Membahas pengertian parasitisme merupakan salah satu pembelajaran mengenai simbiosis. Simbiosis sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Satu diantaranya adalah simbiosis parasitisme yang merupakan jenis simbiosis yang merugikan.
Di pelajaran IPA tentu hal ini sudah menjadi pengetahuan umum yang perlu diketahui oleh anak sekolah dasar. Namun bagi orang tua juga tentu berperan untuk memberikan pembelajaran pada anak. Jadi, kali ini akan diuraikan mengenai pengertian dari parasitisme.
Tak hanya soal pengertiannya saja yang akan diulas kali ini, namun juga mengenai contoh dari parasitisme. Sehingga akan lebih mudah paham dengan pengertian yang nantinya akan dijelaskan. Jadi jangan lewatkan pembahasannya dan terus simak hingga selesai.
Apa Itu Parasitisme?
Pembahasan pertama yang akan diulas mengenai parasitisme yang menjadi salah satu jenis dari simbiosis. Bagi yang masih kurang paham dengan simbiosis, maka perlu diketahui bahwa itu merupakan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan. Simbiosis sendiri terdapat tiga jenis.
Jenis pertama adalah simbiosis mutualisme. Dalam hubungan makhluk hidup simbiosis mutualisme, maka tidak ada pihak yang dirugikan dan keduanya saling memberikan keuntungan. Lalu ada lagi simbiosis komensalisme.
Simbiosis komensalisme ini berbeda dengan simbiosis sebelumnya, karena pada simbiosis komensalisme hanya salah satu pihak saja yang untung. Meski begitu, namun satu pihak lainnya tidak merasa dirugikan. Lalu urutan ketiga adalah parasitisme.
Simbiosis parasitisme adalah dimana terdapat hubungan ketergantungan. Karena yang merasa diuntungkan hanya untuk satu pihak saja. Sedang pihak lain merasa dirugikan oleh simbiosis parasitisme ini.
Dalam simbiosis parasitisme ini terdapat dua organisme yang sama-sama hidup. Namun salah satu dari organisme tersebut bergantung hidup dengan organisme lain. Namun hal ini hanya akan memberikan keuntungan pada salah satu pihaknya saja.
Untuk pihak yang dirugikan ini dapat disebut sebagai inang. Sedang organisme yang berlaku sebagai parasit ini akan menyerap nutrisi yang dimiliki inang sebagai sumber makanannya. Jadi bila inang mati, maka organisme parasit akan kehilangan sumber makanan.
Dalam putaran simbiosis parasitisme ini, inang tidak akan dibunuh begitu saja oleh organisme yang berperan sebagai parasit. Namun inang akan sakit atau menurun kesehatannya karena terus dirugikan oleh parasit. Hingga semakin lama parasit ini akan mati.
Simbiosis parasitisme ini dapat terjadi antara tumbuhan dan juga tumbuhan. Namun hujan hanya itu saja, sebab bisa juga terjadi antara hewan dan hewan atau manusia dengan organisme parasit lainnya. Sebab ini memang adalah hubungan antara makhluk hidup.
Baca Juga: Pengertian Drama dan Jenisnya Secara Lengkap
Jenis dan Contoh Simbiosis Parasitisme
Selain harus mengetahui mengenai pengertian parasitisme maka harus mengetahui pula mengenai jenis dari parasitisme. Mungkin pengguna mengira bahwa parasitisme ini hanya ada satu jenis saja dengan pengertian yang sama. Padahal nyatanya ada jenisnya.
Jenis dari parasitisme ini sendiri ada dua jenis yang dibedakan, yakni antara ektoparasitisme dan juga endoparasit. Kedua jenis ini bukan hanya nama saja yang berbeda, namun juga memiliki kehidupan yang berbeda. Karena itu akan dijelaskan detail.
Untuk jenis parasitisme pertama atau ektoparasitisme ini merupakan organisme yang hidup menempel dengan inang. Organisme ini akan menempel pada bagian luar dari si inang. Parasit ini akan mencuri zat inang dari luar.
Berbeda dengan jenis endoparasit. Sebab untuk jenis endoparasit ini hidup di dalam tubuh si inang. Sehingga makanan yang didapatkan oleh endoparasit ini langsung mengambil dari dalam si inang ini, sehingga sangat merugikan.
