Dalam mempelajari bahasa inggris, kamu akan menemukan materi-materi baru. Nah, bisa jadi kamu sudah pernah mendengar istilah independent clause. Untuk membuat struktur kalimat yang tepat dalam bahasa inggris, sangat penting untuk memahami independent clause.
Seperti namanya, independent clause adalah klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh. Ia merupakan komponen utama dalam sebuah kalimat. Sedangkan pasangannya adalah dependent clause, yaitu klausa yang tidak dapat berdiri sendiri. Meski demikian, keduanya dapat bergabung untuk membuat berbagai jenis kalimat yang lengkap.
Yuk, belajar lebih lengkap mengenai independent clause, cara mengenalinya, serta cara menuliskannya ke dalam sebuah kalimat lengkap.
Mengenal Klausa dalam Kalimat
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang materi ini, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai klausa. Apa sih sebenarnya klausa itu? Jika dalam bahasa indonesia kamu mengenal subjek, predikat, objek, maka dalam bahasa Inggris, kamu dapat mengenal subject dan verb.
Nah, jika dalam sebuah kalimat atau frasa terdapat subject dan verb, maka itulah yang disebut sebagai klausa. Subject dan verb ini harus saling terkait satu sama lain. Dengan kata lain, subjek melakukan kata kerja dalam klausa tersebut.
Contohnya:
Lisa is sleeping.
Contoh di atas dapat dikatakan sebagai klausa karena terdiri dari subjek dan verb. Di mana subjeknya adalah Lisa, sementara objeknya adalah sleeping (tidur). Bagaimana jika kata kerjanya bukan merupakan kata kerja tindakan seperti contoh di atas?
Contohnya, “Lisa is a kind person.” Meski bukan termasuk kata kerja tindakan, kalimat tersebut masih merupakan bentuk klausa.
Klausa adalah jenis frasa, atau kelompok kata. Namun, frasa tidak harus berupa klausa. Apabila ada subjek, baik dinyatakan atau tidak dinyatakan terkait dengan kata kerja, maka frasa tersebut merupakan klausa.
Berikut ini contohnya.
- To school = bukan klausa (karena tidak memiliki subject dan verb)
- Go to school = bukan klausa (karena tidak memiliki subject)
Perbedaan Independent Clause dan Dependent Clause
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa independent clause dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Oleh karena itu, ia merupakan klausa yang memberikan satu penjelasan yang utuh. Sementara dependent clause adalah sebaliknya, memerlukan penjelasan yang lebih lengkap.
Berikut contohnya.
- BTS performed in Jakarta last week. = independent clause. Dalam frasa ini, subjeknya jelas adalah BTS, sedangkan kata kerjanya adalah perform. Kalimat ini bisa memiliki frasa tambahan, bisa juga tidak.
- When I was on vacation in South Korea. = dependent clause. Dalam frasa ini subjeknya adalah I, dan kata kerjanya adalah was. Namun, karena di depannya ada kata penghubung atau konjungsi yaitu when, maka kalimatnya belum lengkap. Itulah kenapa disebut dependent clause.
Jika digabungkan, maka akan membentuk kalimat seperti ini.
- When I was on vacation in South Korea, BTS performed in Jakarta last week. (Ketika saya sedang berlibur di Korea Selatan, BTS tampil di Jakarta minggu lalu.)
Berbeda dengan independent clause yang hanya memiliki satu jenis saja, dependent clause memiliki tiga jenis. Di mana ia dapat berfungsi sebagai kata benda (nominal), kata sifat (adjectiva), dan kata keterangan (adverbial).
Independent clause ini dapat berupa kalimat atau dapat menjadi salah satu bagian dari kalimat. Itu tergantung pada jenis kalimatnya, yang akan kita bahas pada bagian berikutnya.
