Istilah mistar tentu sering ditemui terutama pada hal yang kaitannya dengan pelajaran berhitung. Tetapi ternyata tidak semua orang tahu mengenai pengertian mistar dan kemudian sulit memberikan definisi pada benda tersebut.
Sebagian besar orang pastinya sudah terbiasa menggunakan mistar dalam berbagai kegiatan yang diperlukan. Benda ini secara umum lebih banyak disebut dengan nama penggaris. Untuk lebih lengkapnya mengenai mistar ini bisa menyimak pembahasan berikut.
Pengertian Mistar
Benda yang juga sering dikenal dengan meteran ini didefinisikan sebagai sebuah alat yang dipakai untuk mengukur satuan panjang. Alat ukur satu ini memiliki skala yang terkecil sekitar 0,1 cm atau 1 mili meter.
Ada beberapa pendapat jika mistar dengan penggaris sebenarnya merupakan benda yang berlainan. Sebab ketelitian pengukuran suatu penggaris adalah setengah dari nominal skala terkecil yaitu 0.5 mm.
Saat melakukan kegiatan pengukuran menggunakan mistar, penggunanya akan memiliki arah pandangan yang tegak lurus dengan pada mistar dan bendanya. Karena apabila tidak tegak lurus pengukuran yang dilakukan akan mengalami kesalahan, berikut cara pengukuran yang benar:
- Letakkanlah benda yang ingin diukur pada meja atau lantai yang mempunyai permukaan datar agar pengukuran lebih mudah.
- Lalu posisikan benda tersebut tepat di tepi skala yang ada pada mistar.
- Setelah itu, pastikanlah bahwa benda tersebut sudah sejajar letaknya dengan mistar serta salah satu bagian ujung benda ada di angka nol.
- Selanjutnya bacalah skala yang ada di mistar tepatnya adalah yang terletak diujung benda bukan pada ujung yang terletak di titik angka nol mistar.
- Kemudian perhatikan angka yang berada dekat dengan bagian akhir dari ujung benda misalnya, ujung bendanya berada pada skala 2 artinya panjang bendanya adalah 2 cm.
- Setelah itu, perhatikan bahwa sesudah angka 2 tersebut ada garis-garis, hitung garis-garisnya misalnya, terdapat 5 garis sesudah angka 2 tadi maka, skalanya dibaca 5 mm alias 0,5 cm.
- Panjang benda ini adalah 2 senti + 0,5 cm yaitu 2,5 cm yang jika diubah ke milimeter adalah 25 mm.
Dalam melakukan sebuah pengukuran, paling penting adalah ketepatan mengatur posisi benda dengan alat ukurnya. Kemudian yang tidak kalah berpengaruh adalah kejelian pengguna mistar dalam melihat angka yang tepat di ujung benda.
Baca juga : Pengertian Poster, Fungsi, Cara Membuatnya, dan Jenis-Jenisnya
Pada beberapa benda yang ukuran masing-masing sisinya tidak persis sama maka, pengukuran akan dilakukan beberapa kali. Hal ini juga nantinya akan berkaitan dengan kebutuhan pengguna mistar itu sendiri.
Sejarah Mistar
Untuk memahami pengertian mistar selanjutnya yang juga perlu diketahui adalah mengenai sejarah dari alat tersebut. Dulunya, penggaris ini material pembuatnya adalah dari gading hewan dimana penggunaannya yaitu pada peradaban lembah indus.
Pada penggaris atau mistar pertama yang ditemukan disebut sudah ada ukuran desimal di bagian dalamnya. Beberapa menyebut bahwa lembah idus bukan mistar pertama yang diciptakan bukti lainnya ada di kawasan Lothal.
Di kawasan ini didapatkan satu penggaris yang seperti dikalibrasi ukurannya yaitu sekitar 1/16 atau 1,6 mm. Penggaris Mohenjo ini dibagi dalam unit seperti 1,32 atau 33,5 mm ditandai subdivisi desimal, penemuan lainnya yaitu :
- Penemuan batu bata kuno di suatu wilayah didapatkan penggaris lipat yaitu di tahun 1851 kegunaannya adalah untuk menggambar kurva yang nantinya dikenal sebagai kurva Prancis.
- Adanya alat yang bisa ditekuk dan begitu fleksibel yang memungkinkan diubah sesuai bentuk apapun bernama spline datar.
