Struktur Organisasi Sekolah dan Tanggung Jawabnya

struktur organisasi sekolah

Sekolah merupakan tempat yang berperan melakukan pengelolaan sekaligus penyelenggaraan pendidikan. Supaya berjalan dengan baik, maka terdapat struktur organisasi sekolah guna mengatur semua hal terkait kegiatan belajar mengajar. Keberadaan struktur juga memberikan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing petugas sekolah.

Struktur Organisasi Sekolah dan Tanggung Jawabnya Secara Lengkap

Struktur organisasi yang ada di sekolah tidak hanya terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru saja. Tapi ada juga pembagian bidang lain yang memegang tugas penting. Semuanya bertujuan untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar. Berikut rincian struktur organisasi sekolah beserta tanggung jawabnya:

1. Kepala Sekolah

Tingkatan pertama di struktur organisasi yang terdapat di sekolah yaitu kepsek (kepala sekolah). Sebagai pemimpin, tanggung jawab kepsek penuh terhadap seluruh kegiatan. Beberapa tugas dari kepala sekolah yaitu:

  • Edukator: melaksanakan kegiatan pembelajaran secara efisien dan efektif, serta mengawasinya.
  • Administrator: menyelenggarakan seluruh aktivitas terkait administrasi. Termasuk juga terkait keuangan, kurikulum, kesiswaan, serta perlengkapan. 
  • Manajer: menyusun program kerja di sekolah.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, seorang kepala sekolah tidaklah sendiri. Jika ada hal mendesak, kepsek bisa mendelegasikan tugasnya kepada wakil kepala sekolah. Tujuannya yaitu memastikan bahwa semua kegiatan pembelajaran berjalan lancar.

2. Wakil Kepala Sekolah 

Struktur organisasi sekolah yang kedua ditempati oleh wakil kepala sekolah. Biasanya tidak hanya satu orang. Tapi ada empat orang wakasek yang sama-sama membantu tugas dari kepala.

Tidak jauh berbeda dengan kepala sekolah, wakasek juga diberi tugas untuk ikut menyusun program sekolah. Tanggung jawabnya yang lain yaitu membuat perencanaan dari kegiatan sekolah. Jadi bersama kepsek menciptakan pelaksanaan aktivitas belajar mengajar yang efektif. 

Wakil kepala sekolah pun mempunyai peran dalam hal pengkoordinasian dan pengorganisasian. Wakasek juga bertugas untuk mengumpulkan data-data lalu mengidentifikasinya. Terakhir, menyusun laporan agar ditinjau kepala sekolah.

3. Kurikulum 

Posisi yang juga bertanggung jawab terhadap semua kegiatan belajar mengajar adalah kurikulum. Apalagi bagian tersebut diberi tugas untuk membuat jadwal pelajaran dan mengevaluasinya. Seluruh aktivitas pembelajaran dikelola oleh bagian kurikulum.

Pelaksanaan ujian, baik ujian nasional dan akhir semester bisa berjalan lancar berkat adanya kurikulum dalam struktur organisasi. Tugas masing-masing guru juga lebih jelas dan tertata karena sudah diatur oleh bagian ini. Jadi bisa dipastikan perannya sangat penting di sekolah.

Mengenai kriteria kenaikan kelas, kurikulum ditugaskan untuk membuatnya sesuai ketentuan. Hal ini berfungsi agar tidak terjadi kesalahan dan ketimbang. Tapi di samping tugas-tugas tersebut, kurikulum juga bertanggung jawab atas kegiatan ekstrakurikuler.

4. Kesiswaan 

Bagian selanjutnya yang tidak boleh dihilangkan dari struktur organisasi sekolah adalah kesiswaan. Tugasnya sangat krusial karena berkaitan langsung dengan urusan para siswa. Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, kesiswaan diberi beberapa tanggung jawab. 

Jika ada Organisasi Siswa Intra Sekolah, maka yang berperan sebagai pembina dan pemberi pengarahan adalah kesiswaan. Bidang ini juga mengurusi absensi. Bahkan pelanggaran siswa tidak luput dari perhatiannya.

Bidang kesiswaan ternyata memiliki tugas lain yang lebih krusial, yakni memberikan penilaian atas kegiatan siswa ketika di luar sekolah. Fungsi selanjutnya adalah melakukan sekaligus membina program 7K. Termasuk juga tanggung jawabnya yaitu mengadakan cerdas cermat di lingkungan sekolah.

5. Guru Mata Pelajaran

Sebagai pemberi pelajaran, guru menempati posisi krusial dalam struktur organisasi. Gurulah yang akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan berhadapan langsung dengan peserta didik. Selain itu, guru pula yang bertugas mengadakan ulangan, hingga memberikan penilaian terhadap siswa. 