Cara Mengidentifikasi Jenis Kalimat
Setiap kalimat lengkap punya independent clause, namun tidak semua kalimat punya dependent clause. Terdapat empat jenis kalimat yang patut kamu ketahui, yaitu, simple sentence, compound sentence, complex sentence, dan compound-complex sentence.
Untuk mengetahui jenis kalimatnya, kita bisa menghitung jumlah klausa independen dan dependen dalam kalimat tersebut.
1. Simple Sentence
Jika hanya berisi satu independent clause dan tidak memiliki dependent clause, maka itu adalah termasuk simple sentence.
Contohnya: Our big family will come from the village. (Keluarga besar kami akan datang dari desa.)
Kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat sederhana yang hanya mengungkapkan satu pemikiran lengkap.
2. Compound Sentence
Apabila dalam sebuah kalimat mengandung dua atau lebih independent clause, tetapi tidak memiliki dependent clause, maka termasuk compound sentence.
Contohnya: Our parents provide some of their favorite menus, and we help them. (Orang tua kami menyediakan beberapa menu kesukaan, dan kami ikut membantu mereka.)
Dua kalimat di atas, sama-sama termasuk independent clause, oleh karena itu termasuk jenis kalimat compound sentence. Perlu kamu perhatikan bahwa jika ada dua kalimat yang saling terkait, maka biasanya terdapat kata konjungsi. Baik itu terletak di antara kalimat atau di awal kalimat.
3. Complex Sentence
Jika dalam sebuah kalimat hanya berisi satu independent clause dan setidaknya ada satu dependent clause, maka termasuk complex sentence.
Contohnya:
Before they arrive, we will prepare a small party for their arrival. (Sebelum mereka tiba, kami akan menyiapkan pesta kecil-kecilan untuk menyambut kedatangannya.)
Kalimat “Before they arrive,” adalah dependent clause. Sedangkan kalimat, “We will prepare a small party for their arrival,” adalah independent clause.
4. Compound-Complex Sentence
Apabila dalam sebuah kalimat mengandung setidaknya dua independent clause dan setidaknya satu dependent clause maka termasuk compound-complex sentence.
Contohnya: When they arrived, we greeted them at the door, and they brought us gifts of fresh vegetables. (Setelah mereka tiba, kami menyambutnya di depan pintu, dan mereka membawakan oleh-oleh sayuran segar.)
Contoh kalimat di atas menunjukkan bahwa “When they arrived,” merupakan dependent clause. Sedangkan dua kalimat setelahnya, “We greeted them at the door, and they brought us gifts,” merupakan independent clause.
Komponen yang Membentuk Independent Clause
Setelah mengetahui tentang apa itu independent clause dan cara mengidentifikasi jenis kalimatnya, selanjutnya mari membahas fitur tata bahasa di dalamnya. Apa saja komponen yang membentuk independent clause?
Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa independent clause terdiri dari subjek dan predikat. Di mana subjek merupakan ‘siapa’ atau ‘apa’ dari sebuah klausa.
1. Subjek
Subjek merupakan kata benda atau frasa kata benda yang melakukan kata kerja. Simple subject berisi kata benda atau kata ganti tanpa ada kata tambahan.
Misalnya,
The big tall woman was cooking happily.
- Subject = the big tall woman.
- Simple subject = woman.
- Predicate = was cooking happily.
- Simple Predicate = cooking.
2. Predikat
Predikat adalah bagian dari klausa yang merupakan kata kerja atau frasa kata kerja. Kata kerja ini merupakan tindakan atau keadaan dari sebuah klausa.
Meski demikian, kata kerja tidak harus berupa tindakan. Namun, juga bisa menyertakan “be verb”, seperti was, is, were, are, dan lain-lain.
Simple Predicate hanya berupa kata kerja saja atau frasa kata kerja dan tidak ada kata tambahan yang memodifikasi.
Cara Menghubungkan Dua Klausa Independen
Untuk menghubungkan dua independent clause, terdapat beberapa cara.
