Dalam kacamata umum dan internasional, TOEFL (Test of English as a Foreign Language) telah diakui sebagai metode yang didesain khusus untuk mengukur kompetensi seseorang dalam berbahasa Inggris. Semakin tinggi skor TOEFL seseorang, maka otomatis semakin bagus jugalah kemampuan bahasa inggris-nya. Karena itu, kerja keras untuk memahami dan menguasai TOEFL sangat penting dilakukan sebagai barometer usaha setiap orang untuk tampil sebagai individu yang mahir ber-bahasa Inggris pula.
Pesatnya pergaulan dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah-satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa yang memadai, pastilah akan muncul banyak problem pelik dalam menjalin interaksi tersebut. Dikarenakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang umum dan jamak digunakan sebagai bahasa pengantar, kebutuhan media-media pembelajaran bahasa Inggris dan pemahaman bahasa Inggris yang baik menjadi suatu keniscayaan pula.
Lebih khusus lagi, seperti yang disampaikan diawal, yang berkaitan erat dengan kemampuan bahasa Inggris adalah penguasaan TOEFL sebagai “standar mutu”, dan hal ini lazim digunakan oleh para akademisi dan umum, untuk Berburu Beasiswa sampai ke Luar Negeri, hingga ke Negeri Ratu Elizabeth di Inggris, (kiasannya).
TOEFL adalah salah satu model pengujian bahasa Inggris yang digunakan untuk mengukur tingkat kecakapan bagi mereka yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu (non-native speaker). Umumnya TOEFL digunakan sebagai salah satu prasyarat untuk studi di Luar Negeri, terutama negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. TOEFL biasanya juga menjadi persyaratan untuk melanjutkan studi ke Strata-2 (S2) dan Strata-3 (S3) di dalam negeri. Menariknya lagi, belakangan ini mahasiswa Strata-1(S1)-pun diwajibkan untuk memiliki skor TOEFL tertentu sebagai salah satu persyaratan kelulusannya. Demikian pula TOEFL di beberapa perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) di Indonesia sudah memberlakukan mekanisme rekrutmen atau penjenjangan kenaikan karir dengan berbasis skor TOEFL.
Jenis TOEFL dan Skor-nya
TOEFL terdiri dari dua jenis, yaitu Computer-Based Testing dan Paper-based Testing. Model computer-based adalah ujian TOEFL yang menggunakan komputer. Skala penilaian model ini berkisar antara 40-300. Sedangkan jenis kedua, paper-based, adalah ujian TOEFL yang menggunakan kertas sebagai media pengujiannya. Skor penilaian model ini berada pada kisaran antara 217-677. Bentuk kedua ini adalah yang paling banyak dan lazim digunakan.
Batas minimal skor TOEFL yang dibutuhkan pada berbagai Perguruan Tinggi dan institusi lainnya berbeda satu sama lainnya. Beasiswa ke Luar Negeri untuk studi Strata-2 misalnya, membutuhkan nilai TOEFL antara 450-550 dan untuk tingkat S-3 di atas 550. Sedangkan untuk Program Pascasarjana Universitas-Universitas di Indonesia biasanya mengharuskan skor 400 sebagai batas minimal. Pada dunia kerja, skor TOEFL yang dibutuhkan bervariasi sesuai kebutuhan masing-masing instansi. Sehingga berapa skor TOEFL yang anda butuhkan akan sangat tergantung pada keperluan anda.
Model Pengujian TOEFL (Scoring TOEFL)
Ada empat bagian yang diujikan dalam Tes TOEFL / Scoring TOEFL:
- Listening Comprehension. Bagian ini untuk menguji kemampuan peserta tes dalam menyimak pembicaraan atau bahasa lisan yang dilakukan dalam bahasa Inggris. Media percakapan bisa berasal dari sebuah tape recorder, media audio lainnya atau bahkan langsung dari percakapan antara dua orang.
- Structure and Written Expression. Bagian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan gramatical peserta test, termasuk di dalamnya adalah gaya-gaya bahasa tulis dalam bahasa Inggris. Peserta diharapkan bisa memilih jawaban yang paling tepat untuk melengkapi sebuah kalimat dan juga harus menemukan kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat.
