Banyak istilah yang mungkin cukup sering ditemui namun tidak begitu mengerti apa yang dimaksud dari istilah tersebut misalnya justifikasi. Pengertian menjustifikasi diri ternyata banyak yang masih belum benar-benar memahaminya.
Padahal kata tersebut merupakan istilah yang sangat umum muncul pada berbagai dialog maupun interaksi. Meskipun memang beberapa orang terkadang mengucapkan atau memakai sebuah kata tanpa benar-benar tahu artinya.
Agar tidak menjadi satu dari sebagian yang seperti itu maka, sudah seharusnya menambah kembali ilmu mengenai istilah tersebut. Untuk itulah pengertian dan hal-hal lain terkait dengan menjustifikasi bisa dipelajari dari penjelasan berikut.
Memahami Istilah Menjustifikasi
Sebelum masuk ke pembahasan apa pengertian menjustifikasi diri, agar lebih mudah pelajarilah arti dari menjustifikasi. Istilah satu ini merupakan penyebutan atas suatu tindakan memberikan alasan alias argumen pembenaran atas sebuah keputusan.
Alasan tersebut adalah dimaksudkan untuk membenarkan atau mendukung secara kuat atas tindakan tertentu yang terjadi. Istilah ini paling sering digunakan pada konteks hukum, sosial, dan juga politik yang memang umum melibatkan hal seperti itu.
Untuk lebih mudah memahami maksud dari menjustifikasi, maka akan digambarkan dengan beberapa contoh tindakannya. Dalam setiap konteks, justifikasi tindakan dan tujuannya sama saja, berikut contoh-contohnya:
- Seorang terdakwa menyajikan atau menyampaikan alasan yang cukup kuat agar bisa mempertahankan diri dan memberikan bukti bahwa dirinya tidak bersalah.
- Pada konteks politik, menjustifikasi umumnya dipakai untuk membenarkan suatu kebijakan kontroversial yang tetap dilaksanakan atau disetujui oleh pemerintah.
- Pejabat perlu berargumen dengan begitu meyakinkan agar kebijakan yang diambil terlihat benar dan membuat masyarakat tetap mendukungnya.
- Kemudian pada konteks sosial, justifikasi bisa diartikan sebagai pemberian alasan pembenaran setiap sikap yang dilakukan sehari-hari, misalnya vegetarian yang menyatakan diri peduli kesehatan.
Berdasarkan beberapa hal diatas, telah diketahui jika menjustifikasi merupakan suatu tindakan yang memang penting dilakukan. Orang biasa dalam hidupnya pun perlu mempertahankan integritas atas dirinya sendiri dan membela keputusannya.
Apalagi pada sosok orang yang mempunyai kedudukan, selain integritas dirinya juga harus mempertahankan wibawa serta kepercayaan. Hal tersebut tentunya juga mempengaruhi apa yang dipimpinnya, tanpa justifikasi mungkin akan sulit menangani berbagai kendala.
Meskipun demikian, sangat perlu diingat jika tidak semua keputusan apalagi yang melibatkan banyak pihak bisa dibenarkan. Justifikasi pun tetap perlu selalu melihat nilai-nilai yang ada dalam sebuah masyarakat.
Arti Menjustifikasi Diri
Pengertian menjustifikasi diri bisa dirangkai dari penjelasan yang telah berhasil dipahami dari pembahasan diatas. Artinya, tindakan ini dilakukan seseorang untuk mempertahankan suatu keputusan yang diambil.
Secara sederhana menjustifikasi diri ini bisa diartikan sebagai suatu tindakan yang bertujuan untuk membenarkan diri. Pandangan, keputusan, serta tindakan orang tersebut inginnya disetujui dan dipandang benar dalam diri orang lain.
Tindakan tersebut dilakukan saat seseorang memang merasa perlu membela dirinya maupun saat ingin memperlihatkan keputusannya adalah rasional. Sayangnya, hal yang dilakukan terkait pembenaran ini bisa menimbulkan keburukan.
- Muncul pemikiran bahwa dirinya adalah sosok manusia yang rekomendasi.
- Tidak lagi mampu menerima penolakan atau tanggapan lain yang berseberangan.
- Di kemudian hari justru dapat kehilangan integritasnya.
- Menjadi seorang yang berpikiran sempit dan tidak mampu lagi menerima kritik maupun perbedaan.
- Dalam menentukan keputusan untuk orang banyak bisa merugikan orang lain yang terkait tersebut.
Menjustifikasi diri sangat mungkin terjadi dalam interaksi atau hubungan personal, baik di pekerjaan maupun lingkup sosial. Tindakan semacam ini sah saja dilakukan tetapi perlu memperhatikan situasi yang tengah terjadi.
