Pada saat mempelajari suatu bahasa, membedah kata berdasarkan ilmu linguistik adalah hal yang biasa. Hal ini juga berlaku ketika kamu belajar bahasa Inggris. Di dalam tatanan grammar atau tata bahasa, kamu akan menemukan banyak jenis kata, misalnya seperti present participle dan past participle.
Bagi kamu yang belum tahu, participle adalah bentuk kata kerja yang memiliki suffix atau akhiran. Dalam bahasa Indonesia, kamu akan mengenal istilah tersebut sebagai kata kerja turunan. Secara garis besar, ada dua jenis bentuk ini yang akan sering kamu temukan. Hal itu tergantung pada waktu kejadian.
Pada dasarnya, materi present participle dan past participle akan sangat penting untuk kamu pelajari. Sehingga, kamu perlu menyimak penjelasan berikut ini!
Definisi Present Participle dan Past Participle
Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, perlu kamu ketahui jika dasar dari bentuk kata present participle dan past participle adalah verba. Hanya saja, di akhir kata kerja tersebut, ada akhiran yang membuat fungsinya berubah. Pada umumnya, akhiran tersebut berupa -ing dan juga -ed.
Namun, perlu kamu catat jika tidak semua suffix yang digunakan adalah -ing dan -ed. Tidak jarang, kamu juga akan memakai suffix lain, seperti -t, -n, dan –en. Lalu, ada banyak juga verba irregular yang memiliki bentuk partisip yang berbeda dengan suffix pada umumnya. Padahal, maksudnya masih tetap sama.
Baca juga : Verb Ing: Pengertian, Contoh, dan Aturan Penggunaan dalam Kalimat
Lalu, sebenarnya apa perbedaan present dan past participle? Agar kamu lebih paham, simak penjelasan tentang perbedaan antara keduanya berikut!
Fungsi Present Participle
Mungkin, banyak dari kamu yang ingin tahu tentang apa itu present participle dan contohnya. Secara garis besar, bentuk yang satu ini memakai kata -ing sebagai suffix. Karena ada penambahan akhiran atau sufiks, fungsi dari kata kerja tersebut pun secara otomatis akan bergeser.
Misalnya verba “eat” yang biasanya kamu gunakan untuk membentuk kalimat simple present tense. Setelah penambahan sufiks -ing, maka secara otomatis bentuknya sudah bukan simple present tense lagi. Lalu, perlu kamu tahu jika bukan hanya bentuk tenses saja yang bisa berubah, namun juga jenis katanya.
Lalu, sebenarnya present participle kapan digunakan? Secara garis besar, kamu dapat memakai modus partisip ini ketika akan menjelaskan tiga hal. Berikut adalah penjelasan yang lebih lengkapnya!
1. Berfungsi sebagai Verba
Seperti apa yang sudah dijelaskan, bentuk awal dari modus partisip sebelum penambahan sufiks -ing adalah verba. Kemudian, setelah kamu menambahkan akhiran, kata tersebut tetap bisa berbentuk verba. Hanya saja, verba tersebut akan menunjukan kata kerja yang memang berkelanjutan.
Salah satu contoh present participle adalah kata playing. Ketika kamu memakai kata “She play violin”, maka dia sedang memainkan biola saat ini saja. Namun, jika kamu menambahkan sufiks -ing hingga menjadi “She playing violin”, maka aktivitas tersebut sudah berlangsung dari dulu hingga sekarang.
Misalnya, pada contoh kalimat present participle berikut!
- Hendra Setiawan has been playing badminton in International matches for more than 20 years. (Hendra Setiawan sudah bermain bulu tangkis dalam pertandingan Internasional selama lebih dari 20 tahun.)
- Alan is studying hard so he can pass the exam. (Alan sedang belajar keras agar bisa lulus ujian.)
Kata playing dan studying di atas, masih berfungsi sebagai kata kerja atau verba. Hanya saja, aktivitas bermain dan belajar tersebut tidak hanya terjadi satu kali, namun hal itu berlangsung secara berkelanjutan. Sehingga jelas, bentuknya sudah bukan lagi merupakan simple present tense.