- Reading Comprehension. Bagian ini ditujukan untuk mengetahui pemahaman peserta test terhadap teks-teks tertulis dalam bahasa Inggris. Secara umum, para peserta test diharapkan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai arti, ide, informasi yang spesifik serta kosakata tertentu yang terdapat dalam bacaan-bacaan yang diujikan.
- Test of English Written (TWE). Bagian ini dikhususkan untuk mengetahui kemampuan peserta test dalam melakukan tulis-menulis dalam bahasa Inggris. Dalam uji ini, peserta test diberikan satu topik atau tema tertentu dan selanjutnya diminta untuk menulis ide mengenai tema tersebut. Namun tidak semua test TOEFL mengujikan TWE, bahkan hanya sedikit yang memasukkannya sebagai salah satu materi pengujian. Skor TWE diberikan secara terpisah dari Skor TOEFL secara keseluruhan. Skala penilaiannya berkisar antara 1-6.
Semua Test TOEFL / Scoring TOEFL menggunakan model pilihan ganda (multiple choice), terdiri dari empat pilihan jawaban (A,B,C & D). Berikut bagan rangkumam umum dalam Scoring TOEFL.
Bagian Yang Diujikan | Jumlah | Durasi Waktu |
Listening Comprehension | 50 Pertanyaan | 40 Menit |
Structure and Written Expression | 40 Pertanyaan | 25 Menit |
Reading Comprehension | 50 Pertanyaan | 55 Menit |
Test of Written English | 1 Topik Esai | 30 Menit |
Persiapan Umum Menghadapi Test TOEFL
Test TOEFL (Scoring TOEFL) seringkali memunculkan bayangan yang menakutkan bagi mereka yang belum pernah menjalaninya. Bahkan tidak sedikit pula yang sudah beberapa kali menempuh ujian TOEFL masih mengalami kecemasan ketika menghadapinya. Namun ini tentu saja bisa diminimalisasi bila Anda memiliki persiapan yang baik. Website penyedia layanan test TOEFL yang bisa anda coba untuk Test TOEFL Online: Free Online TOEFL Practice Test & Free TOEFL Practice
Di bawah ini persiapan-persiapan sebelum menjalankan ujian TOEFL:
- TOEFL merupakan model tes yang memiliki pola-pola tertentu dan pasti. Untuk itu selain mempersenjatai diri Anda dengan kemampuan-kemampuan dasar (BASIC) dalam bahasa Inggris seperti Grammar, Writting, Listening, Speaking, Pronunciation dsb., sebaiknya anda mengenal pola-pola kompetensi yang diujikan dalam Test TOEFL, lewat kursus-kursus per-parsial atau per-bagian secara fokus. Perlu diingat juga, karena bahasa Inggris merupakan satu bagian yang terangkai, saling berkaitan dan tidak bisa terpisah dari salah satu pola dasar penyusunnya.
- Kenalilah bentuk-bentuk perintah (direction) dalam Test TOEFL / Scoring TOEFL. Karena ia memiliki pola kompetensi yang baku, anda dianjurkan untuk mengenal secara familier dengan bentuk-bentuk perintah (direction) dalam ujian TOEFL. Dengan menjadikan diri kita terbiasa dengan bentuk-bentuk perintah yang terdapat pada soal ujian TOEFL, maka kepanikan anda akan terkurangi. Selain itu anda juga bisa memaksimalkan waktu ujian untuk lebih berkonsentrasi pada soal-soal yang diujikan.
- Test TOEFL bukan merupakan beban yang harus dihindari. Sebaliknya, anda bisa berelaksasi dan refreshing ketika sedang belajar TOEFL. Bagaimana tidak? Anda bisa menjelajahi dunia maya yang mungkin belum pernah anda kunjungi dalam dunia yang senyatanya. Ini karena soal-soal TOEFL kebanyakan bercerita tentang sisi-sisi kehidupan di luar negeri, yaitu sebagian besar tentang Amerika. Dengan cara berselancar seperti ini belajar TOEFL akan terasa menyenangkan dan tidak lagi menjadi beban yang harus dihindari.
- Belajar TOEFL itu entertaining dan menyenangkan. Anda bisa mulai belajar dari kebiasaan yang anda senangi seperti mendengarkan music dan nonton film. Dari sini merupakan langkah yang baik untuk anda. Coba diselingi dengan sedikit-sedikit mendengarkan musik sambil membaca lirik-liriknya ataupun film dengan mendengar dan berusaha menganalisa terjemahan suaranya. Pondasi yang baik untuk berlatih Listening dan Pronunciation.
