Saat duduk di bangku sekolah, pasti pernah ada tugas mengarang yang diberikan kepada siswa. Lalu apa sebenarnya pengertian mengarang itu? Meski hal ini sering dilakukan, namun nyatanya masih banyak yang belum tahu artinya secara jelas.
Oleh karenanya, pada artikel ini akan dijelaskan satu per satu mulai dari pengertian, cara membuat, jenis, dan beberapa informasi tambahan lainnya. Semua informasi ini penting untuk dipahami agar seluk-beluknya bisa dipelajari dengan baik.
Bahkan setiap jenisnya akan dipaparkan satu per satu secara terperinci. Hal ini penting agar nantinya bisa diketahui perbedaan setiap jenis karangan. Jika penasaran dengan semua penjelasan tersebut, maka simak uraian ini.
Definisi Mengarang
Pada bagian pertama ini akan dijelaskan dulu tentang pengertian mengarang yang harus dipahami. Jadi secara definisi, mengarang adalah proses menuangkan ide dalam sebuah karya tulis yang dibuat dengan tujuan tertentu.
Saat proses mengarang dilakukan, maka hasilnya akan berbentuk karangan. Nantinya, karangan yang baik akan memiliki beberapa ciri tertentu. Inilah beberapa ciri karangan yang baik setelah proses mengarang dilakukan:
- Memiliki kesatuan yang baik. jadi setiap bagiannya akan saling berkaitan dan tidak menyimpang dari topik.
- Isinya jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
- Efisien dan ekonomis, sehingga pembaca bisa menangkap isinya dengan lebih mudah.
- Semua urutannya jelas dan logis sehingga menciptakan organisasi yang baik.
- Bahasa yang dipakai mudah diterima dan dipahami pembaca.
Cara Mengarang yang Benar
Selain pengertian mengarang, pada artikel ini juga akan dijelaskan tentang cara membuat karangan. Meski mengarang adalah proses menulis, namun tulisan yang dibuat tidak boleh sembarangan atau tidak penuh pertimbangan.
Jadi untuk mengarang, ada serangkaian proses terperinci yang bisa dijalankan. Tahapannya terdiri dari lima langkah yang sama-sama penting. Simak daftar cara mengarang yang ada di bawah ini untuk mengetahuinya:
- Pertama, tentukan tema karangan yang akan diambil. Dengan menentukannya sejak awal, maka proses pembuatannya akan lebih mudah.
- Kemudian kumpulkan bahan karangan atau ide yang bisa dikembangkan. Pada tahap ini buat dalam bentuk poin-poin terlebih dahulu.
- Setelah itu, buat kerangka sesuai idenya. Seleksi bahan yang dirasa tidak perlu atau tambahkan jika ada bagian yang kurang serta tempatkan susunannya dengan baik.
- Tahap selanjutnya adalah mengembangkan ide yang sudah dibuat dengan bahasa yang sesuai. Pastikan isinya tidak keluar dari topik yang ada.
- Jika sudah, cek kembali isinya dan beri judul yang sesuai.
Semua tahapan yang sudah dipaparkan tersebut memang harus dijalankan satu per satu. Jangan sampai ada tahapan yang tidak diselesaikan karena ini akan membuat proses membuat karangannya menjadi salah.
Jenis Karangan Berdasarkan Bentuknya
Apabila pengertian mengarang serta cara membuatnya sudah diketahui, maka jangan lupa untuk belajar tentang jenisnya. Jika dijabarkan berdasarkan bentuk, maka jenis karangan akan dibagi menjadi lima bentuk berbeda.
Agar lebih mudah dipahami, maka setiap jenisnya akan dijelaskan satu per satu pada bagian ini. Penasaran apa saja jenis karangan tersebut dan bagaimana pengertiannya? Jika ingin tahu, maka lihat penjelasan berikut ini sampai selesai:
1. Argumentasi
Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang berisi pandangan dari sudut pandang penulis. Apabila karangan argumentasi dibaca, maka bisa membuat pembacanya yakin dengan pendapat yang sudah tertuang.
Untuk membuat karangan argumentasi, maka penulisnya harus andal dalam berargumentasi dan menyusun ide yang logis. Jika tidak, maka pembaca tidak akan percaya dengan argumennya dan isinya akan diragukan.