Namun, contoh kalimat present participle beserta artinya di atas sudah berubah bentuk menjadi tenses continuously. Seperti kedua contoh tersebut yang termasuk ke dalam perfect continuous tense.
2. Berfungsi sebagai Nomina
Selain mengubah tenses dalam tata bahasa, penambahan sufiks -ing juga dapat mengubah jenis kata. Misalnya seperti kata “swim” yang berfungsi sebagai verba. Dengan sufiks -ing, kata tersebut pun akan berubah menjadi kata “swimming”, yang fungsinya bisa berubah menjadi noun atau kata benda.
Mungkin, kamu juga mengenal kata verba yang berubah menjadi nomina ini sebagai gerund di dalam bahasa Inggris. Supaya kamu tidak bingung, kamu dapat menyimak beberapa contoh kalimat present participle as noun berikut!
- Jason buys new running shoes, and the design is so good. (Jason membeli sepatu lari baru, dan desainnya sangat bagus.)
- I love reading, it’s my hobby. (Aku suka membaca, itu adalah hobiku.)
Mungkin, kamu sudah menyadari jika kata running dan reading di atas, tidak berfungsi sebagai aktivitas yang dikerjakan oleh subjek. Namun, kedua kata tersebut berfungsi sebagai noun atau kata benda. Kata running shoes adalah hal yang dibeli subjek. Sedangkan reading adalah hobi si subjek.
3. Berfungsi sebagai Adjektiva
Kemudian, verba yang sudah diberi sufiks -ing juga dapat berubah menjadi adjektiva atau kata sifat. Sehingga, pada umumnya present participle as adjective akan berada tepat setelah noun. Hanya saja, di beberapa kasus lain, kata sifat tersebut selalu ada tepat di samping kata to be.
Pastinya, fungsi modus partisip jenis ini adalah untuk memberikan keterangan atau sifat tambahan untuk suatu nomina. Misalnya kata “annoy” yang merupakan verba atau kata kerja. Namun, jika kata tersebut ditambah -ing menjadi “annoying” fungsinya bisa saja berubah menjadi adjective.
Di bawah ini adalah beberapa contoh kalimatnya agar kamu bisa paham dengan lebih mudah!
- This concert is amazing, I really don’t want it to end. (Konser ini sangat luar biasa, aku benar-benar tidak ingin ini selesai.)
- Amanda is such an irritating person. No wonder people hate her. (Amanda adalah orang yang menyebalkan, tidak heran banyak orang yang benci dia.)
Pada kedua kalimat tersebut, kata amazing dan irritating tidak bertindak sebagai kata kerja. Hal ini karena kedua kata tersebut tidak menggambarkan aktivitas, namun menggambarkan sifat. Itu membuat fungsi dari kedua kata tersebut bergeser menjadi kata sifat atau adjective.
Fungsi Past Participle
Tidak hanya present participle saja, kamu pun harus memahami bentuk participle yang lain, yaitu past participle. Berbeda dengan bentuk present, di bentuk past, kamu akan bertemu dengan sufiks -ed, -t, -n, -en, dan bentuk irregular.
Pada umumnya, past participle digunakan untuk membentuk perfect tense atau untuk membentuk kalimat pasif. Tidak jarang, kamu juga akan memakainya untuk mengubah kata kerja menjadi kata sifat. Agar semakin jelas, perhatikan penjelasan tentang fungsi dari modus partisip tersebut di bawah ini!
1. Berfungsi sebagai Verba
Seperti apa yang sudah kamu ketahui, di bentuk dasar yang belum memiliki sufiks, kata tersebut pasti akan berbentuk verba 1. Misalnya seperti kata drink, eat, play, dan lain sebagainya.
Namun, jika kamu ingin mengubahnya ke dalam bentuk participle, kamu dapat memakai verb 3. Itu adalah rumus past participle yang perlu kamu catat. Kuncinya adalah penggunaan verb 3, seperti drunk, eaten, played, dan lain-lain.