- Biasakan hari-hari anda dengan membaca bacaan apa saja yang ber-bahasa Inggris. Anda bisa membaca koran, majalah, buku, novel, atau internet yang ber-bahasa Inggris meskipun hanya sekilas. Hal ini untuk melatih kemampuan membaca cepat (fast reading) anda, yang akan sangat berguna dalam Reading Comprehension nantinya. Anda dianjurkan untuk memberi tanda pada kata-kata yang belum tahu artinya dengan pensil atau sejenisnya. Misalnya dengan garis bawah atau stabilo (poin marker). Selanjutnya, konfirmasi atau cek lagi kata-kata tersebut menggunakan kamus Bahasa Inggris yang baik, dari dari segi pengejaan (spelling) maupun kode-kode phonetiknya (phonetics symbols). Kamus-kamus yang bisa anda gunakan seperti: Kamus Karya John M.Echols & Hasan Shadily, Longman Dictionary, Oxford Dictionary dan sebagainya. Selain mencari arti dari kosakata baru yang belum anda ketahui, dianjurkan juga mempelajari cara pengucapan (sound voice) dari kata-kata tersebut. Hal ini akan sangat membantu anda dalam Listening Comprehension. Sehari tidak ada batasan minimal, sebanyak-banyaknya dan sesuka hati anda.
- Jangan pernah membatasi bacaan anda dan jangan pilih-pilih pada tema-tema tertentu. Dengan membiasakan diri membaca tentang apa saja merupakan poin plus bagi anda dalam perluasan ilmu dan jangkauan pengetahuan dalam banyak bidang dan berbagai disiplin ilmu. Anda juga memberikan peluang bagi anda sendiri untuk mengenal kosakata dan peristilahan khusus yang tidak akan anda dapatkan bila hanya berkutat pada bidang yang anda minati saja. Ingat, sebagian besar materi yang diujikan TOEFL berkatian dengan dunia akademis, sehingga topik yang diujikan bisa berasal dari mana saja, berbagai disiplin ilmu.
- Luangkan waktu anda untuk membaca tiga kalimat dalam setiap harinya. Kelihatannya ini merupakan ide yang sangat sederhana. Tapi sesungguhnya ini akan sangat berpengaruh membantu anda dalam tes TOEFL. Ini berbeda dengan Fast Reading seperti di atas. Dalam hal ini penekanannya adalah pada analisa kalimat. Jadi anda diharuskan membaca kalimat dengan seksama dan memahami komponen penyusun kalimat tersebut. Anda bisa menggunakan pendekatan Fungsional dan Kategorik. Pendekatan Fungsional yaitu mengetahui subyek, predikat, obyek, pelengkap dan keterangan yang menyusun sebuah kalimat, sedangkan Pendekatan Kategorik adalah meng-identifikasi mana yang berupa kalimat benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, preposisi, kata sambung dalam sebuah kalimat. Dengan cara seperti ini, anda akan lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah kalimat sehingga akan mempermudah anda dalam mengikuti ujian Reading Comprehension, pemaknaan arti kalimat. Cara ini juga bisa meningkatkan pengetahuan Gramatical, lebih mudah untuk menjawab soal-soal dalam ujian Structure and Written Expression. Lagi-lagi, kamus adalah peralatan yang harus senantiasa dekat dengan anda.
- Belajar bahasa adalah proses yang memakan waktu. Belajar Bahasa, bukanlah sesuatu yang instan, yang bisa dicapai dengan sekali waktu. Ia membutuhkan proses panjang dan bertahap. Jadi anda tidak boleh berhenti ketika telah berkali-kali menempuh ujian TOEFL dan belum mendapatkan TOEFL Score sesuai yang diinginkan. Belajar Bahasa Inggris secara tekun dan konsisten adalah kunci utama untuk bisa berhasil dalam TOEFL. Ulangi dan ulangi hingga berhasil, dan Bahsa Inggris menjadi kebiasaan anda.
Sumber: Buku 34 Kunci Sukses Menaklukkan TOEFL, DivaPress, oleh Irham Ali Saifuddin.
Demikian artikel Sekilas Tentang TOEFL & Berburu Beasiswa sampai Inggris.