Kalimat Justifikasi Diri
Ketika justifikasi dilakukan dengan tidak tepat tentu bisa memunculkan risiko konflik yang justru memperburuk situasi. Oleh karenanya, sebelum melaksanakan tindakan justifikasi, seseorang harus mampu mempertimbangkan setiap situasinya.
Orang tersebut sebaiknya bisa menemukan cara efektif dalam mengemukakan argumennya dengan begitu dan diplomatis. Untuk bisa melakukannya dengan baik, maka orang tersebut perlu paham dengan berbagai kalimat untuk justifikasi berikut :
- Keputusan pindah ke luar kota adalah karena pekerjaan yang diimpikan dengan peluang karir besar ada disana.
- Tidak dapat menghadiri pertemuan karena ternyata kondisi kesehatan memburuk dan diharuskan istirahat.
- Tidak bisa menerima tawaran ini karena beberapa nilai-nilai perusahaan kurang sesuai dengan prinsip yang dimiliki.
- Keputusan untuk melakukan tindakan tersebut karena merasa itulah hal yang memang benar dan sesuai dengan nilai-nilai etika yang telah dianut.
- Metode tersebutlah yang tepat digunakan karena sesuai pengalaman sebelumnya, metode ini jauh lebih efektif.
Beberapa kalimat yang dijabarkan diatas tentu terdengar begitu sopan dan tampak memiliki argumen kuat dan jelas. Meskipun penyampaian seolah cukup santai, penegasan alasan kalimat akhirnya akan sangat mengena.
Dan kalimat-kalimat model seperti itulah yang sebaiknya dipakai ketika perlu menjustifikasi diri dengan baik. Seperti pengertian menjustifikasi diri, pelakunya memang harus mampu memakai kalimat yang tepat sasaran agar tujuannya tercapai.
Yang perlu diperhatikan tentunya adalah tetap menanggapi pendapat lain secara terbuka dan siap berpikir ulang. Sebab, seorang manusia tentu saja tidak mungkin selalu benar sehingga perlu mendengarkan orang lain sebagai pengoreksi.
Faktor Dilakukannya Menjustifikasi Diri
Sebenarnya, tidak ada satupun tipe kepribadian yang memang secara spesifik sering dan suka menjustifikasi diri pada orang lain. Karena umumnya kebutuhan menjustifikasi dipengaruhi banyak faktor yang berasal dari pengalaman hidup, dan kondisi sosial.
Tindakan justifikasi bukan sebuah hal yang buruk jika pelakunya bisa mengendalikan diri. Apalagi terkadang, faktor pendorongnya memang cenderung bersifat membangun, seperti :
1. Rendahnya Keyakinan Diri
Orang dengan keyakinan rendah terhadap diri sendiri memang sangat perlu melakukan justifikasi. Sebab, tindakan ini bisa membantunya memperoleh kepercayaan terhadap dirinya sendiri apalagi jika berhasil memperoleh dukungan.
2. Kondisi Lingkungan dan juga Budaya
Adanya budaya di lingkungan yang begitu menekankan nilai-nilai positif dengan kuat seperti kesopanan, penampilan dan harmoni. Hal mengenai budaya tersebut sering membuat seseorang jadi merasa perlu menjustifikasi diri.
Alasannya adalah agar bisa tetap diterima masyarakat terkait tindakan atau keputusan yang mungkin lekat dengan nilai masyarakat. Dirinya akan berusaha meyakinkan bahwa tindakannya tidak melenceng dari nilai yang ada.
3. Pengalaman Masa Lalu
Seperti kalimat yang sering ditemui yaitu bahwa pengalaman bisa menjadi sosok guru yang rekomendasi dalam hal ini sepertinya memang benar. Seseorang yang terdorong untuk melakukan justifikasi bisa karena adanya kejadian masa lalunya.
Biasanya orang tersebut telah mengalami trauma, pengalaman diskriminasi, maupun memperoleh suatu penolakan. Pengalaman itulah yang membuatnya berusaha memperoleh persetujuan agar tidak lagi terjadi pengalaman yang sama.
4. Kecenderungan Kepribadian
Meskipun sebenarnya tidak ada tipe kepribadian yang memang mempunyai kecenderungan berbuat justifikasi, kepribadian tetap berpengaruh. Misalnya tipe kepribadian sang “Penolak Konflik” tentu memilih untuk sebisanya menghindari konflik.
Cara menghindar dari konflik inilah yang biasanya akan cenderung ke tindakan menjustifikasi diri. Tetapi sekali lagi, justifikasi benar-benar dapat muncul pada siapa saja tidak tergantung tipe kepribadian.
Baca juga : Pengertian Kondensasi, Faktor dan Jenis-Jenisnya
Itulah pengertian menjustifikasi diri dan kenapa orang-orang terkait dapat melakukan tindakan tersebut. Meskipun bukan suatu hal yang negatif, justifikasi tetap perlu dikendalikan agar tidak merugikan.