkait dan lainnya.
Secara umum, pengertian standarisasi dapat mengacu pada suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai ketentuan tertentu secara Konsensus (persetujuan/kesepakatan bersama). Hal tersebut guna mencapai suatu standar tertentu (baik kuantitas, kualitas, dan sebagainya).
2. Pengertian Menurut Undang-undang
Dalam kaitannya dengan bidang perindustrian, pengertian Standarisasi juga dapat dilihat menurut undang-undang. Di mana standarisasi dapat berarti proses dalam merumuskan, menetapkan, memberlakukan atau menerapkan, memelihara hingga mengawasi dan merevisi suatu standar.
Pada bidang industri tersebut, standarisasi dilakukan dengan tertib serta bekerja sama antar semua pihak/Stakeholder yang berkepentingan atau terkait. Hal tersebut juga tercantum pada ketentuan pasal 1 angka (ponin) 2 PP No 102/2000 mengenai standarisasi nasional.
3. Pengertian Menurut KBBI
Di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pun, termuat pengertian standarisasi, yakni penyesuaian suatu bentuk tertentu ( baik berupa ukuran, kualitas dan lainnya) dengan menggunakan pedoman/standar yang telah ditetapkan; pembakuan.
4. Pengertian dari Segi Epidemiologi
Sementara itu, dari segi Epidemiologi atau ilmu yang berkaitan dengan pola dari penyebaran suatu penyakit maupun hal lainnya seputar kesehatan, pengertian standarisasi dikemukakan oleh Rothman (salah satu ahli Epidemiologi modern), yakni sebagai berikut:
Di mana hal tersebut merupakan suatu metode dengan penggabungan angka rata-rata kategori yang spesifik ke dalam suatu nilai kesimpulan tunggal dengan pengambilan rata rata yang sudah ditakar.
Di lain sisi, hal tersebut dapat dikatakan bahwa standarisasi ialah proses penakaran suatu angka rata-rata, berasal dari satu maupun lebih kategori dengan susunan yang spesifik atas populasi yang menjadi tolak ukur penakaran atau perbandingan tersebut.
Standarisasi serta Sertifikasi dalam SNI
Bagi masyarakat Indonesia, SNI sendiri mungkin sudah banyak diketahui dalam keseharian. SNI, atau dikenal sebagai Standar Nasional Indonesia menjadi bagian dari penerapan sebuah standar yang diberlakukan secara menyeluruh di Indonesia (secara Nasional), di berbagai hal.
Pengertian standarisasi dalam SNI, yakni suatu standar (ketentuan) tertentu untuk berbagai komoditas yang telah ditetapkan oleh BSN/Badan Standardisasi Nasional. Ketentuan tersebut berlaku secara nasional serta diatur melalui departemen perindustrian.
Pada standarisasi tersebut, di dalamnya terdapat juga Badan Sertifikasi Nasional yang bertugas sebagai penentu dalam pemberian sebuah sertifikasi yang berstandar Nasional (standar Indonesia).
Selain itu, dalam pelaksanaan tugas & fungsinya juga dilakukan oleh KAN/Komite Akreditasi Nasional, dan LSPro/Lembaga Sertifikasi produk untuk menerbitkan tanda kesesuaian terhadap suatu standar tertentu.
Dalam standarisasi, beberapa poin yang perlu dimuat di dalamnya, seperti: Standar teknik yang meliputi bahan baku, produk, layanan dan hal lainnya. Semua itu merupakan serangkaian persyaratan yang perlu dipenuhi suatu perusahaan.
Poin lainnya yakni berkaitan dengan standar manajemen yang mencakup pada prosedur kerja, manajemen & standar kerja dan aspek lainnya yang berkaitan dengan standarisasi dari sisi manajemen mutu tersebut.
Tahapan dalam Mendapatkan Sertifikasi SNI
Jika secara Internasional, terdapat sertifikasi standar dari ISO/International Organization for Standardization, maka dalam lingkup Nasional, didapat pada SNI. Adapun tahapan dalam mendapatkan sertifikasi standar tersebut, yaitu:
- Tahap pemeriksaan SNI. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu produk yang dipasarkan sudah terdaftar di SNI atau belum. Dapat mengunjungi website sispk.bsn.go.id/sni/daftarlist.
