Kalimantan Selatan merupakan salah satu lingkup wilayah di Indonesia yang menyimpan banyak misteri dan legenda menarik. Semua legenda dari Kalimantan Selatan ini tentunya masih menjadi suatu warisan yang terus diceritakan kepada keturunan sampai sekarang.
Sebenarnya, legenda-legenda ini merupakan kisah yang belum tentu tertulis secara jelas dan belum tentu benar adanya. Namun karena masyarakat sudah mempercayainya, maka cerita mengenai legenda tersebut terus berbaur dengan kehidupan masyarakat.
7 Legenda dari Kalimantan Selatan yang Harus Diketahui
Jika sedang mendalami tentang legenda dari berbagai wilayah Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Selatan, maka jangan lupakan informasi tentang legenda ini. Untuk lebih jelasnya, simak daftar dan penjelasan berikut ini:
1. Asal Mula Kampung Bajuin
Pada urutan pertama, ada legenda tentang asal mula Kampung Bajuin. Kampung ini merupakan salah satu kawasan yang ada di Kalimantan Selatan dan legendanya sangat terkenal sampai sekarang. Jadi tempat ini akan sangat melekat di pikiran masyarakat.
Dulu, Kampung Bajuin ini belum ada namanya dan hanya ditinggali oleh warga yang sangat sedikit. Warga yang tinggal tersebut berasal dari suku Baiju. Bukan hanya warga saja, ada juga kepala suku yang ikut tinggal di kawasan ini.
Sebenarnya, letak kampung ini di bawah kaki gunung Bajuin. Karena belum ada nama yang jelas, maka kepala suku Baiju mengusulkan untuk memakai nama Kampung Bajuin, mengikuti nama gunung yang berada dekat dengan wilayah tersebut.
Usulan tersebut akhirnya diterima oleh warga setempat dan akhirnya dimanfaatkan sampai sekarang. Semakin lama, masyarakat yang tinggal juga semakin banyak dan bertumbuh di wilayah tersebut. Akhirnya, kisah ini terus diingat dan dipercaya masyarakat setempat.
Baca Juga: 7 Legenda dari Jakarta dan Cerita Rakyatnya yang Terkenal
2. Misteri Pegunungan Meratus
Legenda dari Kalimantan Selatan yang kedua berasal dari Pegunungan Meratus. Jadi, pegunungan ini termasuk gugusan gunung yang sangat banyak di wilayah Kalimantan Selatan. Jika ditotal, jumlah gunung yang terdata dan terlihat adalah 99 gunung.
Namun sebenarnya, masyarakat percaya jika jumlah tersebut tidak lengkap karena ada satu gunung yang tidak kasat mata. Gunung tersebut adalah yang paling besar dengan berdiri kerajaan Maharaja Meratus di bagian puncaknya.
Bukan hanya satu kerajaan saja, dipercaya ada banyak kerajaan yang berdiri dan dianggap sebagai kerajaan ghaib. Karena dihuni oleh makhluk ghaib, jadi gunungnya juga tidak terlihat agar kerajaannya tidak terlihat dan tidak ditemukan.
Masyarakat setempat percaya jika orang-orang yang berasal dari kerajaan itu masih sering berbaur dengan masyarakat biasa. Salah satu cara untuk berbaur adalah dengan turun dari gunung dan menyamar menjadi warga biasa untuk melakukan berbagai hal.
3. Datung Ayuh dan Bambang Siwara
Selain dua jenis legenda di atas, ada juga legenda tentang dua tokoh yang penuh dengan pesan moral. Dikisahkan ada dua sosok bernama Datung Ayuh dan Bambang Siwara yang berasal dari alam lain. Dua-duanya diturunkan dari bumi dengan bekal buku.
Akhirnya dua sosok ini tinggal di wilayah Meratus bagian selatan yang bernama Batu Bintihan. Kala itu terjadi banjir besar di kawasan tersebut yang akhirnya berdampak pada dua sosok ini. Datung Ayuh berinisiatif untuk membaca buku, sedangkan Bambang Siwara memakan bukunya.
Saat banjir semakin besar, Datung membuat rakit dari hasil membaca bukunya sedangkan Bambang tidur. Datung pun bisa naik ke rakit namun Bambang hanya bisa meminta pertolongan. Namun karena kayu Datung tidak sampai ke Bambang, keduanya pun berpisah.