Salah satu fungsinya adalah untuk menggambarkan suatu hal yang terjadi di masa lampau. Hal itu bisa masih berlangsung hingga saat ini (present perfect tense) atau yang sudah selesai (past perfect tense).
Selain itu, kamu juga dapat memakai modus partisip sebagai verb untuk aktivitas yang kamu prediksi akan atau sudah terjadi di masa yang akan datang (future perfect tense). Atau, suatu hal di masa lampau yang kamu harapkan akan kamu lakukan di masa depan (past future perfect tense).
Berikut contoh kalimatnya!
- I have already eaten this morning, so I’m not hungry yet. (Aku sudah makan tadi pagi, jadi aku masih belum lapar.)
- We should have watched a comedy film because the romantic one was definitely boring. (Kita seharusnya menonton film komedi, karena yang romantis benar-benar membosankan.)
Dari kedua contoh kalimat di atas, kata eaten dan watched digunakan dalam bentuk perfect tenses. Ciri yang paling menonjol adalah penggunaan kata have. Namun, jika subjeknya adalah orang ketiga tunggal, maka kamu harus memakai kata has.
2. Berfungsi sebagai Pembentuk Kalimat Pasif
Selanjutnya, kamu juga akan sering memakai modus participle untuk membuat kalimat pasif atau passive voice. Sehingga, fungsi dari kata kerja tersebut bukanlah sebagai pekerjaan yang subjek kerjakan. Namun, fungsinya berubah menjadi suatu pekerjaan yang mengerjai subjek dalam kalimat.
Agar kamu lebih cepat paham, simaklah contoh kalimat aktif berikut ini!
- My mother cooks lasagna for dinner. (Ibuku memasak lasagna untuk makan malam.)
- Ari is the one who opens the windows. (Ari adalah orang yang membuka jendela.)
Sedangkan, contoh kalimat past participle beserta artinya untuk membentuk passive voice adalah sebagai berikut!
- The lasagna for dinner is cooked by my mother. (Lasagna untuk makan malam dimasak oleh ibuku.)
- The windows were opened by Ari. (Jendela itu dibuka oleh Ari.)
Dari kedua contoh kalimat di atas, kamu dapat menyimpulkan jika kata cooked dan opened tidak berfungsi sebagai aktivitas yang subjek lakukan. Hal ini karena subjek dalam kalimat di atas adalah kata lasagna dan windows. Sehingga, jelas jika verba mengerjai subjek dan bukan subjek mengerjakan verba.
Lalu, supaya kamu dapat membuat passive voice, selain memakai modus partisip, kamu juga akan sering memakai kata by. Kemudian, kamu juga akan sering menemukan kata was dan were sebelum verba atau kata kerja.
3. Berfungsi sebagai Adjektiva
Berikutnya, ada juga past participle as adjective yang perlu kamu ketahui. Sama seperti namanya, sufiks di sini akan mengubah jenis kata, dari verb menjadi adjective. Pada umumnya, kata sifat tersebut berfungsi untuk menggambarkan keadaan si subjek. Misalnya seperti beberapa contoh berikut!
- I’m bored, can we watch another film? (Aku merasa bosan, bisakah kita menonton film lainnya?)
- Tata bought a used car because the new one was too expensive for her. (Tata membeli mobil bekas, karena mobil baru terlalu mahal untuknya.)
Baca juga : Participle Adjective: Pengertian dan Contoh Present Participle & Past Participle
Kata bored dan used di dalam kalimat di atas, jelas tidak berfungsi sebagai kata kerja. Namun, keduanya adalah adjektiva atau kata sifat yang memang bertugas untuk memberikan keterangan pada noun. Kata bored memberi keterangan pada kata I’m dan kata used memberi keterangan pada kata car.
Itulah penjelasan lengkap tentang present participle dan past participle, serta perbedaan di antara keduanya.