- Ludwig Wittgenstein memakai penggaris pada diskusi mengenai permainan bahasa pada Philosophical Investigations.
Tercatat bahwa tahun 1620, matematikawan Edmund Gunter berusaha mengembangkan penggaris untuk menghitung ukuran panjang. Penggaris tersebut pun dibuat dengan jarak dari tepinya ke bagian lain dengan bilangan tertentu.
Pembuatan jarak ini melibatkan log dimana ukurannya dimulai dengan angka 1 sesuai dengan aturan log(1)=0. Jarak angka 1 adalah 0, 1 dan 3 setengah dari 1 dan 9 karena log(3) adalah 1/2log(9).
Fungsi Mistar Penggaris
Ketika membahas pengertian mistar maka, fungsi dari alat ini juga penting untuk dibahas agar pemahamannya semakin lengkap. Penggaris fungsinya memang cukup sederhana untuk mengukur berbagai benda berbidang datar.
Mistar cenderung berukuran kecil dibanding dengan alat ukur lainnya maka penggunaannya pun untuk benda berdimensi kecil misalnya, ubin. Perlu diketahui bahwa alat ukur ini mempunyai skala terkecil 1 mm dengan ketelitian 0.5 mm.
Ketelitian tersebut diperoleh atas setengah besaran skala yang terkecil dan membuatnya jadi alat pengukur yang terbatas. Hal ini juga kemudian membuat mistar ini hanya dipakai untuk mengukur benda dan keperluan tertentu saja, misalnya.
- Mengukur meja untuk disesuaikan dengan luasnya ruangan yang tersedia.
- Lantai atau ubin yang dilakukan pemilik suatu bangunan agar tahu jumlah keramik yang diperlukan untuk dipasang pada bangunan.
- Mengukur tinggi serta lebar gambar bangunan agar sesuai dengan skala yang sudah ditentukan.
- Digunakan untuk membuat garis agar simetris dan lurus.
Contoh fungsi dari mistar yang dicantumkan di atas adalah fungsi secara umum yang biasa dilakukan. Sebenarnya, mistar bisa difungsikan untuk beberapa hal atau keperluan lain karena memiliki berbagai jenis yang telah disesuaikan dengan kegunaannya.
Jenis-jenis Mistar
Setelah memperoleh pembahasan tentang pengertian mistar di atas, pemahaman tentang alat ukur ini tentu sudah cukup jauh. Sayangnya hal ini masih belum cukup sebab, untuk bisa benar-benar memanfaatkan mistar, pengguna perlu memahami jenis-jenisnya.
Seperti yang telah disebutkan bahwa mistar diciptakan dengan beberapa jenis yang memungkinkan penggunaan dengan lebih luas. Maka, pengguna harus mengetahui fungsi mistar sesuai jenis-jenisnya berikut ini.
Mistar Gulung
Merupakan sebuah alat ukur khusus besaran panjang yang dapat digulung karena cukup panjang. Mistar jenis ini umumnya terbuat dari logam tipis agar bisa digulung, logam tersebut kemudian diisi dengan skala ukur.
Penggaris gulung alias rol ini cukup sering digunakan pada kegiatan pengukuran benda-benda yang cukup panjang. Benda yang biasa diukur yaitu yang panjangnya diatas 5 dan umumnya dipakai tukang bangunan.
Mistar Pita
Tujuan diciptakannya mistar bentuk pita yaitu agar pengukuran diameter benda meskipun ukurannya begitu besar tetap mudah dilakukan. Mistar jenis ini seringnya digunakan oleh para tukang jahit untuk mengetahui diameter lingkaran pinggang dan sebagainya.
Pengukuran diameter lengan untuk mengetahui berapa lebar dan panjang bahan tentunya tidak mungkin dilakukan dengan mistar rol. Sebab, meskipun mistar rol bisa dilengkungkan alat tersebut kurang elastis dan tidak bisa melingkar dengan tepat.
Mistar Lipat
Alat ukur satu ini sering dilihat digunakan oleh para tukang kayu dimana bahan pembuatnya juga dari kayu. Bahan tersebut membuatnya kurang awet dan karena mistarnya kurang praktis maka, penggunaannya sudah berkurang.
Itulah penjelasan lengkap tentang pengertian mistar yang membuat penggunanya semakin memahami alat ukur tersebut. Dengan informasi tersebut aktivitas penggunaannya tentu bisa lebih akurat.