“MNCTV Pahlawan Indonesia”. Warga Desa Pelem dan Desa Tulungrejo patut berbangga hati karena salah satu Tokoh Masyarakatnya (Kalend Osen) baru saja mendapatkan Penghargaan dari salah satu Media Tanah Air. Yuk simak beritanya di sini.
Malam Penganugerahan “MNCTV Pahlawan untuk Indonesia” – Apresiasi Bagi Sosok berdedikasi Tinggi dan Menginspirasi-. MNCTV menghadirkan program khusus yang melibatkan sosok-sosok berdedikasi tinggi pada orang banyak bertajuk “MNCTV Pahlawan untuk Indonesia“. Dedikasi mereka telah membawa perubahan bagi diri masing-masing maupun lingkungannya dan menginspirasi orang lain untuk terlibat atau mengembangkan kegiatan yang sama atau kegiatan lain yang bermanfaat untuk orang lain.
Program ini adalah bentuk kepedulian MNCTV, dan menjadi salah satu rangkaian kegiatan perayaan HUT ke 21 MNCTV yang mengambil tema “MNCTV Ama21ng”.
Orang-orang yang terpilih memang luar biasa. Amazing! Program ini juga bertujuan membangun harapan karena masih ada cukup banyak orang berhati mulia di tengah egoisme yang merebak di negeri ini. Program ini diharapkan menginspirasi masyarakat agar menjadi manusia yang lebih baik bagi diri, sesama dan bangsa ini. Nana Putra, Managing Director MNCTV mengatakan, “Apa yang dilakukan oleh para kandidat ‘MNCTV Pahlawan untuk Indonesia’ ini sangatlah mulia sehingga kami merasa sangat ‘kecil’.
Walaupun yang dilakukan di bidang pengabdian yang berbeda-beda dan mereka berasal dari daerah yang berbeda, benang merahnya tetap sama, yakni dedikasi dan pengorbanan yang sangat mulia”. Nana menambahkan, setiap kandidat merupakan figur yang unik, masing-masing menampilkan ketulusan yang apa adanya. Melalui kegiatan ini, MNCTV memberikan penghargaan kepada para pahlawan Indonesia masa kini yang berani berbagi dan memberi dengan kemurnian motivasi dan ketulusan hati tanpa pamrih. Ada 600 bakal kandidat yang diusulkan oleh pemirsa, atau dicari melalui riset oleh tim MNCTV. Bakal kandidat itu diseleksi dalam beberapa tahapan penjurian sehingga mengerucut menjadi 23 kandidat, yang kemudian diseleksi kembali untuk memilih 10 kandidat yang telah mengikuti penjurian tahap akhir berupa tatap muka dan wawancara dengan tim juri.
Tim juri terdiri dari sosiolog, Imam B Prasojo, arsitek dan pengamat tata kota, Marco Kusumawijaya dan Panji Pragiwaksono, presenter, penulis sekaligus aktivis sosial. Proses penjurian juga melibatkan juri kehormatan, CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo dan cendekiawan Ahmad Syafi’i Ma’arif, yang telah menambah bobot penilaian terhadap kandidat “MNCTV Pahlawan untuk Indonesia”.
Malam penganugerahan “MNCTV Pahlawan untuk Indonesia” berlangsung pada Rabu, 24 Oktober 2012 di Ballroom XXI Djakarta Theater dan hasil perekaman akan ditayangkan pada Sabtu, 27 Oktober 2012 pukul 21.00 WIB. Pada kesempatan yang istimewa ini pula, para pemangku kepentingan dan pejabat negara akan hadir sekaligus menyerahkan anugerah “MNCTV Pahlawan untuk Indonesia” kepada para kandidat.
Mereka di antaranya adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah/H. Irman Gusman, S.E, MBA, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/H. Marzuki Alie, S.E, M.M, Ketua Mahkamah Konstitusi/Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, S.H, Menteri Negara Lingkungan Hidup/Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Anak /Linda Amalia Sari, SIP, Gubernur DKI Jakarta/Joko Widodo, Ketua KPI/Mochamad Riyanto, Ketua Dewan Pers/Prof. Dr. Bagir Manan, S.H, dll. Acara istimewa yang dipandu Nico Siahaan ini juga melibatkan para artis dan atlet nasional sebagai pembaca profil para kandidat di antaranya Happy Salma, Davina, Andien, Ikke Nurjanah, Peggy Melati Sukma, Ines Putri, Tya Ariestya, Marcel Chandrawinata, Ricky Soebagja dan Alexandra Asmasoebrata.
Sementara itu, Kotak, Eka Deli, Ayu Ting-ting, 5 Wanita (Yuni Shara, Andien, Rika Roeslan, Nina Tamam, Iga Mawarni), Idol Divo (Delon, Lucky, Mike Mohede, Judika), Regina Ivanova dan Kamasean Matthwes akan menjadi bintang tamu. Selain trofi dan piagam penghargaan, 10 orang “MNCTV Pahlawan untuk Indonesia” masing-masing akan menerima sejumlah bantuan uang dan peralatan lain sesuai dengan kebutuhan dari kegiatan masing-masing. Djakarta Theater, 24 Oktober 2012 (Tayang : Sabtu, 27 Oktober 2012, pukul 21.00 WIB)*
Profil Peraih Penghargaan: Muhammad Kalend Osen, 50 Tahun (Perintis Kampung Inggris, Pelem, Kediri, Jawa Timur) Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, disebut juga Desa Inggris. Di desa ini hampir semua warganya biasa menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Di desa ini ada 114 tempat kursus Bahasa Inggris.
Hal ini tak lepas dari peran Muhammad Kalend Osen asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Desa yang dulunya sepi sekarang berubah ramai dengan ribuan siswa dari seluruh Indonesia untuk belajar Bahasa Inggris di kampung tersebut. Kampung ini dianggap sebagai tempat yang tepat untuk belajar bahasa Inggris secara intensif.
Kalend pertama kali mengajarkan bahasa Inggris pada 1976, berawal dari keberhasilannya meluluskan dua mahasiswa yang belajar kepadanya. Murid-muridnya dianjurkan membuka kursus bahasa Inggris pula. Muridnya dari berbagai penjuru Nusantara, yang menyebabkan usaha rumah kontrakan atau kos, laundry, penyewaan sepeda, dan lain-lain menjamur.