- Tahap pendaftaran. Pada tahap ini, pemohon dapat melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir serta melengkapi dokumen administrasi dan teknis yang diperlukan.
- Menunggu proses Verifikasi. Setelah pendaftaran dilakukan, pemohon dapat menunggu proses verifikasi yang dilakukan oleh pihak terkait.
- Tahap Audit. Proses audit yang dilakukan oleh instansi terkait dapat berupa dengan melakukan pengecekan langsung ke tempat pemohon sertifikasi standar Nasional tersebut.
- Tahap pengujian dan penilaian. Berdasarkan ketentuan/standar yang telah ditetapkan, maka suatu produk atau hal lainnya yang diajukan pemohon, akan dilakukan pengujian dan penilaian untuk memenuhi standar Nasional yang sudah berlaku.
- Keputusan sertifikasi. Ketika semua tahapan sebelumnya telah dijalankan, maka keputusan sertifikasi akan dibuat oleh pihak terkait.
- Penerbitan sertifikat. Apabila dinyatakan lulus/lolos semua persyaratan/ketentuannya, maka penerbitan sertifikat akan dilaksanakan dan pemohon tersebut akan mendapatkannya. Usaha/produknya pun dapat tersertifikasi resmi.
Tujuan sekaligus Manfaat Standarisasi
Setelah memahami pengertian standarisasi serta hal lainnya yang masih juga berkaitan, tentu dapat mengetahui tujuan sekaligus manfaatnya dari adanya standarisasi tersebut. Beberapa di antaranya, yakni sebagai berikut:
- Menjadi acuan/tolak ukur dalam suatu hal, baik berupa produk, manajemen pelayanan hingga kegiatan yang berkaitan dengan prosesnya dalam pencapaian standar tertentu.
- Perlindungan terhadap konsumen, baik perorangan maupun kelompok atau suatu industri perusahaan semakin lebih baik.
- Kualitas pada suatu produk, manajemen pelayanan serta aspek lainnya akan meningkat lebih baik, sehingga nantinya dapat memberikan sisi kepuasan juga.
- Memberikan efisiensi serta membantu kelancaran dalam hal produksi dengan penerapan standar tersebut di berbagai aspek yang terkait.
- Meningkatkan level keselamatan, kenyamanan serta keamanan dalam suatu hal. Sebab, standarisasi mencakup berbagai bidang, seperti standar keamanan & perlengkapan kerja, manajemen di dalamnya serta aspek lainnya di kehidupan.
- Memacu fokus dalam pelaksanaanya yang dapat menekan biaya pengeluaran. Misalnya, pada tahap produksi bisa memproduksi hanya barang-barang yang berkualitas/sesuai standar. Sama halnya dari segi konsumen.
- Menciptakan daya saing yang kompetitif antara satu produk dengan produk lainnya dan hal lainnya yang menunjang suatu kegiatan.
- Memperbaiki ekosistem yang ada, terutama dalam kaitannya dengan lingkungan.
- Memperluas atau mengembangkan suatu kegiatan tertentu/produksi hingga ke tahap Internasional, dengan adanya standarisasi maupun kualitas mutu yang ditingkatkan tersebut.
Dengan demikian, setelah mengetahui pengertian standarisasi serta hal lainnya yang berkaitan, tentu akan mempermudah masyarakat dalam menghasilkan atau justru menggunakan suatu barang dan aspek kehidupan lainnya dengan standar/ketentuan yang ada.
Jadi, dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan suatu standar tertentu, diharapkan pembaca akan lebih sadar terhadap acuan tersebut. Baik untuk konsumen, produsen, maupun pihak lainnya yang berkaitan dengan suatu standarisasi.
Di lain sisi, dengan adanya standarisasi dan apabila memahami dan menerapkannya juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan serta manfaat lainnya untuk kehidupan yang lebih baik lagi.