Contoh beriman kepada rasul adalah salah satu contoh pengamalan dari 6 rukun iman. Setiap muslim diwajibkan mempercayai keberadaan Rasul.
Para rasul adalah teladan. Allah menciptakan Rasul sebagai pembawa kebenaran. Kehadirannya tak lain untuk mengubah kegelapan di suatu zaman, dan menyempurnakan akhlak-akhlak umatnya agar menjadi lebih beradab.
Tidak beriman kepada Rasul berarti tidak beriman pula kepada Allah Swt. Percuma saja jika mengimani keberadaan Allah, tapi tidak mau mengimani rasul-rasul-Nya.
Dalam Islam telah dijelaskan bahwa jika seorang muslim beriman kepada rasul, maka akan diwujudkan dengan sikap dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang benar-benar mengimani rasul-rasul Allah, pasti tahu bagaimana menghargai hidup.
Pengertian Rasul
Rasul merupakan seseorang yang diberikan wahyu atau petunjuk dari Allah Swt berupa syari’at Islam. Datangnya syariat tersebut nantinya akan disampaikan kepada umatnya untuk diamalkan.
Setiap rasul bisa dikatakan sebagai nabi, tapi nabi belum tentu bisa disebut rasul. Perbedaan keduanya terletak pada tugas yang dijalani. Rasul harus menyampaikan wahyu kepada umatnya, sementara nabi hanya menggunakan wahyu tersebut untuk dirinya sendiri.
Sebenarnya banyak sekali jumlah nabi yang diciptakan oleh Allah Swt. Berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, jumlah nabi ada 124.000. Terdapat pula hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Salah seorang sahabat Rasulullah yakni Abu Dzar pernah bertanya tentang jumlah rasul Allah. Lantas Rasulullah menjawab 313. Namun dari jumlah tersebut, hanya terdapat 25 rasul yang harus diimani.
Selain menyampaikan ajaran ajaran Islam, Rasul juga memiliki tugas lain yang tak kalah penting. Membawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, serta memberi peringatan kepada orang-orang kafir adalah hal yang tidak pernah luput dari pengajaran rasul.
Rasul juga bertugas sebagai hujjah bagi manusia, yakni landasan dalam mengambil berbagai tindakan. Sebab setiap perbuatan, perkataan, dan ketetapan dari rasul merupakan sunnah.
Hukum-hukum Allah berupa perintah dan larangan pun tidak boleh dilanggar oleh umat Islam. Pelaksanaan perintah dari Allah termasuk sudah mengamalkan contoh beriman kepada Rasul. Begitupun dengan meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Tak bisa dipungkiri, sebagai manusia biasa yang dikaruniai akal dan nafsu, terkadang bisa terjerumus ke hal-hal buruk. Itulah pentingnya keimanan terhadap adanya rasul-rasul ciptaan Allah, agar lebih bisa mengendalikan nafsu serta mengedepankan akal sehat.
5 Cara Beriman kepada Rasul
Beriman berarti memantapkan hati, serta percaya sepenuhnya. Beriman kepada rasul akan menjadikan seorang muslim meningkatkan ketakwaannya kepada Allah. Sebab benar-benar dapat mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh rasul.
Kurangnya iman menjadikan seseorang sulit untuk melaksanakan perintah dari Allah, padahal sebagai pemeluk agama Islam, hendaknya beribadah dengan taat, serta memperbaiki hubungan baik dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
Contoh beriman kepada Rasul juga dapat diawali dengan mudah. Dari sifat-sifat di atas, maka umat Islam dapat menjadikannya sebagai cara untuk mengimani adanya rasul, serta melakukan dengan sungguh-sungguh tanpa keraguan. Adapun cara-caranya sebagai berikut.
1. Beriman kepada Semua Rasul
Sebab kewajiban, tidak mempercayai seorang rasul saja berarti tidak mempercayai semua rasul. Seperti kaum Nabi Nuh yang membangkang ajarannya, maka tindakan itu dianggap oleh Allah sebagai pengingkaran terhadap rasul-rasul yang telah menyebarkan risalah Islam.
Begitupun dengan kaum ‘Add yang mendustakan Nabi Hud As dan kaum Nabi Luth yang tidak pernah mau menerima ajarannya. Sebab Beriman kepada semua rasul adalah kewajiban yang tidak dapat ditawar.
2. Beriman pada Ajaran Rasul
Beriman pada rasul dapat ditunjukkan dengan mempercayai ajaran yang disebarkannya. Ajaran tersebut adalah agama yang berperan sebagai penuntun seseorang dalam melaksanakan berbagai aspek kehidupan.