1. Menggunakan Konjungsi Koordinasi
Pertama yaitu menggunakan konjungsi koordinasi. Ada tujuh konjungsi koordinasi, yaitu for, and, nor, but, or, yet, dan so. Agar kamu tidak gampang lupa, konjungsi ini dapat kamu ingat dengan akronim FANBOYS.
Saat kamu menggabungkan dua independent clause dengan konjungsi koordinatif tersebut, kamu harus menyertakan koma sebelum konjungsi.
Contohnya:
I wanted to apologize to Leni, but she just walked away. (Saya ingin meminta maaf kepada Leni, tetapi dia pergi begitu saja.)
Kalimat di atas menunjukkan bahwa koma terletak setelah independent clause pertama dan sebelum konjungsi koordinatif. Perlu ditekankan bahwa tidak ada koma setelah konjungsi.
Perhatikan bahwa ‘so’ dapat berupa konjungsi koordinasi dan juga berupa konjungsi subordinasi.
2. Menggunakan Tanda Baca
Cara kedua, saat menghubungkan dua independent clause, kamu tidak harus menggunakan konjungsi koordinasi. Sebagai gantinya, kamu bisa menggunakan tanda baca tertentu, seperti titik koma, tanda hubung, dan titik dua.
Dalam penggunaan tanda baca titik koma, kamu juga bisa menggunakan kata atau frasa transisi, seperti however, as a result. Ini disebut sebagai penanda independen.
Contohnya,
- The student was very smart; he finished the exam with good grades. (Siswa itu sangat pintar; dia menyelesaikan ujian dengan nilai bagus.)
- Smith cheated the match; as a result, he was disqualified from the match. (Smith curang dalam pertandingan; Akibatnya, dia didiskualifikasi dari pertandingan.)
Penggunaan tanda hubung dan titik dua penggunaannya berbeda dengan titik koma. Tanda hubung digunakan untuk menjelaskan sebuah kata atau kalimat. Dengan kata lain, memberikan penekanan pada sebuah kalimat.
Contohnya:
- The teacher was guiding a student — it fainted in the library. (Guru sedang memapah seorang siswa — dia pingsan di perpustakaan.)
Sedangkan dalam menggunakan tanda baca titik dua, kedua klausa benar-benar harus berkaitan erat. Penekanannya pun juga harus pada klausa yang kedua.
Contohnya,
- There are three types of human character: extrovert, introvert, and ambivert. (Ada tiga jenis karakter manusia: ekstrovert, introvert, dan ambivert.)
Aturan Penempatan Koma
Apakah dua independent clause dapat dihubungkan menggunakan tanda koma tanpa konjungsi? Jawabannya tidak bisa. Untuk penggunaan koma, kamu hanya dapat:
- Menambahkan konjungsi koordinasi setelah koma. Dengan kata lain, gunakan koma sebelum konjungsi yang menggabungkan dua klausa.
- Gunakan koma untuk menerangkan adverbial clause, yang dimulai ‘who’ atau ‘which’. Misalnya, “Wina, who lives in the apartment, has just moved in.” Kalimat yang ditebalkan adalah adverbial clause.
- Gunakan koma setelah adverbial clause yang berada setelah independent clause. Sebaliknya, jangan menggunakan koma sebelum klausa jika mengikuti independent clause. Contohnya, “Because of your actions, he got a punishment from the teacher.”
- Mengganti koma dengan titik koma, atau tanda hubung yang sesuai.
- Menambahkan konjungsi subordinasi untuk membuat satu klausa independent. Contohnya, “Because I was no longer able to walk, I was unable to do anything.”
Cara Menghubungkan Independent Clause dan Dependent Clause
Nah, untuk menghubungkan antara independent dan dependent clause, kamu dapat menggunakan konjungsi subordinasi. Adapun konjungsi subordinasi tersebut, di antaranya, although, in order to, though, because, even, now that, which, whether, if, since, wherever, unless.
