Sekolah sebagai tempat dimana orang akan mendapat ilmu. Di Indonesia, seseorang akan dituntut untuk belajar dari usia dini, seperti anak-anak di sekolah dasar. Dengan begitu, Pendidikan berupaya menciptakan sekolah ramah anak dengan harapan akan lebih aman, sehat serta menyenangkan bagi anak sekolah. Untuk lebih jelasnya berikut mengenai SRA tersebut:
Pengertian dan Konsep Sekolah Ramah Anak (SRA)
Pendidikan sekarang mengupayakan adanya sekolah yang lebih aman untuk anak-anak dalam menuntut ilmu, seperti adanya SRA ini. Untuk pengertiannya, SRA merupakan satuan Pendidikan baik informal, formal dan nonformal yang bersih, sehat dan aman. Di dalamnya akan memuat mengenai budaya lingkungan hidup, peduli, mampu menghargai dan menjamin hak anak.
Selain itu, juga adanya perlindungan terhadap anak dari diskriminasi, kekerasan dan perlakuan yang salah lainnya. Dalam pengajarannya, akan memberikan partisipasi anak pada pembelajaran, pengawasan, perencanaan, kebijakan serta mekanisme pengaduan. Konsep SRA sendiri sebagai wujud dari program bersih, sehat, aman, peduli dan berbudaya dalam Pendidikan. Berbagai perlindungan dan hak anak juga termuat.
Prinsip Sekolah Ramah Anak
Dalam upaya mengembangkan suatu Pendidikan dalam sekolah tentu terdapat suatu prinsip. Hal tersebut juga seperti yang ada di SRA. Dimana, SRA dalam pembentukan dan pengembangannya didasarkan beberapa prinsip yakni, berikut:
1. Prinsip Non Diskriminasi
SRA akan menjamin kesempatan tiap anak didik supaya bisa menikmati haknya dalam berpendidikan. Pada pelaksanaannya tidak akan ada lagi diskriminasi mengenai berbagai hal dalam dunia Pendidikan. Misalnya seperti disabilitas, suku bangsa, gender, agama sampai latar belakang orang tua. Dengan begitu, akan lebih aman, menyenangkan dan sehat bagi anak.
2. Kepentingan Favorit Untuk Anak
Prinsip berikutnya dari SRA adalah senantiasa akan mempertimbangkan berbagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan. Dimana, keputusan serta Tindakan tersebut diambil oleh penyelenggara dan pengelola Pendidikan. Pertimbangan untuk pengambilan keputusan berkaitan dengan anak didik.
3. Penghormatan atas pandangan anak
Setiap anak sekolah, tentu seharusnya akan mudah dalam berekspresi dan menyampaikan pandangannya dengan mudah dan baik. Mengenai hal ini, sekolah ramah anak berprinsip untuk menghormati setiap hak anak dalam berekspresi mengenai pandangannya terhadap segala hal. Nantinya hal tersebut juga akan mempengaruhi anak didik dalam lingkungan sekolah, supaya lebih baik.
4. Kelangsungan Hidup dan Perkembangan
Dalam kehidupan tentunya tidak terlepas dari lingkungan yang akan mempengaruhi seseorang. SRA mengupayakan dalam lingkungan yang menghormati atas martabat anak. Tidak hanya itu, SRA juga menjamin integritas dan juga pengembangan holistic pada anak didik.
5. Pengelolaan baik
Pada satuan Pendidikan tentu tidak hanya sekedar guru dengan anak didik saja. Lebih dari itu, ada banyak hal dan nilai, kenyamanan serta lainnya yang perlu diperhatikan. Disini SRA menjamin akuntabilitas, keterbukaan informasi, transparansi, partisipasi serta supremasi hukum dalam Pendidikan.
Komponen Sekolah Ramah Anak
Dalam penerapan SRA ini, terdapat beberapa komponen sebagai rujukan. Komponen tersebut, tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan standar yang ada. Adapun berikut beberapa komponen penting tersebut:
1. Kebijakan SRA
Komponen pertama ada kebijakan sekolah ramah anak. Dimana komponen ini merupakan komitmen daerah serta sekolah dalam upaya mewujudkan sekolah tersebut dengan aman. Kebijakan ini ditunjukan pada bentuk deklarasi. Pada intinya, komponen yang satu ini dalam penerapannya akan merujuk pada kebijakan anti kekerasan kepada anak didik.