Ajaran rasul merupakan petunjuk dari Allah Swt yang tidak mungkin melenceng. Dalam agama Islam segalanya telah diatur sedemikian rupa untuk kebaikan umat muslim.
Rasul juga diutus untuk tujuan menegakkan ilmu tauhid. Sebuah ilmu yang mengajarkan perihal sifat keesaan Allah, di mana Allah adalah Tuhan yang Maha Satu. Hanya Allah satu-satunya Dzat yang paling sempurna.
Memperkuat ilmu tauhid sama halnya dengan mengimani ajaran yang disebarkan oleh para rasul. Ilmu tersebut berperan sebagai dasar pedoman agama islam yang dapat memperdalam aqidah-aqidah melalui aturan dan dalil-dalil yang jelas.
3. Bershalawat
Sebagai bentuk kecintaan kepada rasul, maka membaca shalawat adalah salah satunya. Orang yang beriman, pasti tidak akan melupakan untuk mendoakan para nabi dan rasul.
Shalawat juga sebagai bentuk penghormatan kepada rasul, khususnya Nabi Muhammad Saw. Allah beserta malaikat-malaikat-Nya pun bershalawat kepada rasul, seperti yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat ke-56. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan rasul begitu mulia.
4. Rajin Membaca Al-Qur’an
Rasulullah sangat menyukai umatnya yang selalu membaca Al-Qur’an. Hal ini juga berlaku untuk umat terdahulu sebelum diturunkannya Al-Qur’an. Rasul-rasul terdahulu pun sangat senang jika kitab suci yang diturunkan oleh Allah dibaca dan dipelajari oleh umatnya.
Kitab suci merupakan wahyu dari Allah yang didalamnya berisi petunjuk dan ajaran Islam. Dengan membaca dan mempelajarinya, maka umat muslim akan mendapatkan solusi dari segala permasalahan hidup.
Selain sebagai cara beriman kepada rasul, membaca Al-Qur’an merupakan ladang pahala. Dalam sebuah hadist yang disampaikan oleh Abdullah bin Mas’ud yang berisi tentang pahala membaca Al-Qur’an, yakni diganjar dengan 10 kali lipat di setiap hurufnya.
5. Mengikuti Kebiasaan dan Akhlak Rasul Sehari-hari
Selain cara diatas, adapun contoh beriman kepada rasul yang bisa diterapkan pada kehidupan sehari-sehari. Contoh-contoh berikut juga sebagai bentuk spesifik dari cara-cara di atas yang dapat diamalkan serta diajarkan kepada anak cucu.
- Berbuat jujur di setiap tindakan
- Berkata baik, serta menyampaikan kebenaran kepada siapa pun. Jika tidak dapat berkata baik, maka memilih diam adalah keputusan yang tepat.
- Dapat dipercaya dengan melaksanakan perintah dari orang tua, amanah dari guru maupun orang lain.
- Berjuang menegakkan kebenaran serta mencapai kesuksesan yang diridhai Allah Swt.
- Gemar menuntut ilmu untuk meningkatkan kualitas hidup.
- Tidak suka ingkar janji.
- Meneladani sifat-sifat mulia rasul
- Taat beribadah, dan melaksanakannya seperti yang diajarkan oleh rasul
- Suka membaca sejarah-sejarah kehidupan serta perjuangan rasul, agar dapat mengambil pelajaran di dalamnya.
Sebanyak 9 contoh beriman kepada rasul di atas bisa dipelajari dan dipraktekkan secara pelan-pelan. Jangan lupa juga melaksanakannya dengan penuh keikhlasan.
Seperti yang dijelaskan bahwa rasul ada lebih dari 25, tapi yang harus diimani hanya sejumlah itu. Meskipun Nabi Muhammad adalah rasul terakhir yang ajarannya masih utuh hingga sekarang, tapi mengimani rasul-rasul terdahulu juga suatu kewajiban.
Rasul merupakan orang-orang pilihan, jadi Allah Swt tidak akan memilih sembarang orang untuk bertugas menyampaikan wahyu-Nya. Rasul juga sebagai pemimpin umat yang setiap tindakannya dapat dijadikan dasar dalam menata hati dan mengambil sikap.
Demikianlah contoh beriman kepada rasul beserta penjelasan-penjelasan yang berkaitan. Semoga setelah membaca artikel ini, keimanan akan semakin bertambah serta hati akan tergerak untuk lebih memperbaiki diri dengan mengamalkan ajaran-ajarannya.