Sebelum memulai pembelajaran, guru ditugaskan untuk mengisi daftar presensi. Secara berkala, guru mata pelajaran diharuskan membuat catatan terkait kemajuan hasil belajar muridnya. Untuk mendukung kegiatan tersebut, guru diperkenankan membuat alat peraga ketika menyampaikan materi.

6. Wali Kelas

Berikutnya adalah wali kelas yang juga ada di dalam struktur organisasi sekolah. Umumnya posisi wali kelas dipegang oleh guru mata pelajaran. Hanya saja satu guru ditunjuk dan ditugaskan secara khusus di kelas tertentu.

Sebagai wali kelas, posisi ini memiliki kendali untuk mengelola kelas. Termasuk juga soal administrasi, seperti papan dan buku absensi, tata tertib, dan daftar pelajaran. Biasanya wali kelas mempunyai kedekatan emosional dengan muridnya.

Saat akhir pembelajaran, wali kelas bertugas untuk mengumpulkan nilai dan menuliskannya di buku laporan. Setelah itu, bertanggung jawab pula menyampaikan hasilnya kepada wali murid. Wali kelas juga diharuskan memberikan catatan khusus mengenai siswa. 

7. Bimbingan Konseling 

Dalam struktur organisasi yang terdapat di sekolah, ada satu posisi yang juga berkaitan langsung dengan siswa, yakni bimbingan konseling. Bidang ini berperan penting untuk menyusun dan merencanakan program bimbingan konseling. Tujuannya yaitu mengetahui permasalahan setiap siswa.

Bagian bimbingan konseling harus rutin berkoordinasi dengan setiap wali kelas. Jika ada peserta didik yang memiliki masalah bisa segera sekolah ketahui. Lalu langkah selanjutnya melakukan pendekatan dan memberikan solusi atas kendala belajar tersebut. 

Tanpa disadari, bimbingan konseling memegang kendali untuk meningkatkan prestasi siswa. Jika para murid terbebas dari beban masalah, otomatis bisa fokus belajar. Bagian BK juga bertugas melakukan komunikasi dan memberikan saran pendidikan selanjutnya yang sesuai karakter siswa.

8. Tata Usaha

Apa tugas dari tata usaha? Dalam struktur organisasi, bagian tersebut juga berperan krusial. Tanggung jawabnya adalah menyusun program kerja TU dan membagi tugas dari masing-masing pegawai tata usaha.

Bagian ini juga memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan sekolah. Jadi biasanya para siswa melakukan pembayaran ke kantor tata usaha. Guna mendukung kegiatan belajar, TU bertugas pula memastikan peralatan tersedia, seperti spidol beserta tintanya.

9. Pustakawan

Kegiatan di sekolah bisa berjalan semestinya karena pihak yang mendapat tanggung jawab mengatur dan mengontrol. Termasuk juga untuk wilayah perpustakaan. Ruang tersebut diamanahkan kepada pustakawan yang masuk dalam struktur organisasi sekolah.

Sebagai pemegang kendali, pustakawan memiliki tugas untuk menyusun dan menginformasikan tata tertib selama berada di perpustakaan. Aturan tersebut harus kita pastikan sampai kepada siswa yang masuk ke ruang tersebut. Entah dengan cara sosialisasi atau memasangnya. 

Tugas lain dari pustakawan adalah membuat rencana mengenai pengadaan buku-buku untuk perpustakaan dan daftar pustaka. Pustakawan juga harus memastikan buku tersimpan, terpelihara, dan memperbaiki jika kondisinya rusak.

10. Laboratorium

Selanjutnya yaitu struktur organisasi untuk bagian laboratorium. Sama seperti pustakawan, tugasnya yaitu membuat tata tertib bagi siswa yang masuk ke ruang laboratorium. Terlebih soal penggunaan alat-alat yang ada di dalamnya.

Petugas laboratorium secara rutin mencatat bahan dan menyusun rencana pengadaan. Peralatan yang ada di laboratorium harus kita simpan dan tempatkan di ruang khusus. Tugas lainnya yaitu melakukan pemeliharaan alat-alat. 

11. Hubungan Masyarakat

Struktur organisasi terakhir yang bertugas menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar sekolah adalah Humas. Tujuannya adalah menyukseskan acara dan kegiatan sekolah. Beberapa tanggung jawab Humas yaitu:

  • Mengatur hubungan dengan komite.
  • Mengadakan bakti sosial dan pameran hasil siswa.
  • Mengadakan karyawisata.

Itulah rincian struktur organisasi sekolah yang memiliki peran penting. Setiap bagian memiliki tanggung jawab dan tugas yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu, masing-masing saling terintegrasi agar semua tugas terlaksana dengan baik.

 Baca Juga: Biaya Sekolah Pramugara dan Pramugari Secara Lengkap