Dalam penggunaannya, jika dependent clause mendahului independent clause, maka tempatkan koma setelah dependent clause. Seperti contoh di bawah ini.
- Because he doesn’t like studying, he is ranked last in his class. (Karena ia tidak suka belajar, ia mendapat peringkat terakhir di kelasnya.)
Apabila dependent clause terletak setelah independent clause, maka tidak perlu ada tanda koma sebelum konjungsi subordinatif.
- He is ranked last in his class because he doesn’t like studying.
Namun, kamu bisa menempatkan koma sebelum konjungsi subordinatif jika konjungsi tersebut adalah kata keterangan konsesi atau adverb of concession. Adapun adverb of concession di antaranya, whereas, although, though, even though, even if, while.
Berikut beberapa contoh adverb of concession yang mengikuti independent clause.
- I don’t want to see him again, even though he apologized. (Aku tidak ingin bertemu lagi dengannya, meskipun dia sudah minta maaf.)
- Don’t help their evil deeds, even if they pay you. (Jangan membantu perbuatan jahat mereka, bahkan jika mereka membayarmu.)
- The students worked on a task together, whereas the woman sat alone. (Sekelompok murid itu sedang mengerjakan tugas bersama, sedangkan perempuan itu duduk sendirian.)
Contoh Kalimat Independent Clause
Agar kamu lebih memahami tentang independent clause, perhatikan beberapa contoh dependent dan independent clause berikut ini. Bagian yang ditebalkan merupakan kalimat independent clause.
Contoh Kalimat Menggunakan Konjungsi
- The people of the village had a plague, and a youngster contracted the plague. (Orang-orang desa terkena wabah, dan seorang anak muda terjangkit wabah itu.)
- The mother wants to take her child to see a doctor, but she lacks the funds to pay for the doctor. (Sang ibu ingin membawa anaknya ke dokter, tetapi dia kekurangan dana untuk membayar dokter.)
- The mother inquired about the medication from the crowd. (Sang ibu bertanya tentang obat dari orang banyak.)
- When she ventured into the woods in search of some medicinal roots, she prepared the medication and gave her kid cautious attention. (Ketika dia berkelana ke hutan untuk mencari akar obat, dia menyiapkan obat dan memberikan perhatian yang hati-hati kepada anaknya.)
- The youngster then recovered from the illness, but the mother was contracted an infection. (Anak muda itu kemudian sembuh dari penyakitnya, tetapi ibunya tertular infeksi.)
- Because she was already experiencing great exhaustion and lack of sleep, she finally passed away. (Karena dia sudah mengalami kelelahan yang hebat dan kurang tidur, dia akhirnya meninggal dunia.)
Contoh Kalimat Menggunakan Tanda Baca
- My family and I visited my grandfather’s home last summer; we stayed for around a week. (Saya dan keluarga saya mengunjungi rumah kakek saya musim panas lalu; kami tinggal selama sekitar satu minggu.)
- My grandfather’s home was adjacent to the lovely and lush farm—it made my brother and me very happy. (Rumah kakek saya bersebelahan dengan pertanian yang indah dan subur—yang membuat saya dan kakak saya sangat bahagia.)
- As I had never been to my grandfather’s farm, I was really intrigued. (Karena saya belum pernah ke peternakan kakek, saya sangat tertarik.)
- Behind grandpa’s farm are some surprising things: a garden full of flowers and butterflies. (Di belakang peternakan kakek terdapat beberapa hal yang mengejutkan: ada sebuah taman yang penuh dengan bunga-bunga dan kupu-kupu.)
Penutup
Itulah beberapa penjelasan tentang independent clause beserta contoh kalimatnya. Independent clause tidak hanya menjelaskan tentang sebuah kalimat, tetapi penempatan tanda baca seperti koma adalah hal yang penting. Untuk itu, agar lebih memahaminya, sering-seringlah berlatih membuat kalimat.