Berbagai upaya untuk melindungi anak dari hal menyimpang dan pengajaran yang tidak sesuai nilai moral. Selain itu, juga menjaga anak didik untuk tidak putus sekolah. Ada beberapa komitmen dan pemantauan lainnya dalam kebijakan SRA.
2. Partisipasi anak
Komponen penting dalam suatu sekolah tentu berkaitan dengan partisipasi anak didik. Dalam SRA terdapat komponen partisipasi anak yang di dalamnya memuat berbagai hal keaktifan partisipasi anak. Dalam hal ini, anak didik akan terlibat dalam kegiatan perencanaan, saat pelaksanaan hingga evaluasi.
Disini, anak didik akan menjadi pengawal dari SRA serta pendidik sebaya. Selain itu, ada beberapa lagi yang terkandung dalam partisipasi anak yang akan membuat anak tetap terlibat dalam Pendidikan tersebut. Dengan begitu, anak didik akan aktif dan dapat mewujudkan SRA yang baik untuk anak.
3. Proses pembelajaran yang ramah kepada anak
SRA akan menciptakan suatu proses dalam belajar serta mengajar yang aman dan menyenangkan bagi anak didik. Terdapat pula, proses disiplin yang perlu dilakukan semua anak didik dengan baik. Namun, tanpa harus adanya kekerasan dan merendahkan martabat dari anak didik tersebut.
4. Tenaga Kependidikan dan Pendidik yang Terlatih
Dalam pelaksanaannya, tentu harus terdapat tenaga pendidik yang terlatih dan profesional. Dalam hal ini, tenaga pendidik tersebut memang yang sudah terlatih mengenai hak-hak anak serta SRA tersebut. Dengan begitu, akan mudah dalam mewujudkan sekolah ramah anak atau SRA dengan baik.
5. Sarana dan Prasarana SRA
Kemudian, komponen penting lainnya adalah terkait dengan sarana serta prasarana yang digunakan dalam proses belajar. Terdapat beberapa persyaratan yang harus terpenuhi kaitannya dengan hal tersebut. Seperti, persyaratan keselamatan, keamanan, kemudahan, dan Kesehatan. Selain itu, ada berbagai hal yang harus ada untuk mewujudkan SRA yang aman dan nyaman.
6. Partisipasi Orang tua atau wali, dunia usaha, alumni, pemangku kepentingan, Lembaga masyarakat dan lainnya
Pelaksanaan SRA ini tentunya perlu melibatkan beberapa elemen penting seperti orang tua dan lainnya. Hal tersebut untuk mendukung program sekolah yang ramah terhadap anak didik. Dukungan, tersebut bisa dengan memberikan ide atau saran untuk lebih baik lagi dalam pelaksanaan SRA.
Tujuan Sekolah Ramah Anak
Pembentukan serta pengembangan SRA atau sekolah ramah anak memiliki beberapa tujuan yang mendasari. Tujuan tersebutlah yang menjadi hal penting dalam pelaksanaan SRA tersebut dengan baik. Adapun berikut, beberapa tujuan tersebut.
- Dapat mewujudkan sekolah yang sehat, aman serta menyenangkan bagi anak didik saat pelaksanaan. Selain itu, SRA akan melindungi dan membebaskan anak didik dari tindak kekerasan. Baik pada sesama anak didik ataupun kekerasan dari tenaga pendidik dan pendidik lainnya.
- Dapat membentuk perilaku para pendidik serta tenaga kependidikan yang memiliki perspektif terhadap anak dengan baik. Di mana, mereka akan lebih menghargai, memahami dan menghormati setiap hak anak didik dalam belajar dengan aman.
- Dapat meningkatkan partisipasi anak didik dalam dunia Pendidikan mereka. Dalam hal ini, anak didik akan terlibat aktif dalam proses belajar serta pengambilan keputusan sekolah. Di mana, ketika pengambilan keputusan tersebut, anak didik akan dilibatkan secara aktif dari ulai perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tentunya, hal tersebut sebagai upaya untuk menciptakan sekolah yang sehat dan nyaman.
SRA atau kepanjangan dari sekolah ramah anak ini memang memiliki nilai-nilai yang baik bagi anak didik. Seperti yang sudah kita paparkan dalam teks di atas mengenai berbagai hal tentang SRA.
Di mana, terdapat lima prinsip, serta enam komponen penting dalam pelaksanaan SRA. Pastinya, dalam pelaksanaan tersebut berdasarkan konsep serta tujuan yang kuat.
Baca Juga: OSIS: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Kepengurusan