4. Nuin dan Datu Pujung
Jenis legenda dari Kalimantan Selatan selanjutnya adalah tentang Nuin dan Datu Pujung. Legenda yang satu ini masih berkaitan dengan Kampung Bajuin. Dulu, ada sosok bernama Nuin yang terkenal karena keahliannya mendulang emas.
Akhirnya, sosok Nuin diketahui banyak orang termasuk Datu Pujung. Sosok bernama Pujung ini mendatangi Nuin untuk belajar dan keduanya menjadi sahabat baik. Bahkan Nuin juga mempersilakan Pujung tinggal di rumahnya.
Namun suatu ketika, dua sosok ini berselisih cukup lama. Pujung pun merasa perselisihan tersebut tidak akan ada akhirnya dan akan sia-sia. Akhirnya, Pujung pergi meninggalkan Nuin dan persahabatan dua sosok ini berakhir begitu saja.
5. Legenda Saudagar Dermawan dan Telaga Alam Banyu Batuah
Diceritakan jika di wilayah Kalimantan Selatan ada saudagar yang sangat kaya. Selain kaya, saudagar ini juga baik hati dan sering membantu masyarakat miskin. Namun sayangnya, saudagar ini diuji oleh sakit anaknya yang sangat parah.
Karena sangat parah, tidak ada tabib yang bisa menyembuhkannya. Akhirnya, saudagar ini bermimpi tentang kakek yang memintanya mencari air di Pegunungan Bajuin. Saudagar ini kemudian mengutus orang dari wilayahnya untuk pergi mencari air tersebut.
Akhirnya, orang tersebut bisa menemukan air yang di maksud dan membawanya kepada saudagar. Anak saudagar tersebut bisa sembuh dan di buatlah acara syukuran serta ada imbalan. Semenjak saat itu, air di Telaga Alam banyu Batuah di anggap mujarab oleh masyarakat.
6. Legenda Halaban Mengambil Banyu Batuah
Ada juga legenda tentang Halaban yang mengambil banyu batuah. Jadi sebenarnya, legenda dari Kalimantan Selatan yang satu ini masih berkaitan dengan legenda saudagar tadi. Orang yang di minta mencari air bernama Halaban.
Saat mencari air ini, Halaban memiliki kisahnya tersendiri. Sesuai dengan syarat yang di berikan kakek dalam mimpi, Halaban harus membawa tiga syarat berbeda. Kemudian, Halaban juga harus melalui berbagai tingkatan dalam prosesnya.
Sebagai langkah terakhir, Halaban harus melepaskan ayam hitam, menanam bibit pohon, dan menaruh bunga di atas batu. Dengan demikian, Halaban akhirnya di izinkan menuju air yang di maksud. Jadi untuk mendapatkannya, ada banyak proses yang tidak mudah.
7. Awang Sukma dan Telaga Bidadari
Masyarakat percaya bahwa Telaga Bidadari yang saat ini ada di Kalimantan Selatan bukanlah telaga biasa. Ada kisah tersendiri di balik telaga yang satu ini. Kisah tersebut terjadi antara seorang bidadari dengan pria biasa bernama Awang Sukma.
Dulu, Awang Sukma sedang bermain suling di bawah pohon. Kemudian ada suara nyanyian merdu yang ternyata berasal dari telaga. Seketika Awang melihat tujuh bidadari cantik yang sedang bermain air. Tanpa pikir panjang, Awang kemudian menyembunyikan salah satu selendang.
Akhirnya, pemilik selendang itu tidak bisa kembali dan di tolong oleh Awang. Mereka akhirnya menikah dan memiliki anak. Namun seiring berjalannya waktu, bidadari sadar bahwa selendang miliknya di sembunyikan oleh Awang.
Kemudian, bidadari tersebut memilih untuk kembali ke tempatnya berasal dengan meninggalkan Awang beserta anaknya. Jika anaknya rindu kepada ibunya, maka Awang harus menggoyangkan tujuh kemiri di satu wadah. Dengan demikian, bidadari tersebut akan menjumpai anaknya.
Itulah daftar legenda dari Kalimantan Selatan beserta penjelasannya. Semua legenda yang sudah di sebutkan tentunya memiliki tempat tersendiri di kehidupan masyarakat. Jadi setiap seluk-beluknya tidak bisa di sepelekan begitu saja.
Apabila ingin mendalami semua legenda dari wilayah ini, maka pastikan untuk tidak menyepelekan satu pun daftarnya. Semua legenda tersebut akan lebih menarik karena tidak akan di temukan di wilayah lain di lingkup negara Indonesia.