Contoh Parasitisme
Jika masih belum begitu paham mengenai penjelasan atau pengertian parasitisme maka akan diuraikan pula mengenai contohnya. Dengan begini tentu pengguna akan lebih tahu tentang parasitisme ini. Juga seberapa merugikan parasitisme bagi organisme lain.
1. Teritip dan Kepiting Perenang
Contoh pertama dalam pembahasan kali ini adalah adanya dua organisme dari teritip Dan juga kepiting perenang. Kepiting perenang di sini merupakan inang yang dirugikan oleh teritip ini. Sebab teritip hidup di sistem reproduksi.
Bahkan bukan hanya sekedar hidup saja, namun teritip juga akan berakar di sistem reproduksi dari kepiting perenang. Memang dalam hal ini tidak akan membuat kepiting perenang mati. Namun teritip akan membuat reproduksi dari kepiting akan berkurang.
2. Cacing Pita dan Hewan
Cacing pita menjadi salah satu parasit yang akan sangat merugikan bagi hewan lainnya. Salah satunya adalah saat hidup di usus hewan. Karena cacing pita akan memakan sebagian makanan yang masuk ke tubuh si inang.
Bahkan bukan hanya bagi hewan kecil saja, namun sapi juga kadang terdapat parasit berupa cacing pita. Taenia saginata merupakan parasit yang hidup di hati seekor sapi. Cacing pita ini pun akan memakan hati sapi sehingga sapi akan jatuh sakit.
3. Cacing Pita dengan Manusia
Bukan hanya pada hewan kecil saja atau sapi, namun cacing pita juga bisa menjadi parasit bagi manusia. Di tubuh manusia, cacing pita ini akan tumbuh di pencernaan. Sehingga cacing pita akan menyerap nutrisi yang dimiliki manusia.
Akibat dari hal ini adalah manusia jadi kehilangan sumber energi yang seharusnya didapatkan dari sumber makanan yang dimasukkan. Sering yang menjadi imbas dari hal ini adalah manusia akan kehilangan kesehatan. Bahkan penurunan berat badan.
4. Kutu dan Hewan atau Manusia
Lalu sebagai contoh dari pengertian parasitisme selanjutnya adalah antara kutu dan hewan maupun manusia. Kutu meski berukuran cukup kecil namun tergolong ke dalam parasit yang sangat merugikan. Sebab parasit sendiri mengambil sumber makanan dari inang.
Kutu akan mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah dari inang yang ditinggalinya. Tentu ini akan dilakukan secara terus menerus bahkan kutu juga akan cepat beranak Pinak. Sehingga semakin merugikan inang.
Tak hanya luka saja yang disebabkan oleh gigitan kutu yang terus menerus. Namun juga bisa membuat inang merasa tak nyaman dan juga merasa gatal. Lebih parahnya lagi inang akan mengalami gudik atau borok disebabkan banyaknya gigitan yang diterima.
5. Benalu dan Pohon Inang
Tentu akan sering melihat dalam pohon yang besar kadang sering ditemukan benalu. Benalu bukan hanya sekedar menumpang saja pada pohon besar. Namun juga mengambil nutrisi dari pohon inang yang ditumpangi.
Karena benalu terus mengambil makanan yang dimiliki oleh benalu, maka bisa membuat pohon inang mati. Namun tidak akan langsung membuat pohon inang mati. Tapi parasitisme alias benalu akan membuat pertumbuhan inang terganggu terlebih dahulu.
Atau seperti tali putri yang juga akan hidup menumpang di tumbuhan lainnya. Karena tali putri sendiri tidak bisa memproduksi makanan untuk dirinya sendiri. Sehingga agar tetap hidup tali putri akan mengambil zat makan inangnya.
Demikian adalah penjelasan mengenai pengertian parasitisme yang bisa dijadikan sebagai pengajaran. Dari kesimpulan ini, bahwa parasitisme ini merupakan organisme yang merugikan. Entah dalam bentuk hewan atau hanya sekedar tumbuhan.
Sudah dijelaskan juga mengenai dua jenis dari parasitisme yang perlu diketahui. Juga mengenai beberapa contoh yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk memperjelas pengertian yang telah dijelaskan. Sehingga bisa semakin paham.