2. Deskripsi
Selanjutnya ada karangan deskriptif yang dibuat dengan tujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau hal tertentu kepada pembaca secara terperinci. Jadi nantinya, pembaca seolah merasa, melihat, dan mendengarnya secara langsung.
Kata-kata yang dipakai dalam kerangka deskripsi akan sangat jelas dan mendetail. Hal ini penting agar pembaca bisa membayangkan kejadiannya secara langsung. Sedangkan jika tidak mendetail, maka pembaca akan sulit membayangkannya.
3. Eksposisi
Lalu ada juga karangan eksposisi yang juga sering dibuat. Karangan eksposisi adalah karangan yang didalamnya menjelaskan tentang suatu hal secara menyeluruh. Isinya termasuk lengkap agar pembaca bisa mengerti dan memahaminya.
Namun eksposisi ini tidak dibuat untuk mempengaruhi. Keseluruhan isi eksposisi hanya bertujuan untuk memberi tahu dan menambah wawasan saja. Jadi isi eksposisi juga murni sesuai kenyataan dan tidak dilebih-lebihkan untuk menarik simpati.
4. Narasi
Untuk selanjutnya ada jenis karangan narasi. Pengertian karangan narasi adalah jenis karangan yang isinya menyajikan serangkaian peristiwa secara berurutan atau sesuai dengan kronologisnya. Jadi isinya akan menggambarkan kejadian sampai akhir.
Narasi ini dibuat agar pembaca bisa menarik kesimpulan dan mengambil hikmah dari kejadian yang sudah terjadi. Isi narasi ini akan mengandung setting, karakter, plot, dan klimaks. Semua bagian ini ada dan dimasukkan dalam narasi.
5. Persuasi
Terakhir ada karangan persuasi yang bertujuan untuk mengajak pembaca akan suatu hal sesuai dengan tulisan. Jadi isi karangan persuasi ini bisa fakta maupun perasaan penulis yang mampu menarik perhatian pembaca.
Biasanya, persuasi dipakai untuk membuat ajakan menghindari sesuatu. Agar pembaca bisa tertarik, maka isi persuasi harus dijelaskan secara menyeluruh. Namun tetap saja susunan bahasanya harus dipahami dengan baik.
Jenis Karangan Berdasarkan Sifatnya
Jika lima jenis karangan tersebut dibagi berdasarkan bentuknya, maka jenis karangan pada bagian ini dibagi berdasarkan sifatnya. Untuk jenis karangan berdasarkan sifatnya ada dua jenis, yaitu karangan fiksi dan nonfiksi.
Sama seperti penjelasan di atas, jenis karangan ini juga akan dijelaskan satu per satu. Hal ini akan dilakukan agar penjelasannya mudah dipahami. Simak daftar jenis karangan berikut ini beserta dengan definisinya:
1. Karangan Fiksi
Jenis karangan berdasarkan sifatnya yang pertama adalah karangan fiksi. Jadi karangan fiksi ini berisi imajinasi penulis dan tidak ada dalam dunia nyata. Meski ada adopsi dari dunia nyata, namun sebagian besar isinya adalah bentuk imajinasi.
Contoh karangan fiksi ini ada banyak. Misalkan novel, cerpen, dongeng, dan yang lainnya. Semua contoh itu memanfaatkan imajinasi dalam proses pembuatannya sehingga fakta yang ada di dalamnya tidak sepenuhnya asli.
2. Karangan Nonfiksi
Kemudian ada juga karangan nonfiksi yang penulisannya didasarkan pada fakta atau kejadian yang sebenarnya. Karena memakai fakta, maka di dalamnya tidak akan ada imajinasi apapun dari pikiran penulis.
Contoh karangan nonfiksi ini ada banyak. Misalnya teks berita yang disusun sesuai dengan kondisi nyata. Jadi karangan nonfiksi ini tidak akan memakai imajinasi apapun meski sedikit karena jika ada bisa merusak keasliannya.
Itulah penjelasan lengkap tentang pengertian mengarang secara menyeluruh. Dengan adanya penjelasan ini, maka sudah diketahui apa itu mengarang secara menyeluruh. Selain itu, sudah ada juga informasi tambahan mengenai cara pembuatannya.
Sebagai referensi tambahan, sudah ada pula informasi jenis karangan berdasarkan bentuk dan sifat. Semua hal tersebut sudah sangat jelas karena dipaparkan satu per satu dengan segala detail informasinya.